Marlupi

Hidup hanya sekali, harus berarti. Kau dilahirkan Ibumu menangis, sedang orang-orang di sekitarmu tertawa ria. Bersungguh-sungguhlah dalam menempa hidupmu, agar...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mengapa Kau Tega?

Mengapa Kau Tega?

Tantangan Menulis Hari ke-37

#tantangangurusiana

Sejak beberapa hari yang lalu, kita dikejutkan dengan pembunuhan yang cukup sadis. Dilakukan oleh seorang remaja putri yang masih belia terhadap tetangga dekatnya yang masih balita. Sungguh berita ini sangat menyesakkan dada bagi orang tua maupun masyarakat pada umumnya. Di luar dugaan remaja putri yang lemah, mampu bertindak kejam dan sadis, hingga melayangnya nyawa balita yang tak berdosa. Mengapa semua ini bisa terjadi?

Usia remaja memang usia yang sangat rawan. Masa ini adalah masa pencarian jati diri, sehingga banyak hal bisa memengaruhi perkembangan kejiwaannya. Kondisi keluarga dan lingkungan sekitar pun turut menjadi faktor penyebab. Sebelumnya bisa jadi pelaku memang memiliki cara berpikir ( otak ) yang berbeda dengan anak-anak seusianya. Hal ini dipacu dengan kondisi keluarga, kebiasaan , tontonan dan lain sebagainya, sehingga menderita psikopati. Psikopati adalah penyakit jiwa yang dicirikan oleh tindakan yang bersifat egosentris dan antisosial. Orangnya disebut psikopat.

Berdasar penyelidikan, remaja putri ini sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda penyesalan. Sungguh hal yang membuat tanda tanya besar. Sesuatu yang di luar dugaan, karena dia merasa puas dengan apa yang dilakukannya. Apa yang terjadi denganmu Nak? Sampai hatimu melakukan ini semua. Sakit apa yang kau rasa, hingga hati nuranimu tak lagi peka? Kata seakan tersekat di tenggorokan. Tak kuasa membayangkan kekejaman dari gadis kecil ini.

Di balik keegoan, kekejaman dan kesadisan sesungguhnya dalam dirinya tersimpan pribadi yang rapuh. Pribadi yang merasa terluka dan menderita sendirian, tanpa ada pengertian dari orang-orang di sekitarnya. Benarkah? Entahlah...

Inilah yang masih dalam penyelidikan. Apa sebenarnya yang menjadi penyebab terjadinya pembunuhan keji ini. Namun fakta yang beredar, remaja ini ternyata sering menonton film horor. Apa yang dia lakukan terinspirasi dari tontonan. Pelajaran untuk kita semua. Gadget dan teknologi memang begitu mudah diakses oleh siapa saja. Hanya modal kuota bisa berselancar dalam dunia maya. Teguran dan peringatan bagi orang tua. Lebih bijak dan berhati-hati dalam mengawasi penggunaan gawai di rumah. Jangan sampai keasyikan mereka dengan dunia maya kita biarkan begitu saja. Jika sudah terjadi seperti ini tentu yang ada hanyalah penyesalan. Masa depan yang masih panjang, harus berakhir dalam tahanan. Belum lagi luka yang diderita oleh keluarga korban.

Keluarga hendaknya bisa menjadi tempat yang nyaman bagi anggotanya, sehingga tidak merasa sendiri dan menderita. Rengkuh buah hati kita. Jangan biarkan benda mati menjadi tuannya. Kitalah yang harus menjaga dan membersamai setiap waktu yang ditapaki menuju kesuksesan. Gandeng erat tangannya agar dia tak pernah merasa sendirian di dunia ini.

Ayo Ayah bunda... penyesalan tak pernah datang duluan. Berhati-hati dan kawallah perkembangan kejiwaan buah hati kita.

Bantul,08032020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Betul banget bu. Didikan keluarga dan orang-orang terdekat sangat dibutuhkan dalam mendampingi tumbuh kembang anak-anak kta.

08 Mar
Balas

Iya Bund.. Terima kasih sudah singgah.. Salam sehat dan sukses.. Barakallah

09 Mar



search

New Post