Mariani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Nobar Pebulutangkis

Saya teringat masa kecil, ketika nonton ramai-ramai pertandingan bulu tangkis. Berkumpul dengan warga satu kampung di rumah Pak Mayor. Seorang Veteran yang satu-satunya memiliki TV di kampung kami saat itu, Pak Mayor tidak pernah menolak kedatangan kami. Meski nontonnya sampai larut malam. Bahkan sebagian penonton menginap sampai pagi.

Tidak henti-hentinya para penonton memberikan dukungan kepemain. Adapula yang bernazar jika Indonesia menang. Sorak sorai suara penonton terdengar riuh, ketika Indonesia berhasil keluar sebagai juara.

Keesokan harinya, permainan bulutangkis akan banyak dimainkan oleh masyarakat. dengan menggunakan peralatan sederhana. Buku atau potongan tripleks dijadikan sebagai raket.Gulungan kertas dijadikan sebagai pengganti bulu. Walaupun demikian, semangat para pemain kampung tidak kalah dari pemain sungguhan. Mereka menirukan gaya bermain para pemain andalan.

Sejumlah nama pebulu tangkis menjadi pemain pavorit penonton. Mereka rata-rata pemain kelas dunia yang nyaris tidak pernah kala. Verawaty Fajrin, Susi Susanti, Rudi Hartono, Liem Swie King, Alam Budi Kusuma dan masih banyak lainnya. Nama mereka dieluk-elukkan. Menjadi perbincangan oleh seluruh lapisan masyarakat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post