Tantangan Hari ke - 29

#TantanganGurusiana

Casing berasal dari bahasa inggris case yang berarti pembungkus atau pelindung. Lazimnya casing digunakan untuk melindungi ponsel untuk mengurangi resiko benturan saat terjatuh. Casing yang saya maksud disini bukan untuk membahas casing ponsel, masih bermakna sama hanya saja dalam konteks yang berbeda. Lalu apa hubungannya casing dengan kita sebagai manusia?

Manusia diciptakan dalam bentuk yang sebaik – baiknya. Namun tentu dengan kelebihan dan kekurangannya masing – masing. Ada manusia yang tercipta dengan anugrah kecerdasan yang luar biasa, ada yang mempunyai kemampuan verbal diatas rata – rata, dan ada yang mempunyai paras yang rupawan membuat semua yang memandang jadi tertawan. Namun ada juga manusia yang mempunyai kemampuan standar, otak yang sedang, juga wajah yang pas – pasan. Tidak ada yang sempurna, semua ada kurang dan lebihnya. Hanya bagaimana kita membungkusnya atau mengemasnya agar semua terlihat sempurna tanpa cela.

Pada dasarnya setiap manusia pasti ingin selalu diakui keberadaannya. Mereka semua pasti ingin menunjukkan eksistensinya. Bagi mereka yang dianugerahi kemampuan yang luar biasa, tentu bukan hal yang sulit untuk diakui keberadaannya. Tanpa meminta, keberadaan mereka sudah disadari bahkan dicari. Semua orang mengakui, menyanjung dan menghargai. Semua berlomba untuk mengaku saudara, teman atau hanya kenalan.

Hal lain terjadi pada mereka yang semuanya serba pas – pasan. Mereka berada di kelas ada tapi biasa. Dia ada namun hanya penggembira. Sebagai penonton yang bertugas tepuk tangan pada kemenangan ataupun kekalahan lawan. Sebenarnya mereka juga butuh pengakuan, mereka ada dan ingin terlihat. Nah, disinilah casing atau pembungkus diperlukan. Casing yang berguna untuk membungkus agar sesuatu yang terbungkus menjadi lebih indah, menjadi lebih terlihat sehingga keberadaannya mulai diperhitungkan.

Semua manusia pasti punya kelebihan dan juga kekurangan. Sebisa mungkin kita tentu berusaha untuk menonjolkan kelebihan dan menutupi kekurangan. Sebagai contoh, jika punya kekurangan dalam hal kecerdasan maka solusinya dengan menutupinya dengan memperbaiki fisik kita. Orang yang pintar tentu lebih mudah diingat, mudah dikenal dan mudah dikenang. Berbeda dengan orang yang kemampuannya otaknya di bawah rata- rata, mereka tak terlihat, mereka terasing dan cenderung terkucil. Maka jangan heran jika muncul berbagai gaya perilaku nyentrik, dan penampilan unik. Perilaku nyentrik bisa kita lihat sudah banyak wira – wiri di dunia sosial media. Beredarnya video – video viral kegiatan yang di luar nalar adalah bukti kegilaan manusia zaman ini. Mereka menciptakan sensasi untuk menunjukkan eksistensi. Semua dilakukan hanya untuk mendapatkan pengakuan.

Terkadang memang casing itu diperlukan untuk mengaburkan kekurangan. Misalkan kita punya betis kaki besar maka tutupilah dengan memakai celana panjang model kulot ataupun model basic. Atau mungkin kemampuan otak kita pas – pasan maka kita berusaha menutupnya dengan berpenamilan yang menarik agar orang fokus pada fisik kita bukan otak kita. Intinya mari kita pakai casing untuk memperbaiki diri dan menutupi segala kekurangan yang ada pada diri kita.

Apa yang terjadi jika semuanya pada diri kita adalah kekurangan? Otak pas – pasan,fisik standar, muka berantakan. Lalu bagaimana kita harus pakai casingnya? (Agak pusing juga nih penulisnya, harus pakai casing mana? hehehe). Hai…, sadarilah bahwa setiap manusia punya kelebihan dan juga kekurangan. Jangan hanya fokus pada kekurangan namun juga harus konsentrasi pada kelebihan. Mari tutupi segala kekurangan diri dengan menggunakan casing yang sesuai dan tepat. Karena setiap manusia adalah pemeran utama dalam dunianya. Jangan takut tak terlihat, jangan takut tidak eksis, jangan takut tak dianggap ada di antara sesama. Takutlah jika kamu tak terlihat di mata Tuhan.

Pakai casing agar tak terasing. Karena sejatinya setiap manusia pasti ingin dianggap istimewa.

Batang, 12 Feberuari 2020