Maria Ulfah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Mencari Peci Pak Kyai

MENCARI PECI PAK KYAI

Ilmu-ilmu yang sangat bermanfaat tentang menulis tidak hanya saya dapatkan dari acara Pelatihan Menulis Sagu Sabu hari ini. Bertemu dengan teman sekolah di jaman old pun bisa terjadi hari ini. Beberapa hari yang lalu sebelum acara dimulai, iseng kubuka anggota grup Whats App Sagu Sabu , dan ternyata aku menemukan teman sekolah yang duapuluh dua tahun tidak pernah bertemu.Yakin dengan pemilik wajah di profil tersebut, kucobalah menyapanya via WA dengan kata “Salam Sagu Sabu Pakdhe”. Kutunggu jawaban darinya, detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam ternyata tidak ada respon. “Aku yang salah orang atau dia yang nggak kenal aku ya?”pikirku waktu itu. Sampai kemudian di hari berikutnya ada jawaban singkat darinya “Lho lah...,” katanya.

Percakapan via WA kami cukup sampai disitu saja. Sampai kemudian hari yang dinanti tiba, hari dimana aku akan belajar menulis bersama orang-orang hebat. Mr. murman seorang pakar penulis sedang menyampaikan “tausiah” tentang menulis ketika aku datang, ya aku memang sedikit terlambat. Bersama tiga orang teman satu kantorku, segera kami masuk dan mencari tempat duduk. Karena terlambat kita dapat tempat dibelakang. Duduk dibelakang membuatku tahu ternyata banyak yang ingin bisa menulis, luar biasa.

Setelah beberapa menit duduk, handphoneku berbunyi, ada sebuah pesan masuk. Whats App dari teman sekolah.

Sampean teng pundi yu...?

Neng mburi dhe, jenengan neng dhi?”

“Angger kuning paling ganteng.”

“Ono kuning loro tapi kok ayu kabeh ik.” jawabku.

Berbekal ingatanku tentang dia jaman sekolah dulu kucoba mencarinya. Aku ingat banget teman yang satu ini sering banget memakai peci. Teman-teman biasa memanggilnya Pak Kyai. Penuh percaya diri aku pasti bisa menemukannya dengan mudah. Aku sangat yakin jika peserta hari ini ada yang memakai peci, itu pasti dirinya. Mataku mulai lihat kanan kiri depan belakang bukan mencarinya tapi mencari peci!! hahaha...

Ternyata tak seorangpun diruang ini yang berpeci. Aku tak berhasil menemukan peci Pak Kyai, dan aku akan mencarinya pas break nanti. Belum sampai waktu break ternyata aku sudah bisa menemukannya tanpa sengaja.

“Pak Kyai kok nggak pakai peci?” tanyaku.

“Sudah sengaja nggak pakai peci, e.. masih saja tadi disuruh berdoa,” jawabmu.

PENULIS ADALAH PESERTA PELATIHAN SAGU SABU SEMARANG

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Berjumpa lagi dengan pak yai peci.....salam literasi. keren dech

28 Jan
Balas



search

New Post