MARNIATI, S.Sos, M.Pd

Hamba Allah yang diamanahkan sebagai Pendidik pada MTsN 1 kota Pekanbaru...

Selengkapnya
Navigasi Web
Dia Sahabat Ku-4

Dia Sahabat Ku-4

Tantangan H 15

Low profile, ini kalimat pertama yang ku sematkan untuk sahabat yang satu ini. Sikap apa adanya, cuek dan sederhana, membuat ia enak untuk di ajak bicara.

Dr. Desi Heltina, itu nama yang ku tau sampai sekarang. Pertemanan kami memang masih belum begitu lama, tetapi aku sudah merasa klop dan merasa nyambung kalau bercerita dengan nya. Hingga aku menjadikannya sebagai kawan yang pernah punya cerita indah dalam hidupku.

Pertama kali mengenalnya, ketika pembagian regu pada kelompok manasik haji rombongan 11 Haramain, pimpinan bapak Haji Bambang Sugeng.

Setiap regu terdiri dari 11 orang anggota. Setelah regu di bentuk kemudian masing-masing duduk didalam regunya dan kami berdiskusi mengenai perlengkapan yang akan di persiapkan sebagai bekal ketika nanti kami berada di tanah suci.

Disitu aku mendengar seorang ibu muda yang sangat antusias. Aku tidak begitu tahu dengannya karena rasanya belum pernah jumpa atau mungkin juga selama manasik di masjid ini, posisi duduk kami tidak pernah berdekatan, itu pikir ku.

Pertemuan yang mulai membuat kami mengenal satu sama lain adalah ketika manasik di masjid agung An-nur karena kegiatan yang dilakukan sifatnya sudah berkelompok dan praktek langsung.

Di Madinah, ketua rombongan membagi kamar sesuai dengan kelompok regu. Kegiatan ibadah dan kegiatan hari-hari selama di kota Nabi ini, menjadi awal keakraban diantara kami.

Sesuai pesan pembimbing manasik agar kami selalu berkelompok, maka disini hal tersebut kami terapkan. Ada suatu ketika kami tiga pasang (suami-istri), yaitu aku dengan suami, Desi dengan suami dan Mardiana dengan suami sebelum sholat ke masjid Nabawi, terlebih dulu mencoba kuliner masakan Indonesia.

Setelah menikmati masakan tanah air, kami meninggalkan tempat tersebut dengan berjalan kaki. Sesampainya di pelataran masjid yang cukup luas dan ketika para suami, berjalan menuju kearah pintu masuk laki-laki, maka kami bertiga mengabadikan kesempatan ini dengan photo bersama.

Sembilan hari di Madinah, kegiatan lebih banyak kami lakukan secara berkelompok. Keakraban dalam rombongan sangat terasa.

Hingga tiba waktunya menuju tanah suci Makkah. Hotel Rizq Palace, aku dan Desi kembali di tempatkan pada kamar yang sama, 522. Kamar kami lebih luas dari kamar yang lain sehingga penghuninya pun lebih banyak.

Tempat tidur ku dengan Desi bersisian, kemudian disebelahku ibu opung, Susi dan Mardiana. Kamar ini punya cerita dan kesan yang sangat mendalam bagi kami.

Keakraban yang tercipta, membuat seisi kamar merasa seperti satu keluarga.

Kelelahan dari rutinitas kegiatan ibadah yang dilakukan tidak memudarkan keceriaan, kehangatan dan semangat kami.

Desi dan Mardiana suka membeli oleh-oleh dan hal ini mereka lakukan setelah pulang dari masjid dan di sela waktu yang ada. Pokoknya ada saja yang mereka bawa sepulang dari perjalanan.

Ada cerita lucu kami, ketika tengah malam kira-kira pukul 01.00 WSA. Kami bertiga keluar hotel, mencari baju yang sama yang baru saja di beli dan di pamerkan Desi kepada kami. Kebetulan penjualnya berada di samping hotel. Tapi sayang, barang yang kami cari sudah habis dan kami kembali ke kamar dengan kecewa.

Keakraban kami terus berlanjut, hingga ke Mina. Keadaan di Mina adalah ujian tersendiri bagi kami dengan segala kondisi yang terbatas dan harus di jalani dengan ikhlas dan sabar.

Tenda Mina menjadi saksi dimana aku dan Desi saling curhat tentang kehidupan kami. Kehidupan pada saat masih di bangku kuliah dan kerinduan terjadap orang tua dan keluarga masing-masing.

Airmata kami tak bisa di tahan. Kami mensyukuri nikmat yang telah Allah SWT limpahkan.

Va biayyi a laa irobbikuma tukazzibaan ...

Takdir Allah SWT mempertemukan kami, semoga persaudaraan yang kami rasakan kekal hendaknya sampai ke Jannah-Nya, Aamiin Allahumma aamiin.

Pekanbaru, Ahad 19 April 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Amiin... Semoga menjadi pertemanan yang barokah bunda... Salam literasi...

19 Apr
Balas



search

New Post