MARTINI

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

JURNAL KARYA ILMIAH

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF MENGGUNAKAN KARTU TOKOH HURUF BAGI ANAK USIA PRA SEKOLAH TK B AMI-TIMIKA

Abstrak:

Kemampuan anak mengenal huruf perlu ditanamkan sejak dini bagi anak usia pra sekolah, karena mengenal huruf merupakan tahapan pertama bagi anak untuk dapat membaca secara lancar. Memiliki keterampilan membaca memberikan peluang bagi anak untuk bisa mengikuti proses pembelajaran di jenjang berikutnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas anak mengenal huruf menggunakan media tokoh huruf. Adapun populasi dari penelitian ini adalah siswa Kelompok B di TK AMI-Timika tahun pelajaran 2022/2023 dengan jumlah siswa laki-laki sebanyak 5 orang dan siswa perempuan sebanyak 7 orang. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa kemampuan anak untuk mengenal huruf menggunakan kartu tokoh huruf meningkat dari yang sebelumnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa belajar huruf menggunakan kartu tokoh huruf terbukti efektif untuk meningkatkan kemampuan anak mengenal huruf sejak dini.

Kata kunci: kemampuan, huruf, tokoh huruf, TK B

I. Latar Belakang

Salah satu aspek perkembangan anak usia dini selama masa pertumbuhan mereka adalah perkembangan bahasa.Kemampuan bahasa anak sangat berkaitan erat dengan teori pemrolehan bahasa anak yang dikemukan oleh Vygotsky. Dikatakan bahwa bahasa memiliki kedudukan penting dalam perkembangan kognitif anak. Perkembangan bahasa anak terjadi pada anak selama usia balita sampai anak berusia 8 tahun (Tanjung, 2018). Ketika anak memasuki jenjang pendidikan TK, keterampilan membaca dan menulis mulai terlihat secara jelas. Oleh karena itu, anak usia pra sekolah yang perlu mendapat perhatian dengan memberi stimulasi yang optimal. Agar anak usia dini memperoleh keterampilan membaca yang memadai, perlu peran guru untuk dapat merangsang anak agar mencapai perkembangan kognitif anak yang optimal .

Keterampilan dalam berbahasa terdiri dari beberapa aspek seperti berbicara, menyimak, menulis, dan keterampilan membaca. Minat baca anak mulai terlihat saat anak berusia 5-7 tahun, usia dimana anak memasuki jenjang pendidikan pra sekolah. Diusia ini anaka sudah mulai sering bertanya dan mencontoh huruf serta angka, dan juga belajar menulis namanya sendiri, ayah, dan bundanya (Sugiyati, 2017).

Untuk mendukung perkembangan anak usia dini memperoleh pengalaman belajar yang menyenangkan saat belajar mengenal huruf, diperlukan media pembelajaran yang tepat. Media pembelajaran dapat diartikan sebagai benda yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim ke penerima pesan untuk merangsang pikiran, perhatian, perasaan, minat serta perhatian siwa agar dapat memahami pembelajaran yang disampaikan (Andayani, 2019). Media memiliki peran yang penting untuk mengoptimalkan proses pembelajaran anak TK. Oleh karena itu pemilihan media yang tepat menjadi faktor penentu keberhasilan ana untuk dapat memperoleh pengalaman belajar yang menyenangkan.

Pengertian Huruf dan Abjat

Ketika anak usia dini memasuki usia membaca, salah satu materi penting yang harus diajarkan kepada anak adalah pengenalan huruf abjad dalam Bahasa Indonesia. Karena masa pra sekolah adalah masa persiapan anak untuk belajar di jenjang berikutnya, maka pengenalan huruf dapat dilakukan secara bertahap dengan menggunakan alat peraga maupun disampaikan secara lisan. Pengembangan kemampuan mengenal huruf abjad bertujuan meningkatkan kemampuan berbahasa anak (Tanjung, 2018).

Pengenalan huruf kepada anak usia dini tidak dapat dilakukan satu kali dalam proses pembelajaran, melainkan dilakukan secara bertahap. Hal ini dilakukan agar anak usia dini betul-betul mengenal nama dan bunyi dari 26 abjad yang ada dalam Bahasa Indonesia.

Definisi abjad dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah kumpulan huruf berdasarkan bunyi untuk menuliskan bahasa (https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/abjat)) .Ada 26 huruf dalam Bahasa Indonesia. Huruf-huruf ini dibedakan lagi menjadi dua yakni huruf capital dan huruf kecil. Selain itu dikenal juga huruf vocal, huruf konsonan, dan huruf diftong.

Huruf kapital sering dikenal dengan huruf besar. Huruf Kapital biasanya digunakan di awal kalimat, atau menunjukan nama tempat, nama orang atau keterangan lain sesuai dengan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Sementara itu, huruf abjad kecil merupakan huruf non kapital yang biasanya mengikuti huruf kapital dalam penulisannya. Huruf yang melambangkan vokal dalam Bahasa Indonesia terdiri dari lima yaitu: a, i, u, e, o. Ada 21 huruf konsonan dalam Bahasa Indonesia b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z (https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/abjat)).

Perkembangan Bahasa pada Anak

Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk mengungkapkan ide, gagasan, perasaan, dan lain-lain. Ada beberapa aspek yang harus dikuasai oleh seorang anak dalam proses memperoleh bahasa yaitu kemampuan membaca, menulis, berbicara, dan menyimak. Kemampuan membaca anak usia dini muncul ditandai dengan berbagai gejala seperti seperti senang bertanya dan memberikan informasi tentang berbagai hal, bicara sendiri dengan atau tanpa alat, mencoret-coret tembok, buku. Membaca merupakan aktivitas sistematis yang melibatkan beberapa kegiatan seperti mengenal huruf dan kata, mengaitkan dengan bunyi, dan menarik kesimpulan dari ejaan (Arifini & Sopiana, 2021)

Perkembangan bahasa mencakup beberapa komponen penting antara lain: kemampuan membaca, menulis, berbicara dan menyimak. kemampuan membaca merupakan bagian dari aspek perkembangan anak yang perlu dikembangkan dengan memberi stimulansi secara optimal sejak usia dini. Hal ini perlu mendapatkan perhatian khusus karena keterampilan membaca menjadi faktor penentu keberhasilan anak di jenjang pendidikan selanjutnya. Oleh karena guru perlu selektif dalam memilih pembelajaran untuk memfasilitasi kebutuhan anak dalam belajar mengenal huruf .

Kemampuan membaca anak usia dini muncul ditandai dengan berbagai gejala seperti seperti senang bertanya dan memberikan informasi tentang berbagai hal, bicara sendiri dengan atau tanpa alat, mencoret-coret tembok, buku. Membaca merupakan aktivitas sistematis yang melibatkan beberapa kegiatan seperti mengenal huruf dan kata, mengaitkan dengan bunyi, dan menarik kesimpulan dari ejaan (Azzahra et al., 2022).

II. Metode Penelitian

Penelitian ini bertujuan mengetahui Peningkatan Kemampuan Mengenal Huruf Menggunakan Kartu Tokoh Huruf di TK AMI Mimika Kelompok B Tahun pelajaran 2022/2023. Populasi Penelitian Tindakan Kelas ini adalah anak usia pra sekolah berjumlah 12 orang dengan total siswa laki-laki 5 dan perempuan 7. Rancangan PTK ini mengacu pada model Kemmis dan Taggart dengan 3 siklus masing-masing siklus terdiri dari 4 komponen yaitu : Penyusunan Rencana Tindakan, Pelaksanaan Tindakan, dan Refleksi. Obyek penelitian adalah kemampuan mengenal huruf dengan menggunakan media kartu tokoh huruf.

Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi yang berpacu pada kisi-kisi instrument. Lembar observasi dalam bentuk rubrik penskoran adalah instrument yang digunakan dalam penelitian ini. Observasi merupakan pengamatan yang dilakukan secara langsung dan alamiah untuk mengetahui sejauh mana kemampuan anak mengenal nama dan bunyi huruf menggunakan kartu tokof huruf. Pedoman Observasi disusun untuk memudahkan dalam melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran menggunakan media gambar. Kisi-kisi instrument pengenalan huruf menggunakan dengan menggunakan 5 kartu tokoh huruf yaitu huruf A dan huruf S. Kartu tokoh huruf ini diambil materi Literasi milik UNICEF yang digunakan untuk pengajaran membaca kelas awal. Dua huruf ini dipilih sebagai keterwakilan huruf vokal, huruf konsonan, huruf kapital, dan huruf kecil.

Tabel Pengenalan Huruf Menggunakan Kartu Huruf

No

Nama Kartu Tokoh Huruf

Jenis Huruf

(Vokal dan Konsonan

Jenis Huruf

Huruf Kapital dan Huruf Kecil

1

Ayam Ali

/a/

A (huruf kapital) a (huruf kecil)

2

Sapi Susi

/es/

S (huruf kapital) s (huruf kecil)

Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan teknik teknik analisis deskriptif kuantitatif. Metode analisis deskriptif kuantitatif ini digunakan untuk menentukan kriteria kemampuan mengenal huruf dengan kartu tokoh huruf yang dikonversikan ke dalam Penilaian Acuan Patokan (PAP) dengan rumus Nilai=Skor Mentah/ Skor Maximum Ideal X 100.

Prosedur Penelitian

Ada 4 tahapan yang dilakukan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini. Adapun keempat tahap tersebut antara lain:

1. Perencanaan

Dalam tahap perencanaan, guru merancang skenario pembelajaran dengan menggunakan alat peraga yang diperlukan dalam proses pembelajaran mengenalkan huruf pada anak usia pra sekolah.

2. Pelaksanaan

Setelah melewati tahap perencanaan, tahap selanjutnya adalah pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah dirancang dengan berpedoman pada skenario pembelajaran yang telah dibuat dalam perencanaan.

1. Observasi

Pada tahap observasi data terkait pelaksanaan pembelajaran menggunakan kartu tokoh huruf untuk mengetahui apakah ada peningkatan siswa dalam mengenal abjat atau huruf Bahasa Indonesia .

2. Refleksi (Reflection)

Pada tahap ini evaluasi dan pengolahan data yang diperoleh selama proses pembelajaran menggunakan media kartu tokoh huruf.

III. Hasil dan Pembahasan

Tabel Nilai Siswa Mengenal Huruf Menggunakan Kartu Huruf

Skor Nilai/Siswa

Total Skor Siswa per Siklus

Pra Tindakan

Siklus 1

Siklus 2

Siklus 3

100

2 (17%)

3(25%)

4(33%)

6(50%)

80

1(8%)

3(25%)

4(33%)

3(25%)

60

2(17%)

3(25%0

2(17%)

3(25%)

40

2(17%)

2(17%)

2(17%)

0

20

5(41%)

1(8%)

0(0%)

0

Hasil penelitian di lapangan menunjukan bahwa pada tahapan Pra Tindakan ditemukan 41% siswa memperoleh skor yang sangat rendah dengan total perolehan nilai 20 dan 40. Sementara 17% anak memperoleh skor nilai yang memuaskan. Pada pelaksanan siklus yang pertama terlihat ada sedikit perkembangan, dimana 25% siswa memperoleh nilai 100 dan 80, sementara 17% dan 8 % siswa belum mencapai skor nilai yang maksimal.

Lebih lanjut, saat pelaksanaan siklus yang kedua terjadi peningkatan dalam pemrolehan nilai, dimana 33% siswa mendapatkan skor 100 dan 8% siswa memperoleh nilai 20. Terdapat peningkatan yang cukup signifikan setelah pelaksanaan siklus yang ketiga. Pada siklus ini, tidak ditemukan lagi siswa yang memperoleh skor nilai 20 dan 40. Hasil penelitian menunjukan bahwa 50% siswa memperoleh skor maksimal, 25% mendapatkan nilai 80, dan 25% mendapatkan skor 60.

Data yang diperoleh dilapangan setelah dianalisis menunjukan bahwa adanya perbedaan yang cukup tinggi kemampuan anak mengenal huruf menggunakan kartu toko huruf. Setelah pelaksanaan pembelajaran menggunakan kartu tokoh huruf selama 3 siklus, ditemukan banyak anak yang dapat mengenal nama dan bunyi huruf menggunakan kartu tokoh huruf. Pada siklus pertama kemampuan anak mengenal nama dan bunyi huruf sangat rendah dimana 5 anak dari 12 anak (41%) tidak mengenal huruf sama sekali. Setelah tahapan siklus pertama dilakukan terjadi sedikit perkembangan anak untuk mengenal angka. Pada akhirnya, pada pelaksanaan siklus 2 dan 3 tidak di temukan lagi siswa yang memperoleh nilai 20 dan 40. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan kartu tokoh huruf dalam pengenalan huruf bagi anak Kelompok B di TK AMI-Timika berhasil. selanjutnya.

Kesimpulan dan Saran

Dapat disimpulkan bahwa, mengajarkan anak mengenal huruf menggunakan kartu tokoh huruf terbukti efektif meningkatkan kemampuan anak mengenal huruf vokal dan konsonan. Disarankan kepada guru yang mengajar anak-anak usia pra sekolah untuk menggunakan kartu tokoh huruf dalam proses pembelajaran di kelas. Agar anak memperoleh pengetahuan huruf yang memadai sebagai bekal mereka di jenjang pendidikan selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA

Andayani, S. (2019). Kegiatan Bermain Kartu Huruf Bergambar dapat Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Kelompok B TK Aisyiyah BA Pancor. Bintang: Jurnal Pendidikan Dan Sains, 1(2), 112–130.

Arifini, B. D., & Sopiana, E. (2021). Pengaruh Media Kartu Huruf Untuk Meningkatk Meningkatkan Minat Baca pada Kelompok B TK Three In One Pringgasela Tahun Ajaran 2020 / 2021. Jurnal Ilmiah Telaah, 6(2), 191–197.

Azzahra, L., Sitika, ; Ahmad Junaedi, & Fauziah, ; Debibik Nabilatul. (2022). Jurnal Keislaman dan Ilmu Pendidikan. 4, 451–464.

Sugiyati. (2017). Upaya Peningkatan Minat Baca dan Kemampuan Membaca Awal Anak Melalui Media Kartu Huruf dan Kartu Kata. Ideguru, 2(1), 34.

Tanjung, R. J. (2018). Penggunaan Media Kartu Huruf untuk Meningkatkan Kemampuan Anak dalam Mengenal Huruf Abjad pada Taman Kanak-Kanak Negeri Pembina I Kota Sabang. Jurnal Pendidikan Madrasah, 3(2), 321–322.

(https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/abjat)).

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post