Tyas Susilowati, Penulis Asyik dan Menarik
Tantangan Menulis hari ke-38
#tantangangurusiana
Penulis yang satu ini memang luar biasa. Goresan penanya selalu asyik dan menarik untuk dibaca. Berbagai pengalaman hidup telah menempanya menjadi sosok guru hebat seperti sekarang ini. Banyak yang Beliau tuliskan, sehingga bisa menjadi pembelajaran berharga bagi para pembaca. Selain itu karyanya selalu menginspirasi penulis lain untuk ikut hanyut dan larut dalam dunia kepenulisan.
Dialah Tyas Susilowati, M.Pd. Gurusianer asal Bantul, lahir dan besar di Purwodadi Grobogan Jawa tengah. Masa kecil hingga remaja dihabiskan di kota kecil itu, sampai akhirnya menikah dan mengabdi sebagai guru IPA di SMP 3 Sewon. Sejak masih remaja Tyas sudah menyukai dunia tulis menulis, dan semakin berkembang ketika asudah menjadi guru. Beberapa karyanya Antologi puisi Keluargaku, Anugerah Terindahku, (Oktober 2018), Antologi Puisi Akrostik 21 Guru Indonesia Abad 21 (Maret 2019. Banyak peran yang dia jalankan sebagai seorang wanita. Mulai dari seorang istri, seorang ibu, seorang guru yang harus berjuang, mandiri dan gigih berjuang dalam menghadapi setiap jengkal kehidupan yang dilewati.
Artikel – artikel yang diterbitkan di blog gurusiana pun sangat menarik. Sebagian besar bercerita pengalaman pribadi yang sarat dengan makna kehidupan. Di sela-sela kesibukannya Bunda Tyas juga menyempatkan diri untuk bersama-sama membentuk komunitas menulis di bawah grup Guru Bantul Menulis. Saling berbagi dan belajar dalam dunia literasi untuk mewujudkan pendidikan yang lebih baik. Bunda Tyas sangat gigih untuk mencoba dan mencoba. Kegigighannya inilah yang menginspirasi penulis untuk turut ambil peran. Malu rasanya dengan kegigihan Bunda Tyas, yang meskipun sibuk tetapi masih bisa untuk menjawab tantangan.
Artikel Bunda Tyas selain berisi pengalaman pribadi, juga pengalaman bagaimana beliau melakukan aktivitas pembelajaran di kelas. Ini bisa menjadi inspirasi dan tambahan pengetahuan bagi para guru yang lain.
Selain itu dalam tantangan menulis di gurusiana ini Bunda Tyas juga menuliskan tentang bagaimana kisah Bunda adan putranya yang harus kehilangan suami dan ayahnya di usia yang masih sangat muda. Semua terangkum begitu indah dalam sebuah kisah Celoteh Anakku. Selanjutnya beliau bermaksud untuk menjadikannya sebuah buku yang bisa digunakan untuk menunjang keprofesiannya juga. Ibaratkan sambil menyelam minum air. Luar biasa..
Teruslah berkarya di mana pun berada Bunda. Semoga pelajaran hidup menjadikan kita pribadi-pribadi yang tangguh dan bermakna. Apalgi yang membahagiakan selain bermanfaat untuk sesama. Salam literasi..
Bantul,09032020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sungguh memginspirasi Bu.. Mantap
Setuju....setuju...terus menulis dan menulis....semangat
Keren bund
Terima kasih Bund.. Salam sehat dan sukses. Barakallah..
Tulisan yang enak dibaca, mengalir bak air terjun indah tuk dipandang dan diresapi.....selalu saja goresan penamu bikin aku jatuh cinta...trims sahabatku, mentor menulisku.