Maria ROSITA S

Aku akan melihat ke depan dengan spion positifku, melakukan sesuai kemampuan dengan gemar berbagi. Orang kuat akan bertahan selamanya. Nama: Maria Rosita S,&nb...

Selengkapnya
Navigasi Web
Siswa Keren, Sahabat Guru yang Menginspirasi

Siswa Keren, Sahabat Guru yang Menginspirasi

Siswa Keren, Sahabat Guru yang Menginspirasi: Menginspirasi

Oleh: Maria Rosita S, guru SMPN 25 Jakarta.

Sekolah hendaknya menjadi wadah untuk membuat anak nyaman dalam belajar agar mudah mengerti, memahami menghayati keberagaman, sebagaimana yang terkandung dalam nilai-nilai Pancasila. Sekolah merupakan rumah kedua secara formal untuk menerima pendidikan maupun pengalaman yang berharga. Sekolah tempat bertatap muka dengan orang dewasa serta teman sebaya yang memiliki karakteristik sesuai tugas-tugas perkembangan.

Sejatinya, guru memperkenalkan akhlak, tanggung jawab serta kesadaran akan pentingnya belajar sebagai bekal masa depan dengan tehnik yang humanis dalam proses pembelajaran.

Tujuan pendidikan Nasional hendaknya guru mampu mengembangkan kemampuan, membentuk watak peradaban , mencerdaskan kehidupan, mengembangkan potensi siswa serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini senada dengan harapan dari konsep, Sekolah Ramah Anak (SRA) dimana sekolah yang aman, bersih, peduli dan berbudaya lingkungan hidup mampu menjamin, menghargai anak-anak. Menjauhkan gaya maupun sikap mengajar secara kolonial maupun kekerasan.

Kemampuan guru, mengentaskan keresahan beberapa orang tua tentang adanya kekerasan yang masih melekat di beberapa sekolah akan menciptakan kebahagiaan. Menggapai cita.cita siswa, menghilangkan buta aksara, membentuk karakter merupakan tanggung jawab moral guru.

Pengalaman penulis selama mengajar di sekolah tentusangat mengesankan. Bisa mengenal keberagaman karakter siswa. Menangani masalah maupun dalam membekali siswa dalam berprestasi tentu memiliki nilai tersendiri. Seru dan asyik. Namun ada kalanya masalah yang dihadapi membutuhkan konsentrasi dengan berbagai pendekatan untuk menyelesaikan dengan benar. Sebut saja masalah siswa yang broken home, trauma dengan pukulan dari orang tua, dibully oleh teman. Semua dituntaskan dengan pelayanan prima.

Mindset para guru kuno secara umum dengan melakukan kekerasan pada siswa yang melanggar peraturan, tidak mengerjakan tugas atau ketika terjadi perkelahian harus dihilangkan. Nyaman di sekolah untuk belajar adalah impian siswa bukan takut terhadap guru yang super galak dan suka memukul. Guru atau pendidik yang modern dan bermartabat, yang tahu pergaulan siswa, yang tahu karakter siswa yang tau tentang masalah yang terjadi sekarang ini mampu menjadi sahabat bagi siswa.

Maka dari itu sebagai pendidik yang profesional mari berusaha menghilangkan pemikiran buruk. Jadikan figure guru sebagai pendidik yang keren sehingga bisa mencapai suatu tujuan pendidikan yang memanusiakan.

Sebagai guru Bimbingan dan Konseling yang keren, pendengar yang baik dan disenangi oleh siswa yang keren dan hebat telah menerapkan strategi sebagai berikut:

Pertama, merangkul, menghargai siswa dengan senang hati tanpa membedakan (menerapakan sila ke-2, Pancasila. Menyebutkan nama setiap siswa sehingga merasa dikenal dan diperhatikan

Kedua, mengajak diskusi sambil bercanda, layaknya sahabat serta menghargai pendapat benar atau kurang tepat.

Ketiga, berusaha menjauhkan sikap ego dan emosi untuk membimbing siswa

Keempat, menghargai dan memahami karya, potensi, keinginan siswa pada saat belajar dengan meminta pendapat atau masukan.

Kelima, senyum mengkondisikan kelas yang nyaman pada saat mengajar dengan permainan game (ice breaking), diskusi untuk menghindari kekakuan

Keenam, menanyakan kabar sebelum pembelajaran dimulai, membantu menjawab ketidaktahuan terkait pembelajaran

Ketujuh membuat kesepakatan (komitmen) kontrak belajar dengan siswa sehingga tata tertib dan disiplin sekolah bukan suatu paksaan

Kedelapan, memberikan reward kepada siswa yang aktif untuk memacu siswa yang pasif agar termotivasi untuk serius belajar. Contoh, berupa ATK atau pujian verbal dalam bentuk postcard

Kesembilan, memfasilitasi sarana dan prasarana yang nyaman, contoh ruang Bimbingan dan Konseling untuk konsultasi dan curhat.

Kesepuluh, melakukan home visit bukan karena ada masalah tapi untuk menjalin kekeluargaan. Komunikasi positif dibangun sejak dini.

Kesebelas. Bapak/ Ibu guru menyambut para siswa di depan gerbang seraya berkata: "Sudah sarapan, anak hebat"?. Apa kabar, Anak keren?, dan sebagainya.

Guru menjadi sahabat sejati, memperhatikan kebutuhan siswa ,memperlakukan pribadinya apa adanya. Jika situasi ini diimplementasikan setiap hari maka siswa akan rindu, betah dan bahagia.

Menyayangi siswa yang memiliki prestasi atau kemampuan yang berbeda merupakan sikap yang terpuji. Hindari kecemburuan sosial di antara siswa dengan menciptakan keakraban. Semua siswa pasti ingin disayangi secara personal. Mari insan cendekia menyentuh, mengajar dengan hati. Menjadikan siswa sebagai teman yang keren, menginspirasi. Menerapkan cara mengajar yang asyik, menyenangkan agar “Siswa gembira dan bahagia” menggapai cita-cita masa depan yang gemilang.

*

Jakarta, !5 Maret 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren banget

22 Mar
Balas

Keren bu

22 Mar
Balas

Keren banget

22 Mar
Balas

Keren banget

22 Mar
Balas

Keren banget

22 Mar
Balas

salam kenal kakak ^_*

16 Mar
Balas



search

New Post