ARTIKEL PERLINDUNGAN GURU DIKDAS

Kemajuan zaman dengan segala konsekuensinya tidak bisa kita hindari telah menjadi bagian dalam hidup kita. Saya sebagai guru di sekolah dasar tentu saja yang paling merasakan dampak itu, karena pertumbuhan dan perkembangan anak tidak bisa begitu saja lepas dari perhatian saya setiap saat. Fakta tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi saya untuk diminimalisir dampak negatifnya agar berkurang mudhorot dari kemajuan zaman itu sendiri dan menjadi manfaat yang bisa dikembangkan dalam dunia saya, dunia pendidikan.

Kecanggihan alat-alat elektronik adalah salah satu dari kemajuan zaman yang paling menonjol, diantaranya adalah penggunaan HP dan laptop. HP yang semula hanya berfungsi sebagai alat komunikasi pengganti telepon rumah, telah berkembang menjadi alat yang terkadang membuat kita menjadi sangat tergantung pada alat ini. Sepanjang HP digunakan untuk keperluan hidup kita yang bisa membantu mengatasi jarak, ruang, dan waktu, tentu saja tidak menjadi masalah. Permasalahan muncul ketika HP digunakan secara berlebihan atau kurang bijak.

Berapapun besarnya ketergantungan kita pada alat ini, tentu saja kita tidak ingin hidup kita justru dikendalikan oleh alat yang kita buat sendiri ini. Sikap bijak dan iman yang mantap perlu menjadi pondasi dalam mengoperasikan HP. Tradisi baik yang sudah terpelihara dan berkembang di masyarakat jangan sampai terkikis oleh kehadiran HP, seperti kerja bakti, gotong royong, menjenguk orang sakit, dan masih banyak lagi. Jangan sampai HP yang sudah membuat orang yang jauh dengan kita menjadi dekat, justru membuat orang yang dekat menjadi jauh. Ketika berkumpul dengan keluarga atau teman, jangan sampai masing-masing malah sibuk dengan Hpnya karena berkomunikasi dengan yang jauh sehingga orang yang ada di depan kita terabaikan.

Kehadiran alat ini juga yang membuat saya semakin bersemangat mengembangkan potensi yang ada dalam diri saya. Semakin saya masuk dalam dunia ilmu yang ingin saya perdalam, semakin saya merasa kurang untuk menimbanya karena saya semakin merasa tidak ada apa-apanya dengan ilmu yang sudah saya miliki.

Tanpa mengurangi porsi kewajiban saya baik sebagai pendidik, ibu rumah tangga, seorang ibu, istri, nenek, sekaligus teman belajar buat anak-anak sekolah di sekitar rumah saya, saya semakin penasaran untuk ikut event-event online yang erat hunungannya dengan dunia yang saya geluti, tidak saja dunia pendidikan tapi juga masalah keagamaan dan sosial.

Masuk dalam website Kesharlindungdikdas, saya merasa nyaman dan cocok karena komunitas inilah dunia saya yang saya geluti lebih dari setengah hari dalam tiap harinya. Mungkin potensi saya tidak wah, tapi saya punya semangat yang bisa saya andalkan untuk maju tanpa mengurangi porsi kewajiban saya yang lain karena waktunya fleksibel.

Link apapun saya buka dan saya ikuti jika bermanfaat untuk hidup saya dan orang-orang di sekitar saya. Event apapun saya lawan meski hanya bermodal semangat dan doa. Manfaatnya yang saya nikmati sehingga khasanah ilmu saya semakin terkuak dan siap menerima perubahan yang bersifat membangun. Semakin saya belajar, semakin haus saya akan ilmu yang saya butuhkan.

Dinas tempat lembaga saya bernaung, eventnya terbatas sementara pesertanya menggunung menunggu giliran dan seleksi. Belum tentu dalam setahun saya bisa mengikuti event, workshop, maupun diklat yang saya perlukan. Beruntung Kesharlindungdikdas hadir dan mengakomodir kebutuhan itu. Saya merasa terlambat mengetahui info ini. Tapi tak ada kata terlambat dalam hidup saya karena lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali.

@home, 22 Agustus 2021

Marlina, S.Pd.

Guru SDN Dabasah 3 Bondowoso