Maryam

Guru SD Negeri Sidalang 01, Kecamatan Tersono, Kabupaten Batang...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kita Guru Seperti Apa?

Kita Guru Seperti Apa?

Tantangan Hari ke -21

#TantanganGurusiana

Aku guru yang seperti apa? Seringkali pertanyaan ini muncul disaat aku menyendiri. Pantaskah aku menjadi seorang guru? Layakkah aku menyandang panggilan itu? Berbagai pertanyaan senada, acapkali datang dan menari – nari di kepala. Saat malam sebelum mata terpejam, pertanyaan – pertanyaan itu muncul bagai kilatan cahaya petir. Datang dengan tiba- tiba kemudian menghilang, namun menyebabkan jantung berdebar.

Guru menurut istilah jawa kudu bisa digugu lan ditiru. Sederhana namun makna yang tersirat sangat mendalam. Guru harus bisa menjadi teladan yang baik bagi siswa dan masyarakat di lingkungannya. Guru harus bisa menjadi model agar bisa ditiru segala perilakunya. Ucapan dan tindak tanduk guru harus bisa dicontoh oleh siswa – siswanya. Karena ada pepatah yang mengatakan satu teladan lebih baik dari seribu perintah.

Sudahkah kita bisa datang tepat waktu? Ya ternyata itupun sulit dilakukan. Berbagai kesibukan kita jadikan sebagai alasan untuk datang tak sesuai peraturan. Aturan dibuat untuk ditaati dan dipatuhi. Kedisiplinan harus ditegakkan dan dilaksanakan agar tercipta keteraturan dan ketertiban.

Sudahkan kita mengajar dengan benar? Jika kita perhatikan fenomena di lapangan, kita masih sangat jauh dari kata demikian. Seringkali kita mengajar hanya untuk menggugurkan kewajiban.Kita mengajar dengan metode yang membosankan. Setap hari berceramah panjang lebar seolah kita satu –satunya sumber belajar. Setelah itu siswa diberi tugas agar bisa asik ber WAnan. Lalu kelas ditinggalkan hanya untuk duduk bermalas – malasan di kantor dengan memegang ponsel dan berhaha hihi di dunia maya.

Sudahkah kita mendidik siswa dengan benar? Sudahkan kita membiasakan karakter yang baik? Ah ternyata fakta dilapangan mengatakan sebaliknya. Masih banyak siswa kita yang perilakunya tidak sesuai dengan norma kesopanan. Lalu sebagai guru kita hanya memarahi dan menyalahkan, memberinya hukuman. Bukan seperti itu caranya kawan.

Sahabatku mungkin banyak dari kalian yang sangat menentang tulisan saya ini. Bukan berniat untuk menjatuhkan harga diri dan profesi. Saya juga guru. Namun fakta seperti yang saya uraikan di atas ternyata masih banyak ditemukan diantara kita dan ini menjadi virus bagi lingkungan. Mari kita benani diri dengan menata hati, kita niatkan kerja sebagai ibadah. Marilah kita berusaha bekerja dengan ikhlas. Kita bekerja dengan sepenuh hati, agar mendapat ridho dari Illahi.

Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan sebuah seni, dan yang kita hadapi adalah siswa dengan berbagai karakternya. Karena merupakan seni maka antara guru yang satu dengan lainnya tidak akan sama cara penyampaiannya. Namun satu hal yang perlu kita perbaiki, marilah kita berinovasi. Di era digital seperti sekarang ini siswa sudah banyak yang terkontaminasi dengan kecanggihan teknologi. Mereka terjebak dengan gagdget tanpa tahu bahaya yang mengintai. Disinilah peran kita sangat dibutuhkan.

Mari sebagai guru kita perbaiki diri. Kita berusaha dengan sekuat tenaga untuk mencetak generasi yang cerdas, beriman dan berkarakter. Mari kita didik siswa – siswa kita agar menjadi orang yang pinter tur bener. Membuat siswa pintar itu jauh lebih mudah, dari pada mendidik siswa menjadi orang yang bener. Karena di zaman sekarang banyak orang pinter sing keblinger, karena kepandaiannya ia jadikan untuk membodohi dan menipu orang lain.

Sahabatku, tulisan ini hanya sebagai pengingat diri. Agar kita dapat bekerja lebih baik lagi dan bertanggungjawab terhadap profesi. Mari kita bekerja dengan setulus hati demi masa depan negeri tercinta ini. Kita berusaha bekerja sesuai aturan yang ada agar hidup kita menjadi berkah. Kita berikan yang terbaik yang kita bisa demi generasi bangsa. Kita guru seperti apa biarkan siswa yang berbicara? Karena fakta di lapangan tak akan berkata dusta.

Batang, 4 Februari 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Waow Ki Hajar Dewantara bangets Bun. Terima kasih atas pepelingnya

04 Feb
Balas

Ahahaha.......lagi kepepet bingung nulis apa.makasih ya bun sdh mampir

04 Feb

Sama2 Bun

04 Feb

Seeep

04 Feb

Keren bu....

05 Feb
Balas

Hehehe.....terimakasih bun

05 Feb



search

New Post