Erick Thohir bergerak cepat di dalam memastikan gelaran Liga 1 Indonesia dapat segera direalisasikan. Langkah itu diwujudkan dengan segera Ketua PSSI ini menyerahkan jadwal kompetisi Liga 1 kepada pihak kepolisian. Melihat gerak cepat dan kesigapan jauh-jauh hari ini, Erick pun mendapatkan apresiasi dari banyak pihak. Dari hal ini, ada beberapa yang menjadi sorotan penting.

Pertama, sejalan dengan statuta. Apa yang dilakukan oleh Erick – dan PSSI secara umum – dengan mempercepat penyerahan jadwal liga kepada pihak kepolisian sejalan dengan amanah yang tertuang di dalam statuta PSSI. Alasan penting di balik amanah itu adalah bahwa dengan penyerahan yang bersifat segera mungkin itu bisa memudahkan banyak hal dari persiapan, perizinan, dan koordinasi lain-lainnya dengan semua pihak.

Sebab itu, apa yang dilakukan oleh Erick Thohir dipandang sebagai hal yang ‘progresif’ yang wajib jadi standar untuk dipertahankan ke depannya. Dengan kata lain, persiapan menuju kompetisi profesional sepak bola kasta tertinggi yakni Liga 1 harus dipersiapkan jauh-jauh hari.

Kolaborasi PSSI-Polri dan Konsep Pengamanan

Kedua, hal yang menjadi sorotan penting lainnya adalah terkait kolaborasi PSSI-Polri yang terwujudkan dalam penyerahan laporan jadwal dari Erick Thohir kepada Kapolri. Yang penting disoroti di sini adalah bahwa pihak keamanan (kepolisian) memiliki waktu lebih banyak untuk mendiskusikan berbagai konsep pengamanan baru ke depan.

Pihak kepolisian telah belajar banyak dari kejadian-kejadian keamanan dan pengamanan dari kompetisi Liga 1 sebelumnya. Dari banyak kejadian kerusuhan suporter, seringkali ada celah pada pihak keamanan dan keamanan yang mendapatkan kritik. Bahkan pada kasus-kasus Kanjuruhan dan kejadian-kejadian berikutnya, seringkali pihak kepolisian mendapatkan celah kritik lantaran masih sering menggunakan alat-alat yang jelas dilarang oleh FIFA seperti penggunaan gas air mata.

Belajar dari sana, dan terbantu dengan cepatnya pihak PSSI memproses jadwal, maka pihak kepolisian dapat segera ‘duduk bareng’ untuk mendiskusikan berbagai strategi penting terkait strategi pengamanan ke depan. Koordinasi di antaranya pihak Polri, PSSI, dan PT LIB (selaku operator penyelenggara kompetisi Liga Indonesia). Dengan koordinasi ini, maka dimungkinkan pelaksanaan kompetisi sepak bola profesional dapat berjalan lebih baik.

Kepastian bagi Sponsor

Keuntungan lainnya yang menjadi sorotan dari gerak cepat sinergi PSSI-Polri adalah adanya kepastian bagi pihak sponsor untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan liga. Keterlibatan sponsorship adalah bagian dari hidupnya industri sepak bola. Sedangkan hidupnya industri sepak bola dengan sendirinya menjadi tanda adanya kemajuan sepak bola Indonesia.

Hidupnya industri sepak bola sejak awal menjadi harapan Erick Thohir. Ia ingin sepak bola profesional agar bisa menjadi ‘ladang’ bagi tumbuhnya perekonomian di mana masyarakat sekitar dari mulai banyak perusahaan besar hingga dengan pedagang-pedagang kecil dari masyarakat dapat ikut merasakan dari kontribusi positif dari hadirnya sepak bola.

Dan senangnya, sebab gerak cepat kolaborasi Erick Thohir-Kapolri justru memiliki dampak jauh hingga pada hidupnya industri atau bisnis di sepak bola.