Marlupi

Hidup hanya sekali, harus berarti. Kau dilahirkan Ibumu menangis, sedang orang-orang di sekitarmu tertawa ria. Bersungguh-sungguhlah dalam menempa hidupmu, agar...

Selengkapnya
Navigasi Web
Masih Mencari Alasan

Masih Mencari Alasan

Seperti judul lagu saja ya. Memang, tetapi kali ini saya sedang tidak ingin menyanyikannya, hanya tetiba saja terlintas dua kata itu ketika sedang kebingungan mencari judul yang pas. Masihkah kita mencari-cari alasan untuk menulis?

Banyak orang terutama guru yang ingin menulis, tetapi berbagai hal menjadi penghalang bagi mereka, entah tidak bisa ( kalau ini jelas tak mungkin ), tidak terbiasa mungkin maksudnya, tidak punya waktu, tidak percaya diri dan masih banyak alasan lain. Bagi saya sendiri butuh perjuangan untuk berani menulis, bahkan teman-teman gurusianer lah yang banyak memberi motivasi dan inspirasi untuk mau menulis. Tak ada yang komentar, sedikit pembaca, duh rasanya ingin berhenti saja menulis. Kalau sudah seperti ini, harus meluruskan niat dulu. Menulislah dan biarkan tulisanmu menemukan takdirnya sendiri ( eheeem ). Memang kalau menulis dengan tujuan banyak yang memberi jempol, memberi komentar, begitu zonk, bisa patah semangat, maka luruskan niat dulu. Ada yang bilang menulislah dengan hati. Terus Anda menulis dengan apa? Ya Anda sendiri yang tahu jawabannya.

Artikel para gurusianer hebat dan populer selalu mengobarkan semangat literasi untuk terus menulis. Tulisan mereka selalu mempunyai magnet tersendiri, dan menginspirasi yang lain. Ide seakan tiada habisnya untuk dituliskan. Ini pun memantik rasa, kalau saya tidak terus menulis, bagaimana saya bisa menulis dengan baik? Bukankah demikian? Tulisan yang baik dihasilkan tidak sekali tulis, ada yang sampai berulang-ulang ( termasuk saya ), maka berbahagialah mereka yang sekali menulis langsung keren.

Mengubah mindset bahwa menulis itu berbagi. Berbagi tentang kebaikan , dan saya yakin akan janji Allah bahwa “ Kebaikan sekecil apapun pasti akan mendapatkan balasan “. Benar bukan? Mungkin yang kita bagi adalah hal-hal yang sederhana dan ringan-ringan saja, tetapi terkadang yang sederhana itu menjadi sesuatu yang dibutuhkan oleh orang lain. Menulis itu berbagi. Di dalam tulisan yang kita bagikan ada ilmu di dalamnya. Dan bila ilmu itu bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain tentu akan banyak mendatangkan kebaikan. Ilmu yang bermanfaat dan digunakan akan terus mengalir pahalanya meskipun kita sudah tiada. Tidak inginkah kita memiliki amal jariyah yang demikian?

Menulis itu menyambung silaturahmi atau persaudaraan, dengan menulis kita banyak mendapatkan sahabat, dan banyak hal yang pantas untuk disyukuri. Tidak hanya ilmu yang saya dapatkan namun rejeki yang tidak terhitung nilainya. Bisa ke Bogor, Jakarta , Makasar, Surabaya, itu tentu juga rejeki. Mendapat bingkisan dari sahabat gurusianer itu juga rejeki. Umur kita mungkin hanya berapa lama, tapi tulisan kita tetap masih ada di dunia. Singkatnya silaturahmi sangat bermanfaat di antaranya memperpanjang usia dan mempermudah rejeki.

Jadi, ayo menulis dan teruslah menyebarkan inspirasi dan motivasi agar literasi dapat tumbuh dan berkembang dengan pesat di negeri ini.

Rumahku, 04032021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren ulasannya

04 Mar
Balas

Terima kasih Sahabatku... sehat, sukses dan bahagia yaaa...

04 Mar

inspiratif.....

04 Mar
Balas

Makasiiih Mbak...sehat n sukses slalu yaa...

04 Mar



search

New Post