Mariah nuryayah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

SABTU CERIA PART 2

Lelah sekali rutinitas yang kujalani sabtu ini,tapi semua ku nikmati.

Biarkan lelah ini menjadi lillah bagiku.

Ba'da magrib pun aku sudah selesai semua jam matakuliah hari ini,ada satu dosen yang sudah beberapa minggu berhalangan tak bisa mengisi jam kampus,pulang pun lebih awal.

Senang rasanya,bisa pulang lebih cepat.

Teman-teman kampus mengajak ku tuk makan bakso terlebih dahulu sebelum pulang,ya apa mau dikata aku pun menolak ajakan mereka tuk makan bakso bersama. ada sesuatu yang menunggu ku dirumah.

Ku buka hp canggih dan pintar ku tuk menelpon suami.

Ku telpon suami agar menjemput, adeh ternyata hp suami pun tak aktif.

Ah mungkin sedang sibuk beres-beres di rumah husnujhon saja aku pada sang suami.

Alhamdulillah setiap sampai dirumah rumah sudah rapi dan bersih, suami yang sayang istri ga tega melihat cape lelah rasanya menjalani aktivitas sabtu seharian dengan kesibukan mengajar,pekerjaan rumah,dan menjaga si kecil dan di tambah dengan kuliah juga.

Ku telpon adik iparku minta tolong tuk menjemputku karena hp suami yang tak aktif.

Adeh ternyata sang adik sedang sibuk olahraga disore hari dengan kawan-kawannya.

Yah telpon saja ibu mertua sajalah.

Alhamdulillah aktif hpnya.

Suami pun lupa menyalakan hpnya tak mau diganggu dulu,ingin beres-beres rumah membatu istri rumah yang berantakan bekas mainan si kecil dimana mana.adeh maklum lah punya anak kecil ga ada beresnya..

Kakek si kecil pun yang memberikan kabar tuk menjemputku.

Roda dua yang kami miliki melaju dengan cepat menuju kampus tuk menjemputku.

Sampainya dirumah si kecil sudah bobo,ku bawa pulang si kecil yang sedang tidur.

Aduh belum afdol rasanya kalau belum ditimang-timang.

Si kecil pun menangis tak biasanya,ku timang-timang saja agar tenang.

Jam sudah menunjukan pukul 00.00

MasyaAllah,luarbiasa suhu badan si kecil yang sudah melebihi normal sampai 40.05

Iya Allah semalam suntuk,tak bisa tidur dengan nyenyak si kecil yang suhu tubuh yang langsung naik.

Ku timang-timang,ku peluk erat badan si kecil kalaupun di tidurkan di kasur menangislah dengan keras.

Setiap jam berlalu ku tahu adeh baru jam segini,menit demi menit...detik demi detik ku lewati dengan begadang.

Waktu lama sekali menuju pagi.

Suhu badan yang tak stabil makin naik, membuat si kecil menagis terus semalaman. Teringat dengan orangtua rasanyanya. Iya Rabb dulu tuch gini kali iya orangtua ku merawat ku dari kecil sekarang ku rasakan,sedih rasanya tapi aku harus kuat dan semangat demi si kecil.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wow, sungguh perjalanan hidup yang penuh perjuangan yah. Sukses selalu dan barakallahu fiiik

19 Nov
Balas

Umi minta doanya iya tuk kesebuhan dede bella...

19 Nov



search

New Post