Maryam

Maryam, guru SDN 215 inpres Taipa Jika kau bukan anak raja dan anak ulama besar maka menulislah ( Imam Al Gazali )...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pelarian bagian 37 ( Kesabaran Niah )

Pelarian bagian 37 ( Kesabaran Niah )

Kenyataan pahit harus Prasetyo dan Miranda telan. Mereka meyesal karena telah menaruh dendam terhadap orang yang salah. Ayah Prasetyolah yang culas dalam berbisnis sehingga semua kolega-kolega bisnisnya beralih ke ayah Niah. Sekarang hanya penyesalan. Mereka menjalani hari-hari yang dingin di balik tahanan.

Romi dan dokter Arya akhirnya bisa bernafas lega. Mereka puas atas apa yang pengadilan putuskan untuk hukuman Prasetyo dan Miranda. Duabelas tahun penjara untuk semua kejahatannya.

Dokter Arya pulang ke rumahnya dengan wajah sumringah. Ia menemui Niah di kamar yang sedang asyik bermain dengan anak kesayangan mereka Bintang.

“Eh, mas sudah pulang?” sahut Niah melihat dokter Arya berada di pintu kamar dengan senyum mengembang.

“Iya, papa pulang sayang” jawab dokter Arya meraih Bintang dari gendongan Niah. Ia menciumi pipi gempil anaknya dengan gemas. Bintang terrtawa geli diciumi seperti itu. Wajah anak itu mirip sekali dengan ayahnya. Kulit putih dengan wajah oriental khas milik dokter Arya.

“Bagaimana urusan mas?” tanya Niah tiba-tiba, membuat dokter Arya terkesiap dengan pertanyaan itu.

“Oh...eh lancar, operasiku berjalan lancar” dokter Arya tergagap menjawab pertanyaan Niah.

“Bukan itu maksudku mas, urusan mas dengan Prasetyo?” dokter Arya menatap Niah dengan tatapan penuh tanya.

“Dari mana ia tahu?” gumam Arya dalam hati.

“Tidak apa-apa mas, aku tahu kok semuanya” ucap Niah tersenyum, ia meraih Bintang dari gendongan suaminya itu lalu meletakkannya di boks bayi.

“Niah, maafkan aku tidak jujur padamu” ucap dokter Arya meraih tangan istrinya dan mengecupnya. “Aku hanya tidak ingin kamu kembali terluka”. Dokter Arya menatap wajah istrinya dengan sendu. Ada gurat kesedihan yang bertengger di wajah cantik itu. Wajah Niah terlihat tenang namun jelas tergambar luka memenuhi mimiknya.

“Niah, semua sudah selesai. Prasetyo dan Miranda sudah mempertanggung jawabkan perbuatannya” ucap dokter Arya mendekap tubuh wanita itu. Ia merasakan tubuh istrinya terguncang menahan tangis yang akhirnya tumpah.

“Aku malu mas, aku malu, satu per satu aib masa laluku terbongkar” ucap Niah masih terisak.

“Sudahlah sayang, masa lalu adalah masa lalu, semua sudah berakhir” ucap dokter Arya mengelus pipi merah muda istrinya.

“Tapi mas, apa mas tidak malu punya istri sepertiku?” Niah menatap mata suaminya, dengan bibir bergetar menahan isaknya. Sebenarnya ia merasa hancur dan terluka saat ini.

“Kenapa mesti malu sayang, semua orang punya masa lalu, akupun punya masa lalu. Tapi kita harus melangkah maju kan?” ucap dokter Arya masih menatap wajah cantik Niah. Wajah istrinya benar-benar cantik, apalagi setelah Niah memutuskan utuk berhijab. Dokter Arya semakin cinta pada istrinya itu.

“Mas, kalau boleh aku minta sesuatu pada mas” ucap Niah ragu, hatinya merasa permintaannya kali ini cukup berat sehingga ia agak berhati-hati untuk menyampaikannya.

“Apa itu sayang?, selama aku bisa, akan kukabulkan, bahkan kalau kamu minta nyawaku sekalipun aku siap” jawab dokter Arya tersenyum genit. “Auu” teriak dokter Arya saat merasakan sebuah cubitan mendarat diperutnya.

“Mas , aku ingin mas mencabut tuntutan hukuman untuk Prasetyo dan Miranda” jawaban Niah tentu saja membuat dokter Arya bingung. Bagaimana mungkin ia memenuhi permintaan istrinya itu, setelah semua yang terjadi akibat dari perbuatan Prasetyo.

“Maksud kamu?” tanya dokter Arya dengan suara agak meninggi.

“Mas, bukankah mas bilang, masa lalu adalah masa lalu. Kita tak perlu untuk mempermasalahkannya lagi” ucap Niah pelan. Ia berusaha menata hatinya untuk terus dapat setenang mungkin.

“ Tapi mereka sudah kelewat batas Niah, mereka seolah membuka luka lama yang sudah kita kubur dalam-dalam” ucap dokter Arya emosi.

“Mas, Prasetyo melakukan semua itu karena dia menganggap papalah penyebab kehancuran keluarganya” jawab Niah masih tenang, ia mengusap pundak suaminya yang sedang marah itu.

“Tapi Niah, dia telah menyakitimu dan aku tak bisa membiarkan seorangpun menyakiti istriku” ucap dokter Arya menatap mata indah Niah.

“Mas, aku tidak apa-apa, toh semua sudah terjadi. Tapi coba pikirkan nasib Prasetyo  sekarang. Ia kehilangan orang tuanya sejak kecil. Diasuh oleh tantenya dengan dendam yang tak berkesudahan. Ia sekarang telah bercerai dengan dokter Pipit dan harus juga menjalani hukuman seperti saat ini” terang Niah, membuat suaminya itu terdiam.

“Tapi sayang, apakah kamu bisa memaafkan mereka?” tanya dokter Arya seolah ragu akan apa yang dikatakan istrinya barusan.

“Iya mas. Aku ingin hidup tenang tanpa dendam, tanpa amarah. Bagi aku, yang penting kamu dan Bintang bersamaku, aku sudah sangat bahagia” ucap Niah meyakinkan suaminya bahwa dia baik- baik saja.

“Bukankah mas sendiri yang selalu bilang, bahwa kita harus memaafkan semua masa lalu kita agar kita dapat melangkah ke depan? Itu yang selalu aku ingat mas” ucap Niah lagi. “lagipula semua sudah terjadi, Prasetyo dipenjara atau tidak sama saja, toh semua tak dapat dikembalikan ke keadaan semula” dokter Arya menatap istrinya. Ada perasaan bahagia mengetahui istrinya tak terpuruk dengan kejadian ini, bahkan sebaliknya.

“Niah, kamu memang wanita yang istimewa. Aku mencintaimu” ucap dokter Arya kembali mendekap tubuh Niah.

“Aku juga mencintaimu mas. Terimakasih karena telah hadir dalam hidupku. Terimakasih karena telah bersedia menerimaku dan mencintaiku” Ucap Niah dalam dekapan dokter Arya.

“Eh...tapi bagaimana kamu tahu semua ini?” tanya dokter Arya terlihat penasaran melepaskan dekapannya kemudian menatap istrinya itu.

“Prasetyo mas, ia menelponku dan minta maaf tadi, sebelum mas sampai di rumah ini” ucap Niah tersenyum. Kembali dokter Arya mendekap istrinya itu. Perasaannya sangat bahagia melihat senyum di wajah wanita yang sangat ia cintai itu.

Tiba-tiba deringan di ponsel Niah membuat mereka terkejut, Niah segera mengangkat ponselnya, suara Romi terdengar di seberang sana.

“Apa? Ada apa dengan Anita Rom?” ucap Niah dengan nada bingung.

TAMAT

Nantikan season selanjutnya yah di “DUKA CINTA ANITA”

 

 

 

 

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post