Mardi Panjaitan

Saya adalah seorang guru, pelatih dan pembicara . Bagiku hidup untuk belajar dan terus belajar. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Menentukan Pilihan.....

Menentukan Pilihan.....

#Tantangan hari ke 14

Dalam hidup ini kita selalu dihadapkan kepada berbagai macam pilhan, pilihan untuk bahagia atau bersedih, pilihan untuk melajang atau menikah, dalam pekerjaanpun kita harus memilih sebagai apa, apakah sebagai pengusaha, petani, pegawai atau bahkan guru seperti saya. Hidup ini memang penuh dengan pilihan, karena itu apa kita sekarang akan menentukan siapa kita besok.

Sejak kita terlahir kedunia ini, orangtua kitapun akan serta merta memilah dan memilih nama yang tepat buat kita, seperti saya dipilihkan nama Sitiruan Mardi Wanses Panjaitan, Sitiruan artinya orang yg jadi panutan dapat di tiru, mereka berharap saya kelak kalau dewasa mampu jadi panutan bagi banyak orang, sebab sering kali nama itu adalah doa dan kerinduan dari orangtua, Mardi diambil dari bulan Maret sebab saya lahirnya tepat pada hari Supersemar, sedangkan Wanses artinya Anak pertama yang membawa suskes, begitulah kira kira makna yg terkandung dalam nama pemberian orangtua pada saya. Tapi saat mendaftarkan saya sekolah orangtuaku hanya menuliskan nama panggilanku, itulah sebabnya sampai sekarang nama Izajahku menjadi singkat hanya Mardi Panjaitan, ia lupa bahwa aku punya nama depan Sitiruan dan nama belakang Wanses. Syukurnya mereka tak lupa kalau saya adalah anaknya...hehehhe

Hidup ini memang tak pernah lepas dari pilihan-pilhan, dalam menghadapi masalahpun kita berhadapan dengan pilihan, menghadapinya dengan hati dingin atau dengan kepala panas penuh emosi, bahkan saat hak kita tak diberikan seakan dirampas, sisi kemanusiaan kita diabaikan kitapun harus memilih untuk tetap tenang, berdiam diri dan berdoa, atau melakukan perlawanan menuntut hak. Saat jabatan dan kekuasaan ada ditangan kita , maka pilihanpun ada bagi kita untuk memimpin dengan arif, bijaksana atau malah bertindak semena-mena tanpa memikirkan kepentingan dan derita orang lain, ya kita tak pernah bisa lepas dari pilihan-pilihan selagi kita masih hidup, karena itu jadilah bijak.

Dalam pergaulan kitapun harus memilih untuk hidup bersama atau menyendiri, hidup berbagi atau malah untung sendiri. Kita cenderung asyik dengan diri dan kepentingan kita, sering lupa bahwa kita makhluk sosial yang tak bisa hidup tanpa orang lain, kita sibuk memuaskan hasrat dan keinginan kita yang tak terbatas, kita lupa bahwa masih banyak orang yg butuh perhatian dan uluran tangan kita. Ya inilah realita kehidupan kekuasaan dan jabatan sering membuat orang lupa bahwa kita masih butuh orang lain. Itulah sebabnya kita harus belajar, belajar memikirkan dan melihat apa yang perlu bagi orang lain, sebab saat kita sibuk memikirkan hal baik bagi orang lain, maka Allahpun akan sibuk memikirkan apa yang perlu bagi hidup kita, percayalah..!!

Orang bisa saja memberi tanpa mengasihi, tapi kita tidak mungkin mengasihi tanpa memberi, marilah kita memilih untuk hidup lebih bermakna bagi Tuhan dan sesama, sebab hidup ini hanya sementara, maka jadilah berkat.

#gurudiatasgaris

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post