Di Dalam Syukur Ada Sabar
( #TantanganGurusiana hari ke-120#)
Dalam sebuah kesempatan, Nabi Muhammad SAW pernah menggambarkan tentang sifat-sifat seorang muslim. Beliau mengatakan:
عجبًا لأمرِ المؤمنِ . إن أمرَه كلَّه خيرٌ . وليس ذاك لأحدٍ إلا للمؤمنِ . إن أصابته سراءُ شكرَ . فكان خيرًا له . وإن أصابته ضراءُ صبر . فكان خيرًا له
Sungguh menakjubkan perkaranya orang mukmin itu, karena semua urusan orang mukmin itu penuh dengan kebaikan. Hal ini tidak akan terjadi pada orang lain, kecuali orang mukmin saja. Jika mendapat kesenangan, (syakar) ia bersyukur, maka hal itu menjadi kebaikan baginya. Dan apabila ditimpa kesulitan, (shabar) ia bersabar, maka hal itu pun menjadi kebaikan baginya. (HR. Muslim)
Hadits yang agung ini menunjukkan besarnya keutamaan bersyukur di saat senang dan bersabar di saat susah, bahkan kedua sifat inilah yang merupakan penyempurna keimanan seorang hamba.
Beban dan tanggung jawab manusia dari interaksinya yang berlapis-lapis satu sama lain memang sungguh berat. Masing-masing interaksi akan memunculkan masalah tersendiri bagi dirinya. Betapa banyak masalah yang yang harus dihadapi manusia di permukaan bumi ini, sehingga hidupnya kadang-kadang selalu diidentikkan dengan masalah.
Lembaran kehidupan ini hanya diisi oleh dua dimensi saja, ada hal-hal yang menyenangkan dan ada hal yang menyedihkan. Kesenangan dan kesedihan adalah dua hiasan kehidupan. Keduanya di dalam Islam harus dihadapi dengan dua sikap pula yaitu sabar dan syukur, yang keduanya mengalir dari kekuatan iman.
Bersyukur karena mendapat kesenangan adalah watak khas seorang mukmin. Karena ia menyadari sepenuhnya bahwa tanpa Allah dirinya tidaklah berarti apa-apa. Kalau pun ia sedang mendapatkan rizki yang melimpah, jelas bukan karena usahanya semata, tetapi karena Allah-lah yang melapangkan rizkinya melalui usahanya itu.
Sabar dan syukur sebenarnya merupakan sumber kekayaan dunia dan akhirat. Karena sabar adalah satu-satunya amal kebaikan yang pahalanya tidak terhitung balasannya.
“Sesungguhnya hanya orang-orang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas”. (Qs. Azzumar : 10)
Dengan kesabaran, manusia sebenarnya telah menabung untuk hari esoknya sebuah kekayaan akhirat yang tiada terkira. Adapun syukur maka ia adalah sumber kekayaan akhirat yang tiada terhingga.
Di dalam syukur ada sifat sabar. Orang mukmin itu penyabar. Ia tidak pernah mengeluh tentang berbagai cobaan hidup yang dihadapinya. Ia sadar sepenuhnya bahwa kesulitan yang menimpanya merupakan cobaan dari Allah SWT. Ibarat seorang pelajar, semakin tinggi kelasnya, maka semakin sulit soal-soal ujiannya. Tetapi begitu lulus, ia akan bahagia dan bangga sekali.
Kesabaran memang sesuatu yang amat berat untuk dilaksanakan, namun hanyalah manusia yang punya kesiapan mental yang mampu bertahan untuk berbuat sabar.
Maka dari itu, jika seorang mukmin sedang ditimpa kesulitan hidup, maka ia harus memahaminya sebagai bagian dari ujian Allah. Ia harus yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah sedang berniat untuk mengangkat derajatnya melalui ujian itu. Oleh karenanya, sikap sabar adalah pilihan yang tepat.
Antara sabar dan syukur terdapat tali keterkaitan yang amat kuat. Tak salah kiranya jika seorang mukmin itu didalam hidupnya hanya berbekal dengan kesabaran dan rasa syukur. Semakin kuat keterkaitan antara keduanya dalam diri seseorang mukmin maka semakin besar pula kekayaan yang diperolehnya.
Sikap sabar dan syukur selalu beririsan satu sama lain dalam jumlah yang sangat besar. Di dalam sabar harus ada syukur, dan di dalam syukur harus ada kesabaran.
Jika memang kehidupan yang dihadapi manusia itu sangat berat, maka boleh jadi kesabaran dan syukur yang ia rajut sudah terkikis. Maka seorang mukmin harus bersikap bijak menyikapi kehidupan ini. Tidak boleh neko-neko dan gegabah, apalagi terjerumus dalam perbuatan dosa. Dalam kondisi Pandemi Covid-19 ini sikap sabar adalah sikap utama yang harus ditonjolkan. Bisa jadi Allah Memberikan ujian ini agar kita tetap bersyukur atas segala kenikmatan yang diberikannya selama ini .
Dan ternyata, rahasa hidup agar kita selamat dunia dan akhirat, bahagia dunia dan akhirat adalah sabar dan syukur. Sabar dan syukur adalah sifat yang harus dimiliki seorang mukmin, dan dengan modal sabar dan syukur itulah Allah SWT akan memasuka kita kedalam surga-Nya
Dikumpulkan dari berbagai sumber.
#Menuju Piagam Gurusianer 365#
Kalau ada saran dan usulan silakan ditulis pada kolom komentar.
Solok, 13 Mei 2020
20 Ramadhan 1441 H
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sabar itu indah hee
Makasih buk.
Mantaaap tulisannya
Alhamdulillah.
Salam kenal
Sama2 buk.
Tetap sabar tetap senyum dan selalu bersyukur.
Aamiin. Terima kasih pak dhe.
Mantap ulasannya pak
Alhamdulillah, makasih buk.
senantiasa bersyukur dalam kondisi apapun..ciri ciri orang yg beriman..salut utk bapak..makasih artikelnya juga ya
Terima kasih pak eko.
Kereeen. Siiip Pak!
Terima kasih buk.