Murid : kenapa setiap kalimat ‘Siap Gerak!’ semua pesera upacara serentak siap

Guru : karena ada tanda seru di akhir kalimatnya

Murid : apa sebenarnya makna tanda seru iti?

Guru : tanda itu menyatakan perintah yang harus segera dilaksanakan

Murid : bagaimana kalau tidak dilaksanakan

Guru : berarti tidak memtuhi perintah. Konsekuensinya hukuman.

Murid : berati kalimat dengan tanda seru diakhirnya berarti kewajiban

Guru : betul sekali, dan harus bernada tinggi sebagai penegasan

Suara azan terdengar merdu. Guru dan murid bersegera menuju musholla sekolah. Sebagian orang yang mendengar azan itu tetap beraktifitas seperti biasa. Seolah-olah tidak mempedulikan panggilan untuk solat berjamaah. Setelah solat, murid melanjutkan diskusinya dengan sang guru.

Murid : kenapa sebagian orang tidak mematuhi panggilan azan? Padahal itu adalah kewajiban.

Guru : (guru terdiam sejenak kemudian menarik nafas panjang) karena manusia diberi kebebasan untuk memilih.

Murid : bukankah dalam kewajiban manusia tidak berhak memilih?

Guru : betul sekali. Tapi ada ada dua jenis perintah dalam diri manusia. Perintah dari yang salah dan perintah dari benar. Perintah yang mendominasi akan mempengaruhi tindakan.

Murid : apakah ada hukuman bagi mereka yang didominasi oleh perintah yang salah.

Guru : ada hukumannya tapi tidak saat ini

Murid : kenapa? Bukankah semua perbuatan salah mesti dihukum saat itu juga.

Guru : Tuhan itu Maha Penyayang. Memberi waktu untuk mereka memperbaiki segala kesalahannya. Ngimong-ngomong nilai ulangan harian matematikamu tidak memenuhi standar.

Murid : (tersenyum malu mendengar nilainya buruk) Iya pak, saya harus bagaimana pak?

Guru : Guru itu penyayang. Memberi kesempatan pada muridnya memperbaiki kesalahannya. Kamu ke ruang gurusekarang juga untuk remedial.

Dalam perjalanan menuju ruang guru, sang siswa membayangkan bahwa guru itu seperti titisan Tuhan. Memberi kesempatan bagi manusia untuk memperbaiki segala kesalahannya. Sekolah adalah gambar dunia ini. Para murid di beri kekebasan untuk memilih. Memilih yang baik dan yang buruk. Konsekuensinya akan dirasakan di masa depan. Bukan saat ini.