Senin, 17 Februari 2020

Senin Subuh Mengembun, Pagi Yang Sejuk, Siang Ceria Nan Hangat

Senin pagi, udara sejuk dan cerah. Aku mengawali aktivitas pagi ku. Sebelum fajar menyinsing di ufuk timur. Aku sekitar jam 04.30 aku bangun. Kemudian berwudhu’, setelah itu aku sudah mulai setahap demi setahap untuk shalat sunnah wudhu’. Lanjut aku shalat sunah hajat dan tahajjud.

Seiktar jam 05.10, azan Shalat Subuh berkumandang. Aku dan suami ku shalat sunnah fajr. Alhamdulillah aku dan suami ku sudah mulai rutin melaksanakannnya. Shalat subuh insyaallah kami selalu berjama’ah.

Yaa Allah Yaa Rabbii... Hamba mohon kuatkan dan kokohkanlah pendirian kami dan anak cucu kami sampai akhir masa. Sebagaimana Engkau kuatkan dan kokohkan pendirian para hamba-hamba Mu yang sholeh. Aamiiin Yaa Allah Rabbii.

Ba’da shalat subuh, insyaallah aku rutin mencuci kalau ada pakaian kami yang kumuh. Kemudian aku mandi pagi. Kadang-kadang mandi pagi sebelum subuh.

Bersih-bersih seperlunya, sesuai waktu dan kondisi. Kami minum kopi panas dan dengan snacknya roti. Sekitar jam 6.10 pagi aku siap-siap untuk mau berangkat ke madrasah. Kira-kira jam 06.25 atau paling telat jam 06.30 aku berangkat ke madrasah. Karena aku belum bisa mengendarai motor aku di antar oleh ayah mujahid-mujahid ku.

Jarak tempuh antara tempat tinggal ku ke madrasah, tempat aku mengabdi sebagai abdi negara sekitar 7.8 km. Waktu tempuhnya antara 20 atau 25 menit. Jam 06.56 aku pencek mesin perekam kehadiran atau mesin pinjer print.

Kemudian bel tanda mulai proses pembelajaran di bunyikan tepat jam 07.00 WIB. Kaki ini melangkah menuju my class room. Setiba di my class room disambut oleh generasi sholeh shlehah yang cerdas ayah bunda dan bapak ibu gurunya.

Kehadiran mereka belum sesuai jumlahnya. Tetapi ada yang luar biasa dari mereka. Mereka dapat hadir tepat waktu. Walaupun ada yang hadir terlambat. Malahan ada yang tidak hadir, karena berbagai sebab.

Kemudian majlis ilmu pagi ini diawali dengan do’a bersama. Setelah itu dilanjutkan muraja’ah bersama. Muraja’ah hafalan Al Qur’an masing-masing.

Rencana majlis ilmu pagi ini, akan diadakan penilaian harian (PH). Setelah ku utarakan kembali rencana itu. Mereka agak keberatan dilaksanakan PH nya. Ada yang mengusulkan PH nya tunda waktu pelaksanaannya hari lain. Ibu... ? ada yang mengusulkan hari Rabu dan ada pula hari Kamis. Tetapi dari dua hari yang diusulkan sebagaian besar memilih hari Rabu.

Hari Rabu aku setujui sebagai waktu dilaksanakan PH. Awalnya raut wajah mereka serius mengulang-ngulang materi-materi yang akan diuji. Setelah ku tetapkan PH nya di tunda. Raut wajah mereka ceria kembali.

Ku lanjutkan majlis ilmu dengan materi Tajdid atau pembaharuan. Pengertian atau maksud Tajdid aku persilah kepada salah seorang peserta majlis ilmu yakni anak-anak sholeh sholehah. Kemudian pertanyaan tersebut dijelaskan oleh “Fajar Syafri”. Dia merupakan salah sholeh kebanggaan ayah bunda dan gurunya serta teman-temannya. Jawaban Fajar “Tadjid artinya pembaharuan yang diakukan oleh para tokoh pembaharu dalam dunia Islam.

Berdasarkan jawaban Fajar, aku memberikan penguatan. Pembaharuan yang dilakukan oleh tokoh pembaharu. pembaharuan dilakukan atau diperjuangkan adalah pembaharuan kearah yang lebih baik berupa ide, cara pandang, terhadap peradaban dan perkembangan ilmu pengetahuan mengikuti lajunya kemajuannya. Tetapi semua itu tidak terlepas dari rambu-rambu atau nilai-nilai ajaran Islam. Semua itu tertuang di dalam pedoman hidup umat manusia khususnya umat Islam yakni Al Qur’an dan hadis.

Kemudian aku lanjutkan, setiap individu atau manusia mesti melakukan pembaharuan terhadap dirinya. Seperti yang awalnya datang terlambat, berjuang besoknya datang tepat waktu. Semua mereka mendengarkan dengan seksama.

Ku lemparkan pertanyaan yang agak mengagetkan mereka. Apa beda proses belajar ulama dan ilmuwa Islam pada masa kejayaan Islam dengan ananda semuanya? Ada yang jawab buk mereka ilmu luas. Jawaban yang lain lagi juga muncul karena mereka selalu mengulang ilmu yang telah dipelajarinya buk. Mereka lakukan berkali-kali tanpa memikirkan berapa lama waktu yang dibtuhkan untuk itu.

Aku kembali bertanya kepada anak sholeh sholehah di kelas ini. Ada tidak yang sudah mengulang materi-materi akan dilakukan PH nya hari ini? Tidak ada yang jawab, lalu ku dekati beberapa orang dari mereka. Putri sudah mengulang berapa kali , ia jawab dua kali buk.? Lalu aku beranjak kepada Ummul? Ummul sudah mengulang atau belum ? belum Buk?. Selajutnya aku bertanya sama Fajar, sudah mengulang atau belum ? Fajar jawab sudah berkali-kali Buk? Aku pindah bertanya sama Fika, pertanyaan yang sama. Fika Jawab sudah sejak hari Senin pertemuan pekan lalu Buk?

Aku tekankan lagi kepada mereka semua sikap kita dalam menggali ilmu tiru atau contohlah ulama atau ilmuwan muslim pada zaman keemasan peradaban Islam. Sebab Allah menciptakan manusia atau makhluk lainnya tidak sia-sia.

Setiap manusia begitu juga anak ku semua. Mempunyai keistimewaan dan keunikan berbeda antara yang satu dengan yang lain. Mesti kita ingat dan renungkan. Lakukan ikhtiar (usaha) yang maksimal dan mohonlah selalu do’a restu atau ridho ayah bunda. Dan selalu diiringi dengan munajat kepada Allah. Agar kita semua diberi semangat juang yang tinggi dalam proses menuntut ilmu setiap waktu. Serta diberikan ilmu yang luas serta kemudahan memperolehnya. Yaa Allah Yaa Rabbii. Perkenankanlah permohonan hamba dan semua siswa ku yang anak yang sholeh sholehah ayah bunda mereka. K

Ku tutup majlis pertemuan kali ini dengan salam semangat, insyaallah kita akan orang-orang yang selalu optimis dalam menatap masa depannya. Masa depan dunia dan alam abadi yakni alam akhirat. Aamiin Yaa Allah Yaa Rabbii.