Margaretha Rulik

Seorang Guru yang mempunyai keinginan untuk belajar menulis...

Selengkapnya
Navigasi Web
CINTA DAN PERSELINGKUHAN
CINTA DAN PERSELINGKUHAN

CINTA DAN PERSELINGKUHAN

Pernahkah kalian merasakan jatuh cinta? Hampir semua menjawab pernah kan? Ya, Jatuh cinta…, itu mungkin sesuatu sekali bagi mereka yang sedang merasakannya. Dunia mungkin terasa indah, hidup menjadi penuh warna. Wajah selalu berseri karena selalu teringat sang pujaan hati. Biar siang biar malam terbayang wajahnya. Aih... Selalu ingin didekatnya dan merasa dunia menjadi milik berdua…sementara yang lain kontrak. Ha..ha..ha..jadi teringat lagunya Titik Puspa yang pernah tenar di era tahun 90an.

Tapi apa jadinya jika kita jatuh cinta dengan sang pujaan hati yang ternyata sudah dimiliki orang lain? Sementara kita pun juga sudah terikat pernikahan sah dengan orang lain pula menurut undang-undang. Apakah itu hal yang salah? Atau mungkinkah cinta yang datang di waktu yang salah. Tapi apa iya cinta mengenal salah waktu? Atau apa iya, kita tiba-tiba jatuh cinta pada seseorang tanpa bisa mengerti bagaimana semuanya terjadi?

Lalu apa sebenarnya cinta itu? Ada yang mengatakan bahwa cinta itu universal. Rasanya sama. Apakah yang sedang jatuh cinta itu orang muda, orang tua, orang kaya pun orang miskin. Cinta itu bisa memabukkan siapa saja yang mengalaminya. Tapi apa iya cinta itu membuat kita tidak sadar sehingga kita tidak bisa memilih dengan akal sehat?

Mari kita lihat bagaimana ilmu kedokteran mengartikan jatuh cinta? Saat kita bahagia, otak mengeluarkan hormon oksitosin dan jatuh cinta biasanya diidentikan dengan perasaan bahagia. Itulah kenapa hormon oksitosin juga disebut sebagai hormon cinta.

Hormon Oksitosin Ini bukan sembarang hormon. Oksitosin adalah hormon yang kerjanya seperti opium, membuat kita melayang dan kecanduan. Maka jangan heran kalau kita jatuh cinta, rasanya rela membelah dada ini untuk membuktikan bahwa di dalam jantung kita ada namanya…Hahahaha. Dan jangan juga heran kalau saat kita tiba-tiba diminta untuk berhenti mencintai seseorang yang selama ini menjadi belahan jiwa, maka kita akan seperti orang sakaw yang minta dihilangkan rasa sakitnya.

Lalu perlukah logika ketika kita jatuh cinta? Pasti perlulah. Kalau tidak...maka akan jadi cinta tanpa logika. Lalu apa kata dunia? Jadi ya cinta memang membuat kita tidak masuk akal. Tapi lagi-lagi kita diberi kesadaran untuk memilih. Apakah kita akan dengan sukarela memilih menjadi tidak masuk akal atau sebaliknya?

Saya rasa ketika kita bisa merasakan jatuh cinta maka kita telah memasuki satu tahap kedewasaan yang menandai masa transisi dari anak-anak menuju remaja dengan adanya ketertarikan terhadap seseorang. Jadi sebagai orang dewasa, harusnya kita punya kesadaran yang baik dalam memilih. Apakah kita dan orang yang kita cintai itu tidak terikat sah dalam pernikahan?

Pada akhirnya semua harus memilih, termasuk pelaku perselingkuhan. Mau mempertahankan pernikahan sah atau malah memilih selingkuhannya. Atau bahkan memilih mempertahankan keduanya, secara sembunyi-sembunyi alias tanpa sepengetahuan istri atau suaminya. Seperti yang terjadi akhir-akhir ini, banyak pasangan selingkuh yang menjadi berita viral di media on line karena video atau foto-foto hubungan mereka tersebar di dunia maya. Bahkan berita yang baru saja viral, disebutkan bahwa seorang kepala Desa dari daerah Purwodadi ditemukan meninggal dunia setelah bercinta dengan selingkuhannya di dalam mobil. Tentu saja ini menjadi preseden buruk akan kondisi rumah tangga mereka apalagi kepala desa merupakan salah satu publik figure masyarakat.

Tahukah kalian apa alasan mereka ketika melakukan perselingkuhan? Mayoritas jawaban adalah sudah tidak ada lagi kecocokan dengan pasangannya, atau saat mengakhiri hubungan dengan kekasihnya, mereka berkata, “Aku tidak ingin menyakiti (baca : membebani) kamu, karena rasa ini terlalu besar untuk dibendung. Atau, aku masih sayang tapi rasanya tidak seperti dulu.” Lalu biasanya yang tahu bahwa dia terlibat dalam perselingkuhan akan bilang, “Maaf saya datang di waktu yang salah.” Atau, “Maaf semua terjadi begitu saja.” Mmmm…alasan yang klise bukan?

Walau kata orang selingkuh itu “selingan indah keluarga utuh”, tapi saya berpendapat bahwa selingkuh itu adalah sebuah kesempatan dan kesadaran. Alih-alih mendapatkan keluarga utuh, pelaku perselingkuhan akan menghancurkan keutuhan keluarganya sendiri. Ih…amit..amit...jangan sampai hal ini menimpa kita. Semua orang diberi kesempatan untuk jatuh cinta dan selingkuh. Porsinya sama menurut saya. Kesempatan untuk jatuh cinta sama besarnya dengan kesempatan untuk selingkuh. Pembedanya adalah seberapa sadar kita memaknai itu semua. Dan kesadaran akan membuat kita bertemu pada batas kewajaran, apakah ini masuk benar atau tidak. Logika dan kesadaran kitalah yang akan menentukan untuk mempertahankan cinta yang sah atau cinta yang tidak sah.

Jangan sampai hal-hal buruk menimpa kita dan keluarga kita akibat perselingkuhan. Pesan saya untuk kalian, selalu sayangi orang-orang yang kita cintai yaitu keluarga kita. Dalam hubungan cinta yang ideal, take and give adalah rumus dasarnya. Keduanya harus saling memberi dan menerima baik itu kelebihan maupun kekurangan masing-masing pasangan. Selamat menjalani hidup bahagia bersama keluarga tercinta.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mak dheg aku.hahaha..

30 Jan
Balas

Tersindir bun

05 Mar

Saya makah jatuh cinta habis-habisan dg tantangan gurusianer.

02 Mar
Balas

Iya bun...

05 Mar



search

New Post