Akui diri sebagai umatmu (Tantangan Gurusiana Hari Ke-45)
Ketika kejahiliyahan manusia melanda
Keresangan jiwa, memerahkan keangkuhan
Penindasan keras pada yang lemah
Kodrat wanita tak lagi berharga
Kelamnya dunia dengan kezaliman
.
Lalu tiba kelahiran sosok penuh sahaja
Yang bercirikan wajah putih berseri
Berhias elok budi pekertinya
Menjadi simbol manusia sempurna
Menjadi lentera bagi semesta alam
Muhammad ibnu Abdullah
.
Pemimpin yang selalu didamba
Yang begitu dalam mencinta umatnya
Jauh tertanam dalam relung jiwa
Bahkan pada detik terakhir nafasnya
Berbisik pelan menyebut
"Ummati. Ummati. Ummati"
.
Berharap umatnya tetap terjaga
Berpegang teguh pada dua pusaka
Tuk menjelajah hidup di dunia
Yang penuh bias semata
Sebelum dia benar-benar kembali
Kepada kekekalan haribaan-Nya
.
Akui diri sebagai umatmu
Meski terkadang diri lalai
Tetap berharap syafaatmu
Berharap tempat terbaik
Mencium harumnya surga
Bertemu dengan Sang Maha Ahad
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Top markotop Dek Ul
Terimakasih bu :)