Sahabatku
Sahabatku
*
Sahabatku… selalu hadir
Dalam jejaring suka nan duka
Mengenangmu rasa termanis
Mengalirkan gemericik air mata
Berpacu mengurai memori
Satu-satu kulukis lewat tarian jemari
Di etalase kisah yang sarat makna
Kalbu pun kian terusik tentang kita
Mata menerawang tapi mulut membisu
Sedih berbaur haru menjelang senja
Pipi tirus dan mahkota yang terurai
Mengejar bayangan yang membuncah
Sahabatku…rintang waktu lama
Campur aduk di cermin album foto
Membias kala senyummu terpancar
Sejukkan relung sukma yang berkarat rindu
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Bunda. Salam literasi
Sampai dua kali membaca puisi ini. Mencoba untuk memahami pesannya. Salam literasi.