Saya bukan penulis, tapi suka menulis. Apapun saya tulis. Setelah itu, tetaplah tersimpan sebagai sebuah tulisan. Bagaimana agar tulisan saya dibaca orang ? Itu menjadi pertanyaan yang belum bisa terjawab. Maka tetaplah saya menulis dan menulis. Sampai sebuah buku terpajang di salah satu grup WA saya. Nama penulisnya sangat saya kenal. Seorang teman lama yang telah berhasil menjadi seorang penulis. Dari dialah saya berkenalan dengan Media Guru. Sebuah media yang membuka lebar kedua tangannya untuk mencetak seseorang menjadi penulis. Disini pertanyaan saya akan mendapatkan jawaban.

Apakah sulit membuat tulisan kita menjadi sebuah buku ? Lugas, gamblang dan sederhana, Media Guru menjelaskan bagaimana proses sebuah tulisan menjadi sebuah buku. Bukan hanya itu, dua orang mentor tak pernah mati gaya yang dihadirkan pun memberi dorongan, agar seseorang mengakui bahwa menulis itu mudah. Dua hari mengikuti Sagusabu bersama Media Guru seperti menemukan jalan menuju lautan buku. Semua yang menggumpal rumit dalam benak bagai benang terurai lurus pada jalannya. Saya merasa mendapatkan tempat untuk meawadahi tulisan saya yang selama ini hanya saya simpan.

Saya jadi ingat, ketika saya mendapatan brosur pelatihan sagusabu ini, kemudian saya bagikan informasinya kepada teman-teman sesama guru SD di lingkungan saya. Dingin. Berbagai macam kalimat beladiri mereka sampaikan. Sulit, buat apa mikir rumit, pelatihan terus, bikin lelah, dan masih banyak lagi. Maka jadilah saya melenggang manis sendiri dalam pelatihan yang menggairahkan hati, pikiran, karsa dan rasa ini. Bagaimana tidak, menulis itu membutuhkan kecerdasan tiada tara. Penulis itu hartawan tiada lawan, dan buku yang dihasilkan bagai pohon buah yang tertanam.

Saya akan terus menulis. Tapi tidak untuk saya simpan lagi, akan saya bagikan untuk yang lain. Meskipun sedang dalam proses. Terbayang sudah, teman-teman guru membaca tulisan saya. Buku-buku dongeng dan puisi saya menjadi rujukan berbagai lomba, dan masih banyak lagi yang bisa saya lakukan bersama Media Guru. Kalian Tunggu saja…

Marheni Pandu Pratiwi adalah peserta Sagusabu Kudus