Maria ROSITA S

Aku akan melihat ke depan dengan spion positifku melakukan sesuai kemampuan dengan gemar berbagi Orang kuat akan bertahan selamanya Nama Maria Rosita Snb

Selengkapnya
Navigasi Web
Group Whatshap yang Pluralisme.

Group Whatshap yang Pluralisme.

Tantangan menulis gurusiana meraih 150 hari

Karya: Maria Rosita S

/

Sang surya tersenyum

Menerpa tubuhku dengan riang

Memberi kehangatan dan energi

Setiap insan merasakan maknanya

Damai nan sejuk

Pagi ini kunikmati anugrah Allah Maha Besar.

Bersyukur tiada jenuh.

Mengucapkan lewat lantunan-lantunan Doa.

Kukecup udara dan menghentakkan kaki menuju pojok rak buku.

Kewajiban sebagai ibu, istri untuk menyiapkan sarapan telah tersaji dengan menu sederhana di meja makan. Sembari menunggu kehadiran pujaan hati dan anak-anak

Kuraih gawai sekedar melirik tentang informasi penting untuk ditelaah dengan segera.

Terasa hari ketiga libur belajar daring (PJJ) daring. Tetapi seperti petir menyampar pohon yang sudah kering. Sekejap. Lewat begitu saja.

Yang saya kerjakan belum tuntas. My plan sudah tertata rapi. Baru sekelumit yang menampakkan progress. Ada apa? Apakah saya belum mengikuti dengan maksimal tips, strategi menulis dari para nara sumber kondang MGI? Tapi ulasan ketidakmaksimalan kinerja ini segera dibatasi. Nanti saja. Bukan prokrastinasi.

Baiklah. Jangan larut pada kondisi yang kurang produktif. Tetap tindakan yang utama dan menguntungkan.

Waktu adalah permata indah dengan sigap mataku mendarat pada group team kecil penulisan buku antologi Sagusabu daring empat.

Beralih pada obrolan yang mengasyikkan tapi menantang. Group tim kecil.

Hampir satu bulan mempersiapkan misi; membuat karya satu buku antologi yang diprakarsai oleh Pak Syaifu Rizal. Beliau sungguh aktif mengapresiasi ulasan-ulasan peserta di group whatshap dan di blog gurusiana yang bersahaya. Kritik dan saran, motivasi menjadi imun yang menguatkan untuk menulis.

Banyak chating yang berbobot tentang progress pengeditan awal, biodata, kategori yang dikirim. Ibu Sugiharti yang mendokumenkan semua tulisan memaparkan dengan rapi dan apik. Merespon pertanyaan dengan santun dan membangun. Kebahagiaan pun semakin lengkap dengan respon bapak/ Ibu yang terlibat mensukseskan karya tersebut. Canda dan guyonan mengalir jernih untuk saling menguatkan. Argumen Ibu Azizah, Ibu Sofie menyemarakkan perbincangan pagi nan ceria. Kebanggaan saat ini dibersamai tulisan Pemred gurusiana MGI, Bapak Eko Prasetyo dan Editor Sagusabu empat, Bapak Adrianus Yudi Aryanto turut menghiasi buku tersebut. Hal paling menarik pagi ini di group adanya sebutan kata indah yaitu kemajemukan masyarakat Indonesia.

Sebutan kata dan kalimat ini menarik bagi saya. Semua creative menyapa dengan dialek dan bahasa dari culture yang bervariasi. Ada Sulawesi, Minang, Sunda, Jawa, madura, Bali (Batak Asli, red) dan masih banyak. Acap dengan pantun yang bernuansa keakraban (spontanitas). Cukup piawai.

Dengan sigap Pak Alee meluncurkan puisi top markotop antara lain; Para Dewi dan Permaisuri. Sekalian promosi? Hahahaha. Bercanda.

Pluralisme adalah keberadaan atau toleransi keragaman etnik atau kelompok-kelompok kultural dalam suatu masyarakat atau negara, serta keragaman kepercayaan atau sikap dalam satu badan, kelembagaan dan sebagainya.

Hal ini melindungi kesetaraan dan munumbuhkan rasa persaudaraan di antara manusia baik sebagai individu maupun kelompok. Menuntut upaya untuk memahami pihak lain dan kerjasama mencapai kebaikan bersama. Kebhinekaan mengedepankan sikap toleransi dalam menyikapi perbedaan di group whatshap sangat kental.

Gejolak untuk menulis semakin membuncah ketika Pak Alee Harsono, penulis populer MGI mengingatkan tentang momentum HGN. Hari Aksara Internasional, Hari Ibu. Menulis cerpen horor, imbuh Ibu Nelfita dan Ibu Sugiharti.Semakin terbakar logika untuk bersiap mengkonsep tema yang menarik.

Kesempatan yang sudah terbangun dengan segala rupa, dibalut dengan kesederhanan tanpa menonjolkan kemampuan yang signifikan. Semoga langgeng dan menetaskan karya- karya indah untuk dititipkan di negeri yang makmur dan beradab. Aku pun mengakhiri dengan pantun dari Bali alias Batak Asli

Napuran tano-tano

Ranging masiranggongan

Badanta padao-dao

tondinta masigonggoman

Inti pantun di atas adalah;

Badan berjauhan tapi jiwa dan perhatian senantiasa diikat persaudaraan walaupun di dunia maya.

/

Metropolitan, 29 Oktober 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semangat berkarya...salam literasi

31 Oct
Balas

Wah keren bunda ternyata dialog kita dalam tim kecil menjadi inspirasi juga bahwa kita satu Indonesia yang saling melengkapi satu sama lainnya, terasa dunia semakin indah dengan warna warni keberagaman budaya dan bahasa dan semua dikemas dengan apik oleh bu Maria yang luar biasa keren...

30 Oct
Balas

Suasana makin hangat dengan kehadiran si ratu reportase dan pentigraf. Terima kasih Ibu. Keren dan memotivasi. Salam hangat.

30 Oct

Super banget, sukses bunda

30 Oct
Balas

Terima kasih Ibu Indar yang luar biasa. Salam sehat bu.

30 Oct

Istimewa....dipertemukan dengan sosok yang sangat inspiratif..walau hanya di dunia Maya...tetap saling menguatkan....untuk selalu bersama dalam rangakian doa. sukses Selalu Bunda...salam Literasi

30 Oct
Balas

Saya bangga dengan waktu yang mampu mempertemukan dengan ibu yang hebat dan hangat. Terima kasih untuk kehadiran ibu.

30 Oct

Keren Bu Maria. Semoga keberagaman kita jadi kekuatan untuk menulis.

31 Oct
Balas

Terima kasih Ibu Sam.Senang menerima kunjungan ibu cantik. Salam bahagia.

30 Oct
Balas

Betapa indahnya hidup ini. Persahabatan bertemu di dumay memberi kesan yang sarat makna. Terima kasih Ibu Her. Sehat selalu.

30 Oct
Balas

Tulisan yang keren Bun. Sukses selalu buat Bunda

30 Oct
Balas

Tulisan ulasan yg keren ttg pluralisme...sukses sll ibu Maria

30 Oct
Balas

heheheheh. Keseruan di group tadi pagi menyulam kisah menarih. secara culture kosa kata bertambah. Terima kasih Ibu cantik.

30 Oct

Masyaa Allah.... Luar biasa Bunda Maria Rosita S. Karya Puisinya saya suka. Pemilihan diksi sangat menarik. Perbedaan diantara kita jadi ide tulisan yang menewen banget. Walau kita bertemu di dunia maya, tapi persaudaraan kita seperti nyata. Semoga Allah swt dapat mempertemukan kita. Sukses selalu Bu Maria

31 Oct
Balas

Terasa makin terjalin kuat persaudaraan di wag kita, Bunda. ..

30 Oct
Balas

Terima kasih Ibu Chus. Aku senanh bisa mengenal ibu dengan tulisan2 yang menginspirasiku. Meengajarkan sesuatu tentang literasi. Salam sehat ibu.

30 Oct

Luar biasa bunda yang satu ini. Beliau tokoh utama di Sagusabu 4 daring. Tabik berat untuk bunda.

30 Oct
Balas

Hahahahhahaa. Bagiku Pak Syaiful luar biasa. Sugesti yang positif memberi kekuatan. Leader yang top. salam sehat selalu

30 Oct

Keren bunda

30 Oct
Balas

Terima kasih Ibu Dewi. Salam hangat ibu cantik.

30 Oct

Bunda memang istimewa. Pembaca dibuat terperangah membaca untaian kata juara milik Bunda

30 Oct
Balas



search

New Post