Tantangan H-29

Maret 2019 ada warna baru dalam lembaran hidupku. Kali ini Maret bukan hanya sebagai bulan kelahiran, tetapi juga awal dari aku memulai untuk menorehkan tinta, merangkai huruf menjadi kalimat yang berarti sehingga menjadi naskah untuk sebuah buku.

Ketertarikan untuk menulis sebuah buku adalah keinginan lama yang akhirnya terealisasi dengan adanya Pelatihan Satu Guru Satu Buku angkatan 3 ( SaguSabu-3), di Drego Hotel Pekanbaru.

Pelatihan di laksanakan selama 2 hari, yakni tanggal 16 - 17 Maret 2019 dengan nara sumber mas Eko Prasetyo, Pemred MGI. Sayang sekali aku hanya bisa mengikuti satu hari saja karena hari kedua, harus ke sumbar untuk mengurus sekolah anak gadis.

Kondisi membuat ku tidak maksimal untuk mendapatkan ilmu dalam kepenulisan naskah. Tapi aku bertekad harus punya target, pelatihan ini harus berbuah karya. Aku menghubungi panitia, meminta dispensasi dan berharap untuk kegiatan hari kedua, materinya bisa di share di group. Sehingga bisa dibaca dan pelajari.

Selama perjalanan ke Sumbar, aku berusaha memantau kegiatan. Materi yang kuharap di share ke group ternyata tidak ada, yang ku dapati hanya photo kegiatan dan photo panitia. Berhusnudzhon, barangkali materinya tidak langsung di terima dan barangkali juga kawan-kawan di minta untuk praktek langsung, bla...bla asumsi yang ada dikepalaku saat itu. Ya sudah, besok aku akan menemui Cici, kawan di madrasah dan menanyakan materi yang tidak ku ketahui.

Gambaran yang di dapat dari Cici, kegiatan hari ke dua adalah para peserta, latihan membuat sinopsis dari naskah yang akan di tulisnya. Beberapa orang yang bisa menyelesaikan, langsung di apresiasi dengan di buatkannya Cover untuk naskah yang mereka tulis.

Sementara yang lain, sinopsis dan naskah langsung di kirimkan ke MGI untuk proses penerbitan, dalam tenggang waktu sampai tanggal 16 April 2019. Hal yang berhubungan dengan proses penerbitan maka bisa didiskusikan pada WAG kelas Sagu Sabu -3. Penanggung jawab dari kelas ini adalah mas Yudi, sekaligus merangkap editor.

Motivasi yang diberikan oleh MGI cukup luar biasa, profesionalitas dalam bekerjapun sangat mereka jaga. MGI yang dpimpin oleh CEO bapak Mohammad Ihsan, mampu menggerakkan para guru di seluruh tanah air, yang awalnya tidak berani menulis, menjadi keranjingan untuk menulis.

Banyak hal positif yang tercipta sejak mengenal dan berkecimpung di MGI group. Pertemanan di sosial media lintas daerah dan propinsi. Saling sapa dengan bahasa yang santun walau tidak saling mengenal di dunia nyata. Berbagi ilmu dan berlomba untuk meningkatkan kemampuan menulis.

Terimakasih MGI beserta kru, barakallahu ...

Pekanbaru, Ahad 3 Mei 2020