Marsudi Tri Sampurno

Perkenalkan nama saya Marsudi Tri Sampurno. Aktif sebagai Dosen MIN Glesungrejo Wonogiri. Aktif berteman dengan mbak Maya sehingga punya banyak kawan ber...

Selengkapnya
Navigasi Web
LITERASI  DAN JEJAK DIGITAL SEORANG GURU

LITERASI DAN JEJAK DIGITAL SEORANG GURU

LITERASI DAN JEJAK DIGITAL SEORANG GURU

Akhir-akhir ini pemberitaan mengenai literasi sangat banyak baik di media sosial maupun surat kabar. Literasi media adalah kemampuan untuk memahami, menganalisis, dan mendekonstruksi pencitraan media. Kemampuan untuk melakukan hal ini ditujukan agar pemirsa sebagai konsumen media (termasuk anak-anak) menjadi sadar (melek) tentang cara media dikonstruksi (dibuat) dan diakses.

Istilah Literasi sudah mulai digunakan dalam arti yang lebih luas, seperti Literasi Informasi, literasi komputer, dan literasi sains yang kesemuanya itu merujuk pada kompetensi atau kemampuan yang lebih dari sekedar kemampuan baca-tulis. Hanya saja, memang pemahaman yang paling umum mengenai literasi yaitu kemampuan membaca dan menulis.

Siswa diminta untuk aktif membaca dan menulis agar tujuan literasi tercapai. Namun sebelum siswa mampu memenuhi tuntutan itu seorang Guru sebagai pembimbing harus lebih dahulu pandai dalam hal literasi.Ada Pepatah yang mengatakan :

Harimau mati meninggalkan belang,

Gajah mati meninggalkan gading,

Manusia mati meninggalkan nama.

Di Zaman now ini nama yang baik bisa kita artikan juga jejak yang baik. Perkembangan teknologi sekarang ini seorang Guru bisa meninggalkan nama atau jejak yang baik di dunia maya yang tetap abadi yang bisa kita sebut sebagai Jejak Digital. Jejak itu akan terus ada dan bisa sebagai sumber amal jariah bagi penulisnya walaupun penulisnya sudah berangkat ke alam lain. Motivasi ini yang harus kita pakai agar seorang Guru mempunyai ghirah atau semangat untuk membuat jejak-jejak digital.

Sebagai seorang muslim kewajiban membaca dan menulis sudah lebih dahulu diperintahkan berabad-abad yang lalu. Hal ini bisa kita lihat dalam Firman Alloh SWT Surat Al’Alaq :1-5.

Artinya : “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang telah menciptkan (1). Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah (2). Bacalah, dan Tuhanmu yang Maha Mulia (3). Yang mengajarkan (manusia) dengan perantara qalam (4). Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahui (5)”.

Dengan membaca dan menulis kita dapat mengetahui kebenaran dan kebaikan.Dan dengan menulis kita dapat menyampaikan kebenaran dan kebaikan yang kita ketahui.

Saya bangga dengan para Guru yang sudah bisa membukukan karyanya dalam sebuah buku ataupun seoarang Guru yang aktif di dunia blogger untuk menulis opini, pengalaman, maupun segala sesuatu yang itu bisa menjadi inovasi dan inspirasi bagi orang lain khususnya di dunia pendidikan.

Zaman semakin canggih seorang Guru sudah didik dari awal untuk mengenal literasi dengan membuat RPP,mengisi Prota, Promes dan yang lainnya. Saat kenaikan pangkat guru juga dilatih membuat PTK, jurnal sampai buku. Ada juga guru yang bisa membuat artikel di media cetak baik lokal maupun nasional.

Saya sendiri masih belajar dari bawah dan baru sebatas mengamati perkembangan para Guru yang sudah menjadi master. Semoga kedepan dunia Literasi semakin ramai semakin diminati khususnya para Guru muda mulai bermunculan karyanya. Guru yang akrab dengan teknologi dan akrab dengan dunia literasi inilah harapan dunia pendidikan ke depan.Bukankah Guru itu mulia karena karya ?. Salam Literasi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post