Tantangan H-22

Ramadhan sudah  2 hari berlalu, itu artinya sudah 2 hari pula saya tidak melaksanakan ibadah puasa, sholat tarawih dan tadarus Al-qur'an. 

Sedih ... ?? pastinya. 

Seperti siang ini, saya mendengar lantunan ayat suci Al-qur'an yang di kumandangkan dari salah satu masjid di sekitar rumah. Alhamdulillah ... Adem, terasa nuansa Ramadhannya. Tapi hanya bisa mendengar, ga bisa membaca, bisik hati saya.

Ikhlas itu berat karena kita tidak memiliki keyakinan yang kuat. Disinilah kekurangan saya, meski tau tapi  belum yakin untuk menerima ketetapan Allah ini.

Qadarullah ... Inilah salah satu sebab, dikatakan bahwa wanita itu "kurang agama nya", beda dengan laki-laki. 

Saya berusaha membaca untuk mencari tau, supaya bisa yakin, sehingga ketidak nyamanan ini bisa berangsur hilang.

Pada surat Al - Baqarah ayat 222, Allah SWT berfirman, yang artinya " Haid itu adalah kotoran, ..."  darah kotor yang setiap bulannya di keluarkan oleh wanita. 

Wanita haid memiliki beberapa larangan dalam beribadah, yaitu tidak boleh sholat, puasa, dan membaca Al - qur'an. 

Pada puasa Ramadhan, wanita haid berkewajiban mengqadha (mengganti) puasanya. Sebagaimana hadits nabi yang disampaikan oleh Aisyah r.a, ia berkata " Kami pernah kedatangan hal itu ( Haid), maka kamipun di perintahkan mengqadha puasa dan tidak di perintahkan mengqadha sholat " (H.R. Muslim). 

Walaupun dalam kondisi haid, ia tetap harus mendekatkan hati kepada Allah SWT. Apalagi pada kondisi ini, emosi wanita cenderung tidak stabil. 

Supaya hati dekat kepada Allah, wanita haid masih bisa melakukan ibadah, seperti :

1. zikir : membaca tasbih  tahmid, takbir  dan zikir lainnya.

2. Berdo'a

3. Infak, sedekah

4. Thalabul ilmi, keutamaan orang yang sedang mencari ilmu, di nyatakan dalam sebuah hadits " barang siapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah SWT menunjukkan jalan menuju syurga baginya (H.R. Muslim).

5. Mendengar bacaan Al-qur'an

6. Bershalawat

7. Berdakwah

8. Silaturahmi 

9. Memberi makan untuk berbuka, "Siapa yang memberi makan orang yang berpuasa (saat berbuka), maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala yang berpuasa tersebut " ( H.R. Tirmidzi). 

Nah sekarang tau tidak, mengapa wanita haid dilarang berpuasa ?! Dari referensi yang pernah saya baca, wanita yang sedang haid, ternyata rentan terhadap anemia. Hal ini di sebabkan,  karena selama masa haid, ia mengeluarkan darah sekitar 20 - 80 ml. Jadi ia harus memulihkan kondisi tubuhnya, memperhatikan makanan, asupan gizi, zat besi dan protein yang cukup. Kasihankan kalau ia harus berpuasa ..

Subhanallah begitu sempurnanya Islam, mengatur hal yang tidak pernah terlintas dalam pikiran kita. Selama ini saya mengira, larangan berpuasa karena berkaitan dengan larangan sholat dan membaca Al-qur'an, akibat darah kotor yang terus mengalir dalam masa haid, sehingga dikatakan yang bersangkutan sedang dalam kondisi tidak bersih atau kotor.

Wallahu a'lam bi sawab ...

Pekanbaru Ahad 26 April 2020