Marniwita

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Tangan yang Bekerja, Hati yang Mendidik  Potret Ibu dalam Dua Peran Mulia

Tangan yang Bekerja, Hati yang Mendidik Potret Ibu dalam Dua Peran Mulia

Menjadi seorang ibu adalah anugerah yang tak ternilai, tetapi menjadi seorang ibu bekerja adalah panggilan jiwa yang penuh perjuangan. Ia tak hanya memikul tanggung jawab profesional di tempat kerja, namun juga tetap berusaha hadir sepenuhnya dalam setiap momen tumbuh kembang buah hatinya. Menjaga kesehatan anak-anak, menanamkan karakter dan akhlak mulia, serta membiasakan ibadah sejak dini adalah tugas-tugas agung yang tak bisa ditunda. Psikolog anak, Elly Risman, menyatakan bahwa keterlibatan orang tua, terutama ibu, dalam membentuk karakter anak adalah fondasi utama dalam tumbuh kembang psikologis mereka. Seorang ibu yang bekerja harus cermat dalam membagi waktu, menyusun strategi, dan menyeimbangkan peran agar cinta dan nilai-nilai luhur tetap tertanam meski waktu bersama anak terbatasi.

Tantangan semakin terasa ketika sang ayah pun disibukkan oleh tugas-tugasnya. Dalam kondisi ini, perjuangan seorang ibu bekerja menjadi dua kali lipat lebih berat dibandingkan ibu rumah tangga. Ia bukan hanya ibu, tetapi juga pengatur strategi keluarga. Maka, muncullah kebutuhan untuk melibatkan banyak pihak demi memastikan bahwa anak-anak tetap berada dalam jalur pertumbuhan yang sehat dan islami. Dalam pandangan Dr. Seto Mulyadi, psikolog anak yang telah puluhan tahun mendampingi tumbuh kembang generasi muda, keluarga besar memang bisa menjadi pendukung, namun pola asuh kakek dan nenek sering kali tidak sejalan dengan pola asuh modern yang menekankan kemandirian, disiplin, dan nilai keagamaan yang konsisten.

Oleh karena itu, seorang ibu bekerja sering kali memilih sekolah full day sebagai solusi terbaik. Sekolah dengan sistem ini tidak hanya menjamin pendidikan akademis, tetapi juga menyediakan kegiatan pembentukan karakter dan penguatan spiritual anak. Menurut Prof. Dr. Suyanto, M.Ed., pakar pendidikan anak, sekolah berperan penting sebagai “mitra pengasuhan” yang mampu menanamkan nilai-nilai agama dan moral dalam suasana yang mendukung, aman, dan terstruktur. Sekolah full day school menjadi oase bagi ibu bekerja, sebab dengan menitipkan anak di lingkungan yang terarah, ia dapat menjalankan tugas pekerjaannya dengan lebih tenang dan yakin bahwa anaknya tetap mendapat perhatian dan pendidikan terbaik.

Namun demikian, peran profesional lain seperti guru mengaji, guru les privat, hingga pendamping psikologis, juga tak bisa dikesampingkan. Mereka hadir sebagai perpanjangan tangan ibu dalam menjaga kualitas pendidikan dan ibadah anak. Dalam Islam sendiri, ibu memiliki kedudukan mulia sebagai madrasah pertama bagi anak-anaknya. Sebagaimana disampaikan oleh Imam Al-Ghazali, pendidikan akhlak dan iman sejak dini adalah kunci utama membentuk pribadi yang saleh. Maka meskipun fisik ibu bekerja berada jauh karena tuntutan profesi, hatinya tetap bersemayam dalam tiap doa dan nilai yang ia tanamkan kepada anak-anaknya sejak kecil.

Dalam menghadapi dinamika ini, ibu bekerja membutuhkan dukungan emosional dan sistem sosial yang kuat, baik dari pasangan, lingkungan kerja, maupun komunitas. Tidak ada satu pun jalan pengasuhan yang sempurna, tetapi dengan kesadaran, perencanaan, dan cinta yang tak putus-putus, ibu bekerja mampu menjadi lentera yang menerangi jalan masa depan anak-anaknya. Seperti kata Maria Montessori, "Anak adalah tamu di rumah kita. Tugas kita adalah membimbingnya, bukan memaksanya.” Dan dalam kesibukan dunia modern ini, ibu bekerja tetap bisa menjadi pelita, bukan hanya bagi keluarganya, tetapi juga bagi masyarakat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

maasyalah bunda

17 Apr
Balas

Masya Allah, kewreen sekali.

17 Apr
Balas



search

New Post