Tantangan H-30

Alhamdulillah rasanya baru kemarin saya mengikuti tantangan menulis di gurusiana, tidak terasa waktu terus bergulir hingga memasuki angka 30.

Satu bulan sudah saya rutinkan untuk menulis. Hari ini saya mencoba mencari, apa kira-kira yang bisa saya ambil untuk di jadikan pelajaran.

Pertama, saya merasa lega telah sampai pada batas waktu untuk tahap pertama. Setelah mengalami dua kali remedi. Kedua, saya merasa waktu satu bulan itu sangat pendek. Saya jadi berpikir, "kok cepat ya.." Sementara saya masih merasa kualitas dari tulisan saya hari kehari belum bisa dikatakan bagus, saya belum banyak belajar. Saya masih di sibuk kan oleh hal-hal yang tidak terlalu berguna. Ketiga, ada awal, ada akhir. Artinya didunia ini tidak ada yang abadi. Masing-masing memiliki batas waktu. Dunia hanya sementara. Waktu begitu cepat berlalu menggilas dan meninggalkan siapa saja yang tidak memperhitungkannya.

Belum selesai dengan apa yang ada dalam pikiran saya. Tiba-tiba saya mendapat berita duka, tetangga masa kecil meninggal pagi ini. Innalillahi wa innailaihi rojiun .., lama saya merenung. Sampai akhirnya saya berkata pada diri sendiri. "itulah dunia, sebentar lagi mungkin giliranmu, pastinya cepat atau lambat kamu dan manusia lainnya juga akan mati".

Waktunya sudah selesai, sudah cukup. Tidak ada penambahan. Tidak ada istilah remedi untuk usia yang akan berakhir, kembali memenuhi janjinya.

Begitu juga dengan tugas-tugas yang di amanahkan oleh atasan untuk di kerjakan. Ada batasan waktunya. Siap tidak siap kembali atau serahkan, hasilnya nanti dan silahkan terima resikonya.

Bedanya kalau pekerjaan yang diamanahkan oleh manusia dan resiko buruknya mungkin masih bisa kita pikul. Tapi jika amanah itu datangnya dari Sang pemilik kehidupan, maka celakalah.

Kata orang bijak, hal yang paling jauh itu adalah waktu karena ia tidak akan pernah kembali.

Apakah saya bisa memanfaatkan dengan sebaiknya ? Saya sedih tuk menjawabnya ... Wallahu a'lam.

Pekanbaru, Senin 04 April 2020