Tantangan H10

Sejauh jarak yang di tempuh untuk sampai ke rumah, ku hampakan perasaan dan mencoba menghapus peristiwa yang baru saja di alami. Sambil berzikir dan membisikkan do'a, Alhamdulillah emosi ku mulai menurun.

Sementara pikiran masih bekerja mencari solusi, apa dan bagaimana nantinya. Berbagai kemungkinan pun muncul, dari yang kemunginannya kecil sampai yang berat.

Ahh..Sudahlah, ini adalah musibah, apapun kemungkinannya harus diterima. Aku berusaha berdamai dengan hati. Meskipun hati masih beriak.

Akhirnya aku sampai di rumah. Setelah membuka pintu dan mengucap salam, aku langsung melepaskan beban yang ku bawa. Ku keluarkan notebook dari tasnya dan kuletakkan di atas meja.

Tanpa membuang waktu, ku tekan no suami untuk menceritakan kepadanya. Kebiasaanku setiap ada masalah selalu curhat kepada suami dan setelah bercerita maka perasaan jadi sedikit ringan.

"Assalammualaikum ... Mana mii.."

Terdengar ucapan salam dan pertanyaan suami. Ternyata dia sudah sampai di rumah. Aku menuju ke ruang tamu, kearah suara dan suamiku berada.

Terlihat dia sudah memegang dan memperhatikan keadaan notebook ku. "Kok bisa gini sih mi.." katanya sambil tetawa lepas. Aku diam saja, malas untuk menceritakan kembali. Ku tunggui sebentar kemudian aku beranjak ke ruang TV. tinggal dia yang sedang berusaha mengakali notebook ku, supaya bisa terpasang lagi.

Tidak berapa lama terdengat teriakan kecil dari suamiku " udah mii ..., sudah ok, coba ummi cek, " katanya.

"Ahh masa iya bi .. ". Aku bergegas menuju ketempatnya. "Bismillah.. " ku coba menekan tombol kursor dan mengarahkannya ke file document, "Alhamdulillah bi.. Alhamdullillah..notebook ummi baik lagi bii.., Terimakasih ya bii.." Kata ku sambil memeluknya..

Pekanbaru 14 April 2020