Marlupi

Hidup hanya sekali, harus berarti. Kau dilahirkan Ibumu menangis, sedang orang-orang di sekitarmu tertawa ria. Bersungguh-sungguhlah dalam menempa hidupmu, agar...

Selengkapnya
Navigasi Web

Hantu Corona

Tantangan Menulis Hari ke-39

#tantangangurusiana

Hujan disertai angin kencang sore tadi terasa mencekam. Tak tahu harus bagaimana. Satu-satunya hanyalah pasrah pada yang di atas sana. Mau bagaimana lagi, kita tentu tak bisa melawan alam. Cuaca, iklim, hujan , panas terjadi di luar jangkauan kita. Semua adalah kehendak-Nya.

Pun demikian dengan corona. Terornya sungguh mendunia. Kita semakin ngeri karena ternyata virus itu telah terhembus angin, hingga akhirnya sampai juga di negeri kita. Namun semua juga kita serahkan pada ahlinya. Penanganan serius dan berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi situasi ini.

Berbagai himbauan untuk bersatu melawan corona pun digalakkan di mana-mana. Memgingat betapa mengerikannya dampak dari corona. Kita mesti bijak menyikapi dan tidak perlu berlebihan ( main borong ). Masker yang dulu bisa dibeli dengan harga terjangkau mendadak menjadi barang yang diburu dan teramat mahal. Padahal seyogyanyalah yang menggunakan masker adalah mereka yang terkena penyakit, bukan yang sehat.

Tak ketinggalan jamu tradisional dan empon-empon. Mendadak menjadi barang yang dicari. Ketika tersiar kabar bahwa cucurma dapat menangkal corona, semua orang pun berburu empon-empon. Jamu tradisional yang dulu hanya kalangan menengah ke bawah, mendadak diserbu pembeli. Penjual jamu pun laris manis. Mungkin ini cara Tuhan mengangkat rezeki penjual jamu ya.

Bila diperhatikan dengan seksama, ada hal yang tetap harus dilakukan agar terhindar dari penyakit adalah pola hidup sehat ( cuci tangan ) dan pola makan yang sehat.

Membiasakan cuci tangan dengan benar, dengan air mengalir akan menjadi tindakan pencegahan yang tepat. Jadi sudahkah Anda cuci tangan dengan benar?

Selain itu pola makan juga harus diperhatikan. Coba kita tengok nenek moyang kita. Sangat jarang sakit. Menu makanan yang sederhana, dengan garam dan gula saja, tanpa bumbu pemanis, pengawet yang berlebihan. Cara memasaknya pun sederhana, dikukus. Ada ubi rebus, pisang rwbus, kacang rebus. Mereka pun aman dan sehat di usia yang tak lagi muda. Coba kita cek kembali pola makan kita. Apakah kita sudah mengonsumsi makanan sehat? Apakah kita justru sering makan makanan instan, cepat saja, banyak pengawet?

Mari budayakan hidup sehat dengan cuci tangan dan pola makan yang benar. Sehat itu mahal.

Bantul, 10032020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Corona oh corona. Semoga kita selalu dalam lindungannya

10 Mar
Balas

Aamiin...

10 Mar



search

New Post