Pria Terhebat
Pria Terhebat
*
Bapaku
Fajar menyapa pahlawanku
Engkau setia mengajarkan arti perjuangan
Engkau mengajarkan harumnya cahaya
Pelitamu menerangi senyap
*
Kala rindu mendera
Potret wajah dibalut senyum
Penghibur rindu tersendat di kalbu
Nasihatmu menghiasi kehidupan
*
Detak jantungmu bergelora
Bagaikan langkah kuda sedang mengamuk
Bersamamu ringan langkah
Menikmati keindahan semesta
*
Untaian doa mengalir dari bibirku
Sehat dan panjang umur
Kelak bertemu aku berayun di lengan kokohmu
Teduh kedamaian meringankan bebanku.
*
Jakarta, 18 September 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Bunda. Salam literasi