Maria ROSITA S

Aku akan melihat ke depan dengan spion positifku melakukan sesuai kemampuan dengan gemar berbagi Orang kuat akan bertahan selamanya Nama Maria Rosita Snb

Selengkapnya
Navigasi Web
Sekolah Penggerak, Selebrasi Bergerak dalam Aksi Nyata.

Sekolah Penggerak, Selebrasi Bergerak dalam Aksi Nyata.

Sekolah Penggerak, Selebrasi Bergerak dalam Aksi Nyata.

*

Selebrasi merupakan perayaan sebagai ungkapan isi hati atau rangkaian aktivitas yang sudah dilaksanakan.Selebrasi juga dapat diartikan bentuk ungkapan emosional, contoh Pemain sepak bola yang mencetak gol ke gawang lawan. Luapan emosi yang sangat memukau para penonton mampu membawa suasana yang mengharubiru atas capaian.

Berikut, selebrasi juga merupakan ungkapan emosional atau isi hati baik berupa perasaan bahagia, kesedihan, ucapan syukur yang biasanya disajikan dalam bentuk pesan kinestetik gestural, facial maupun postural. Demikianlah pengertian selebrasi yang dikemas penulis dari berbagai referensi.

Pelbagai pemeran dalam lembaga/ komunitas akan bersinergi satu sama lain untuk mewujudkan rangkaian selebrasi. Hal ini membawa angin segar bagi semua lapisan sekolah meski harus diakui awalnya meragu. Beberapa kali wawancara tentang pengalaman dengan sahabat pejuang projek mengungkapkan seperti ini. “Saya juga masih bingung, Bu membuat konsep projeknya sebab tidak ada panduan yang pakem”. Respon lain, Saya belum paham membuat jurnal, tes diagnostik, membuat jurnal dan menyusun bahan ajar.

Memang, tidak bisa dipungkiri lelah dan bingung wajar dialami mengingat di antara kami belum ada yang melalui program pembekalan/ pelatihan secara intensif untuk guru penggerak. Beberapa di antara Bapak/ Ibu Semua pembelajaran diperoleh pada saat mengikuti IHT, belajar dengan kemauan dan browsing materi secara daring, diskusi bersama teman sejawat. Seiring berjalannya waktu melalui proses yang efektif semua mengalir dalam dinamika kelompok satu persatu hambatan ditepis bersama tim. Masalah diurai seperti mengurai benang yang kusut.

Berpijak pada pedoman, semangat, kemauan dan potensi yang ada telah membakar warga sekolah. Setiap aktivitas yang dilaksanakan secara internal maupun eksternal membutuhkan ruang untuk bisa berekspresi secara aktif langsung dalam event selebrasi. Hari ini tampak peserta didik seolah memiliki panggung bebas dalam menampilkan pertunjukan secara total. Seolah melepaskan segala kreasi yang mengendap di tubuhnya lewat karya, tari, suara dan berbagai literasi yang bernuansa anak muda masa milenia.

Acara hari ini telah dikemas dalam segala rupa dan warna “Pelangi Selebrasi” yang berhasil menggoyang panggung sekolah dimana penulis melaksanakan, Tupoksinya. Jika selama ini berlembar-lembar materi didokumenkan baik dalam bahan ajar maupun evaluasi tidak cukup untuk menggambarkan kepada dunia pendidikan sekolah itu disebut sebagai penggerak. Namun bisa dibuktikan melalui projek sesuai dengan, Profil Pancasila yang kemudian menjadi karya yang menginspirasi telah dibuktikan.

Penampilan di panggung yang megah menurut penilaian penulis telah menghiasi wajah-wajah remaja yang memiliki sejuta impian. Ekspresi dan aura seniman dengan segala totalitas yang dimiliki seakan sulit ditakar. Sang mentari semakin terik senada dengan gelora jiwa para artis dan aktor dadakan. Bisa dikatakan instan tapi natural. Aksi nyata itu menemui takdir si pemiliknya. Luar biasa. Penulis sangat terharu dengan sajian tari dan hiburan lainnya.

Event selebrasi sebagai parameter eksistensi yang sedang berdendang dalam mewujudkan impian di Sekolah Penggerak telah berlangsung dengan kondusif. Semakin seru acaranya semakin memantik semangat para audiens. Kapasitas lapangan yang minimalis tetapi para undangan enggan untuk bangkit meninggalkan area panggung.

Satu pertanyaan yang menggelitik di benak penulis tentang, "Apakah yang akan dipertunjukkan pada selebrasi berikut yang lebih mengukuhkan kemauan maupun mengikat untuk menghasilkan projek terbaru dan original?

Apapun impian hari ini dan yang akan datang tetap didasarkan pada kecerdasan mengelola diri maupun waktu, minat, niat dan potensi sehingga memberikan edukasi pembelajaran, wacana imajinasi dan gagasan. Penulis sendiri tanpa menyadari adanya “Imajinasi Liar” yang membuat diri ini tersipu malu.

Tema yang diusung dalam selebrasi adalah “Kearifan Lokal Betawi”

Apa kearifan local?

Bersambung

*

Jakarta, 18 Maret 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap ulasannya

18 Mar
Balas

Keren ulasannya Bu Maria, sukses selalu.

19 Mar
Balas

Keren Bu

19 Mar
Balas



search

New Post