
Badan Sehat, Hati Bahagia, Menulis Makin Produktif
BADAN SEHAT, HATI BAHAGIA, MENULIS MAKIN PRODUKTIF
Maryam Damayanti Payapo
Alhamdulillah, karunia Allah saja, dikaruniakan kesempatan hingga bisa menapaki usia kepala 5. Tepatnya 54 tahun. Usia yang bukan muda lagi. Namun, yang kurasakan, seperti orang yang masih baru memasuki usia kepala 4. Masih semangat beraktivitas dalam keseharianku. Mengurus keluarga besarku dengan tujuh orang anak, dua menantu, dan tiga orang cucu lelakiku yang pada jagoan n super aktif semua. Menjalani passionku dalam belajar dan mengajar. Mengajar di jurusan tercinta, S1 PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya sejak 29 tahun lalu dalam rumpun mata kuliah bahasa.
Beberapa tahun terakhir ini, bertambah lagi karunia dalam hidupku, dapat menjalani passionku yang lain, menulis. Seakan Allah telah membukakan jalan bagi terwujudnya salah satu mimpi besarku, menjadi seorang penulis khususnya penulis cerita anak inspiratif. Di antaranya, Allah pertemukan aku dengan Cik Gu Hanif yang memberiku tantangan menulis selama 30 hari tanpa jeda. Waktu itu, rasanya tidak mungkin jika aku bisa menyelesaikan tantangan itu di Tengah kesibukanku yang bejibun baik di rumah maupun di kampus.
Alhamdulillah, ternyata, dengan ‘bismillah’, fokus, dan bersungguh-sungguh, akhirnya aku dapat menyelesaikan tantangan itu dengan baik. Mulai berasa sensasi rasa happy-nya bisa mengekspresikan isi hati, perasaan, ide-ide kratifku, dan pemikiran-pemikiranku dalam tulisan. Mulai ketagihan nih.
Akhirnya, di Desember 2021, kubaca sebuah tantangan yang digelar MediaGuru Indonesia, menulis selama 365 hari. Sempat ragu juga. Yang 30 hari saja, sempat berasa awang-awangen. Lha kok sekarang mau cari ‘kerjaan’ dengan tantangan menulis sekian kali lipatnya. Weleh-weleh-weleh kowe kok yo nekat to Maryam? Tugasmu lho sudah banyak dan beragam. Sanggup ta menjalaninya? Setiap hari lho. Selama sekian ratus hari lho. Pikirkan lagi sebelum memutuskan. Begitulah kira-kira suara batinku yang sedang berperang. Berperang antara menerima tantangan atau mengabaikannya. Alhamdulillah, akhirnya Allah kuatkan aku untuk memutuskan menerima tantangan itu. Alhamdulillahnya lagi, akhirnya aku berhasil menyelesaikan tantangan menulis 365 hari tanpa jeda dengan lancar dan bahagia.
Qodarullah, beberapa tahun WFH seiring hadirnya Virus Covid-19 di bumi pertiwi, membuat badanku bertambah bobotnya. Alhasil, lututku yang mulai mengalami masalah. Mau tidak mau, aku harus program menurunkan berat badan. Mulailah aku merutinkan untuk berjalan kaki di pagi hari, di sekitar perumahan Kahuripan Park. Minimal, 3 kali dalam sepekan. Olah raga fisik sekaligus jiwa. Apa pasal? He he he, tentunya yak arena jalan-jalan kakinya berdua dengan sang pujaan hati, abi ke-10 anakku. Jadi, jalannya ya sambal ngobrol dan bercanda. Pemanasan dan pendinginannya pun berpasangan. Kami nikmati kebersamaan ini dengan penuh syukur.
Pulang ke rumah, baju sudah gobyos keringat. Badan jadi ringan dan nyaman. Jadi jarang masuk angin juga. Di rumah pun, di sela kesibukan yang ada, aku pun masih bisa menyempatkan berolah raga ringan untuk menguatkan otot kaki dan pahaku dengan berjinjit di atas kedua ujung telapak kaki kiri dan kananku. Dilanjut dengan melebarkan kedua kaki selebar bahu, lalu menekuk kedua lutut semampuku sambal atur napas, hirup buang hirup buang. Berikutnya, mulai merenggangkan kedua kaki dengan telapak kaki menghadap ke samping, lebih lebar dari bahu, dengan gaya berdiri seperti pegulat sumo. Lalu, dengan perlahan, aku tekuk kedua lututku dan luruskan Kembali. Semula, aku hanya sanggup 8 hitungan. Sekarang, sudah mulai 8 x 5 hitungan. Lumayanlah untuk ukuranku dengan usia yang sudah masuk kategori pralansia.
Usaha tak mengkhianati ikhtiar. Dengan berolah raga walau hanya dengan berjalan kaki dan menguatkan otot kaki, ternyata … aku merasa lebih sehat dan kuat. Biasanya,setelah olga, tak hanya badanku yang berasa fresh. Pikiranku pun berasa makin kebanjiran ide. Ide menulis, ide strategi membersamai mahasiswaku belajar, ide untuk penelitian dan pengabdian masyarakatku, dan ide-ide kreatif lainnya.
Masyaa Allah! Nikmat mana lagi yang hendak engkau dustakan? Nothing ya Rabb, nothing.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar