marlina djalis

Akun Awal Marlina berganti menjadi "marlina.djalis" Marlina, sulung dari lima bersaudara. Guru di MAN 1 Kota Padang. Sejak Kecil Bermimpi menjadi penulis. Imp...

Selengkapnya
Navigasi Web
Reportase, Webinar V MGI, Menoraka Dapur Pentigraf

Reportase, Webinar V MGI, Menoraka Dapur Pentigraf

Reportase, Webinar V MGI Meneroka Dapur Pentigraf

Oleh Marlina

#Tantangan Menulis Hari Ke-1

(Putus Nyambung Putus Nyambung ...)

#TantanganGurusiana

Selesa, 3 Zulqaidah 1441 H/23 Juni 2020 M

MediaGuru Indonesia (MGI) selalu terdepan dalam mengasah para mutiara gurusianer semakin bersinar dan berkilau di kapanpun. Work From Home (WFH) di tengah masa new normal karena pandemi tidak menjadi kendala bagi MGI untuk mengadakan kegiatan Webinar V menebar ilmu.

Bapak CEO dan tim MGI selalu punya cara untuk mengaktifkan para gurusianer, beliau berhasil mengajak para gurusianer menulis pentigraf padahal belum kenal dan paham persis ilmu tentang pentigraf. Menurut beliau, ibarat mengendarai mobil, yang penting bergerak dulu, berikutnya tinggal mengarahkan. Kami digiring untuk belajar membuat pentigraf kemudian bersama-sama diajak belajar ilmu pentigraf melalui Webinar V Media Guru Indonesia. Belajar di Mediaguru selalu menyenangkan dan mendebarkan, karena di sela-sela kegiatan diadakan kuis yang mendebarkan.

Pada acara pembukaan Webinar V, Bapak Ihsan menghembuskan angin segar bagi para guru ASN yang ingin mengaju naik pangkat bisa mengisi rubrik yang ada di Majalah Literasi. Majalah Literasi adalah media nasional, berangka kredit dua, alhmadulillah senang dengarnya? Tentu, tulisannya harus memenuhi kriteria kaidah penulisan. Oleh karena itu, yang ingin tulisannya dimuat di majalah tersebut harus mengikuti kelas Majalah Literasi dengan fasilitas pendampingan menulis. Dengan demikian eksistensi guru sebagai gurusiner semakin bersinar.

Selain itu, bagi para penulis cerita anak, juga dibuka kelas menulis cerita anak dilaksanakan secara online di bukuanak1.mediaguru.id. Informasi terakhir disampaikan bahwa pada bulan Juli yang akan datang pada hari anak nasional akan meluncurkan gerakan Anak Cinta Indonesia Cinta Buku dengan harapan sejak dini anak suka membaca juga menghasilkan karya.

Nara sumber selanjutnya Bapak Dr. Tengsoe Tjahjono, M.Pd. Penyair dan dosen Universitas Negeri Surabaya (UNESA) adalah pakar dan penemu pentigraf. Beliau telah memulai menulis pentigraf sejak tahun 1980 ketika beliau masih mahasiswa.

Bahwa karya satra tidak berangkat dari khayalan, melainkan memang berangkat dari pengalaman atau fakta. Fakta diolah dalam format sastra sehingga logika dalam sastra tetap bisa diterima jika dibandingkan dengan logika kehidupan sehari-hari.

Namun penulis harus menghindarkan diri dari curhat pada karya sastranya, karena penulis tidak mendiskripsikan ulang apa yang ia alami atau lihat, melainkan mengolahnya ke dalam format karya sastra, seperti yang beliau sampaikan bahwa “Tugas penulis bukan MEMINDAHKAN realitas sehari-hari ke dalam teks tetapi MENGOLAH dan MENGANGKAT realitas tersebut menjadi realitas baru,”

Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pentigraf yaitu :

1. Fokus pada persoalan yang dihadapi seorang tokoh atau tema yang diangkat. Karena hanya tiga paragraf, maka hanya fokus pada satu tokoh dan satu tema saja.

2. Elemen narasai yang berupa tokoh, alur, konflik dan latar dihadirkan secara bersama-sama dalam satu jalinan yang padu, utuh, berkelindang. Tokoh bisa manusia, hewan, tumbuhan maupun alam. Tokoh merupakan hal penting sebagai penggerak alur, bukan kehendak pengarang. Tanpa tokoh tak ada alur, tak ada kisah, tak ada cerita.

3. Kurangi dialog, dialog diubah menjadi teks diskripsi atau narasi. Jika terpaksa ada percakapan, cukup satu kalimat langsung.

4. Usahakan ada kejutan pada paragraph ketiga, yaitu hal yang tak terduga, yang bisa menimbulkan suspense atau ketegangan. Daya Tarik pentigraf terletak pada daya kejut yang terjadi pada akhir paragraph.

5. Ukuran paragraph maksimal 210 kata, kurang dari itu lebih baik, karena 210 kata telah terukur ada dalam satu halaman kertas A5, sehingga jika melebihi akan berlanjut ke halaman berikutnya, menjadi tidak menarik atau kurang seksi.

6. Mengolah realita baru bukan memindahkan realita ke dalam bentuk tulisan. Boleh dari pengalaman sehari-hari tapi harus dirubah dengan daya kreasi dan daya cipta penulis sehingga memunculkan hal baru.

7. Munculkan konflik agar pembaca penasaran. Setiap cerita harus ada konflik yang bisa terjadi antar manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan manusia lain, manusia dengan alam maupun budaya, bahkan manusia dengan Tuhannya.

8. Pentigraf tidak bersambung.

Pentigraf sangat efektif dan sesuai dengan kondisi masa kini yang terlalu sibuk sehingga tak banyak waktu untuk menulis cerita panjang maupun membaca cerita panjang. Dengan Pentigraf siapapun bisa menulis dengan lebih efektif tanpa membutuhkan waktu lama. Demikian pula dengan pembelajaran di kelas juga akan memudahkan siswa dalam mengenal pola tulisan yang pendek.

Kemudian dilanjutkan sesi terakhir oleh Pimpinan Redaksi Media Guru Indonesia Mas Eko Prasetyo yang memaparkan karya sastra ringkas, diantaranya Karmina (pantun kilat dua seuntai) Haiku yaitu puisi pendek khas Jepang, Puisi tiga bait (putiba), pentigraf beserta ulasan contoh-contohnya. Sebelum memaparkan materi, suasana dihangatkan dengan beberapa kuiz berhadiah buku karya Prof. Tengsoe. Saya tidak mengikuti kuiz tersebut karena memang tidak mengikuti acara dari awal, saya baru bisa bergabung pada sesi Mas Eko hanya sekilas.

Bertepatan Webinar V diadakan saya disibukkan dengan mengolah rapor ARD, sebab saya adalah seorang wali kelas. Tetapi syukur saya masih bisa melihat ulang acara ini melalui www.youtobe.com (https://youtu.be/-cQAqkaaZRA) sehingga saya masih berkesempatan menyimak secara lengkap dan membuat reportase ketika pembagian sudah selesai sore tadi, maka malam ini saya bisa menyiapkan reportase sebagai salah satu syarat pengajuan serfikat Webinar V.

Setelah menyimak materi pentigraf dari sang penemu, saya memahami bahwa beberapa pentigraf yang telah saya tulis di gurusiana kurang sesuai dengan ketentuan penulisan pentigraf. Terima kasih Pak Muhammad Ihsan yang telah memotivasi kami untuk bergerak terlebih dahulu. Sehingga kemudian bisa mengoreksi karya sendiri. Terima kasih Pak CEO dan tim Media Guru Indonesia.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantul. Terima kasih bunda informasi yang saya terima dari tulisan bunda. Saya tidak mengikuti kegiatan. Salam literasi

23 Jun
Balas

Terimakasih ulasannya, sangat menginspirasi

23 Jun
Balas

Sumangat bu lina.

23 Jun
Balas



search

New Post