Pentigraf (15) Hanyut
#Tantangan Menulis Hari Ke-11
Adik Iin, Ririn hanyut. Depan rumah kami, terdapat saluran air. Saluran air untuk PLTA Kuranji, Semen Padang. Dalamnya kira-kira 180 cm (1,8 meter). Apabila hujan lebat, airnya penuh. Airnya bisa sampai di bibir saluran. Saluran air ini, dibuat tahun 1918 M. Masa penjajahan Belanda.
Ririn, duduk di tepi saluran. Dia main air. Lagi asyik-asyik main air, tubuh Ririn tak seimbang langsung jatuh ke saluran. Tak pelak lagi Ririn, terseret arus air. Syukurlah adik Mak ku, melihat Ririn jatuh. Dia mengasih tahu Mak. One....! Ririn hanyut!
Mak, Iin dan beberapa orang mengejar ke hilir saluran. Alhmadulillah, Ririn menggapai gapaikan tangannya ke permukaan air. Sehingga Ririn masih kelihatan. Setelah melewati terowongan Ririn, dapat ditarik tangannya oleh Mak. Alhamdulillah, Ririn selamat. Ririn pingsan, karena sulit bernafas dan banyaknya air terminum. Akhirnya Ririn, siuman. Alhamdulillah, Ririn sudah sadar dari pingsannya.
Rimbo Panjang (Padang), Jum’at, 03 Juli 2020 M
Keterangan:
One adalah panggilan adik ke kakak perempuannya di Minang
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Alhamdulillah.. selamat.
Subhanallah ..persis sama dengan cerita tentanggaku..tapi su anak masih 2 tahun, dan tak tertolong..hik..hik
Alhamdulillah....semua karena kuasa-Nya....keren Bu Lina
Ini gambar bendungan yg di batu busuk bu lina?