IBUKU HEBAT

Terbangun di tengah malam sudah menjadi kebiasaan bagi ibuku. Tidak hanya untuk melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslimah hal itu beliau lakukan. Di tengah malam sering sekali ibu mengisi perutnya dengan makanan. Waktu itu kupikir ibu sedang sahur karena mungkin besok beliau akan berpuasa. Ternyata apa yang kupikirkan salah. Ibu rela makan di waktu tengah malam dan membiarkan tubuhnya semakin subur semua karena untukku. Bagaimana bisa? Ya, diusiaku sekarang yang hampir 1 tahun aku masih sangat membutuhkan ASI. Dengan makan di tengah malam Ibu berharap ASInya akan selalu penuh , dan tentunya aku tidak akan rewel ketika aku membutuhkannya. Ibuku sangat menyadari bahwa ASI adalah asupan yang terbaik untukku. Di enam bulan pertama usiaku, Ibu sudah memprogramkan “ 6 bulan ASI esklusif “ untukku. Jadi mulai 0 sampai 6 bulan hanya ASI yang boleh masuk dalam tubuhku.

Butuh perjuangan yang berat untuk mewujudkan program tersebut. Ibuku adalah seorang wanita karir. Ibuku mengajar di sebuah sekolah negeri di kecamatan yang terletak paling ujung barat kabupaten Demak. Setiap hari mulai jam 06.15 sampai jam 14.30 Ibu tidak bersamaku. Tapi hebatnya walaupun Ibu tidak bersamaku ASInya selalu siap kapanpun aku membutuhkannya. Setiap berangkat ke kantor banyak bekal yang Ibu bawa. Tidak hanya bekal makanan yang beliau bawa. Ibu juga membawa peralatan untuk memompa ASInya yang terdiri dari pompa dan botol ASI, tentunya botol-botol penyimpan ASI perah juga tidak pernah beliau lupakan. Semuanya dimasukkan dalam tas khusus penyimpan ASIP. Di waktu jam kosong dan jam istirahat Ibu selalu menyempatkan diri untuk memompa ASInya di ruang UKS. Beberapa teman Ibu ada yang tidak suka dengan aktifitasnya, ada yang bilang ribet lah, tidak steril lah, kurang kerjaan lah, dll. Akan tetapi semua di tanggapi Ibu cukup dengan senyum manisnya. Ada yang tidak suka tentu juga ada yang suka. Banyak juga teman Ibu yang selalu mendukung dan mensuport kegiatan ibu tersebut. Mereka terkadang mengingatkan Ibu untuk tidak lupa memompa ASI. Ada juga yang dengan senang hati membagi makanan-makanan yang bergizi yang tentunya dapat meningkatkan hasil produksi ASInya. Setiap hari 2-3 botol ASIP bisa Ibu bawa pulang. Dengan rapi Ibu menata ASIP dalam frezer, tidak lupa tanggal dan jam beliau cantumkan di botol-botol tersebut. ASIP yang masuk dulu harus keluar terlebih dahulu. Memompa ASI tidak hanya Ibu lakukan di sekolah, di rumahpun ketika beliau rasa ASInya penuh dan aku belum membutuhkannya Ibu langsung memompa dan menyimpannya. Betapa telatennya Ibuku.

Sekarang usiaku sudah hampir 1 tahun, bermacam makanan pendamping ASI Ibu berikan padaku. Aku mulai suka makan bubur, nasi halus, sayur dan buah-buahan. Perutku menjadi jarang lapar karena makanan yang ku konsumsi. Hal itu membuat konsumsi ASI ku sedikit berkurang. Karena faktor pekerjaan yng makin banyak dan produksi ASI yang sudah mulai berkurang, Ibu sudah tidak pernah memompa ASI lagi. Susu formula sekarang menemaniku ketika Ibu tidak di rumah. Itupun tidak banyak rata-rata 2-3 botol sufor yang aku konsumsi setiap hari hanya untuk menenangkanku sebelum tidur. Dan untungnya perut dan mulutku tidak menolak sufor, jadi tidak ada masalah bagiku. Dan pastinya aku tidak pernah mau minum sufor ketika Ibu ada di dekatku. Karena aku anak Ibu.