Maria Wijayati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Tamu Tak Diundang

Tamu Tak Diundang

Saat sore hari , ketika aku baru nyantai menonton tv di ruang keluarga, terdengar teriakan anakku lanang dari belakangku kalau ada ular didekatku. " Ibu ada ular,..... hati hati", teriakannya mengagetkan aku. Hanya aku sendiri yang ada di ruang itu. Secara reflek kuangkat kedua kakiku naik di kursi tempat aku duduk menonton televisi. "Neng ndi ulane...nend ndi ulane....?, Ulo cobra po ulo banyu, Nang?. Yen ulo banyu jarno ,yen cobra patenono", aku berteriak sambil mataku jelalatan mencari keberadaan si ular. Binatang yang paling ku takuti dan juga ditakuti sebagian besar masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak takut. Sebagian besar dari kita tidak mengetahui mana ular yang berbisa mana yang tidak. Apalagi sering terdengar orang mati karena digigit ular berbisa. Termasuk tetangga dekat yang meninggal karena digigit ular ketika malam malam naik sepeda di jalan kecil dekat sungai.Ruang keluarga adalah tempat favorite anggota keluarga kami berkumpul, mengobrol bercengkerama, makan bersama, bahkan tidur karena ketiduran menonton televisi Ni ad ular melenggang melewati ruang favorit kami sore ituSekali terdengar teriakan ada ular, anakku lanang yg lain yang baru tidur di kamar langsung njranthal bangun keluar kamar dan anak lanang yg baru mandi juga menghentikan mandinya, dan segera keluar ke ruang keluarga.Masing masing cancut taliwondo mencari senjata dengan cepat. Ada yang memegang apu, ada yang tongkat, dan yang lain bendo. Aku sendiri lari menjauh, karena betul betul takut."Awas cobra!, teriak salah satu dari mereka.

Yang diburu segera menyelamatkan diri masuk bawah bufet. Kami bersama sama menggeser bufet, dimana televisi ada diatasnya. Merasa terlihat persembunyiannya cobra itu segera lari masuk kolong tèmpat tidur. Waduh.... Pinter juga ularnya bersembunyi. Terpaksa menyingkirkan dan mengevakuasi benda benda diatasnya, bantal, guling, selimut, ķasur, kayu papan yang ada dibawah kasur. Itupun diambil hati hati satu persatu takut kalau ularnya mematuk dari bawah. Ķetiganya berburu cobra yang main pentak umpet di kolong tempat tidur. Begitu keberadaanya tidak terhalang apapun, si ular langsung mempertahankan diri dengan mendongakkan kepalanya, tegak siap mematuk dan menggigit siapapun yang menghalangi, karena merasa terganggu. Maafkan kami. Terpaksa ular itu kami bunuh. Karena ular berbisa. Bisamu yg kami takuti. Panjangnya 95 centimeter Mungkin orang lainpun akan berbuat sama jika ada ular cobra masuk rumah. Alhamdulillah. Kau ijinkan kami memergokinya di sore hari. Karena jika dia datang tanpa diundang pada malam hari ,saat kami terlelap dalam tidur diatas tikar di ruang keluarga pada malam hari. Wallahualam.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

tulisan yang ciamik banget

06 Nov
Balas

Leck Murman sangat yahud kalau kasih motivasi. Angkat topi kagem panjenengan.

07 Nov



search

New Post