RASANYA, SUDAH TAK SABAR MENUNGGU MASA PERKULIAHAN

DI SEMESTER GASAL 2023-2024 INI

Maryam Damayanti Payapo

Tak terasa, sebentar lagi, tiba masa semester gasal tahun ajaran 2023-2024. In syaa Allah, Senin, 28 Agustus 2023 nanti, adalah hari pertama perkuliahan. Hari Senin yang biasanya sudah menjadi hari heboh dalam keluargaku, nanti akan menjadi lebih heboh lagi. Apa pasal? Yaa, karena ternyata di hari Senin itu, aku mendapat jadwal mengajar 4 kelas, dari pk 07.00 hingga pk 18.00. Baru ini kali, sepanjang sejarah karierku mengajar di S1 PGSD sejak 29 tahun lalu, mendapat jadwal mengajar 4 kelas dalam satu hari, dari pagi hingga sore. Jadwal Selasa, beda lagi. Mengajar 4 kelas juga tetapi dari pk 10.00 hingga pk 19.30. Khusus Rabu dan Kamis, jadwal mengajar paling penuh kedamaian tetapi riuhnya pada kegiatan lain, yaitu menjadi mahasiswa lagi.

Saat ini, ‘cawan’ dalam hatiku sudah kupenuhi dengan air cinta. Siap menyambut kehadiran mahasiswa 2023 yang mulai tahun ajaran ini bukan hanya 8 kelas melainkan 12 kelas. Antara happy dan sebaliknya. Happy karena yang jelas akan datang lagi masa bergembira ria dalam perkuliahan bersama mahasiswa baru. Sebaliknya, selain karena jumlah sks mengajarnya jadi bertambah, juga karena jam mengajarnya yang biasanya sampai sore, harus dijalani sampai jam terakhir, pk 20.30. Semoga Allah sanggupkan kami, menjalani tugas baik di S1 maupun di PPG Prajabatan dan PPG Dalam Jabatan. Aamiin ya Rabbal’alamiin.

Pada semester baru ini, sudah kurancang, di awal perkuliahan, mulai mendekatkan mahasiswa dengan petunjuk hidupnya. Ingin kujadikan kelasku sebagai sebuah majlis ilmu tempat semua ilmu selalu dihubungkan pada Rabbnya dan sesamanya. Hablumminallah wa hablumminannaas. Hal ini akan dapat aku lakukan karena biasanya mahasiswa di kelas adalah muslim atau mayoritas muslim. Jika ternyata dalam satu kelas terdapat mahasiswa yang nonmuslim, aku akan memintanya untuk membaca dan menjelaskan makna ayat dalam kitab sucinya.

Rencanaku nanti, ada membaca surat pendek bersama, ada membaca ayat-ayat pilihan beserta artinya, ada sumbang ayat favorit disusul dengan saling menjelaskan makna ayat yang ada, juga dengan kegiatan sambung ayat untuk memotivasi mahasiswa dalam menambah hafalan juz 30 mereka. Selanjutnya, bisa kuminta mereka menulis opini tentang sebuah ayat yang menurut mereka sangat inspiratif dan layak dishare kepada siapa pun.

Rencana berikutnya, di pertemuan-pertemuan berikutnya, dapat diisi dengan menghadirkan kembali Siroh Nabawiyah (kisah sejarah kehidupan Rasulullah Muhammad SAW beserta para sahabat) dalam ruang dengar mahasiswa dengan aktivitas saling membacakan nyaring Siroh Nabawiyah pilihan disusul mendiskusikan dalam grup WA tentang karakter baik yang patut diteladani generasi pemuda dan dikaitkan dengan Profil Pelajar Pancasila.

Selanjutnya, satu kali dalam satu semester, aku akan memberikan proyek kegiatan pada mahasiswa untuk mengasah rasa simpati dan empati mereka demi semakin terpupuknya karakter pandai bersyukur mereka. Alternatif kegiatannya bisa berupa kunjungan ke panti asuhan, panti werdha, ke anak jalanan, ke terminal, atau bahkan ke IGD RS. Betapa, aku ingin, dengan melihat ke bawah, mahasiswa tak mudah mengeluh dan menjadi semakin bersemangat dalam beribadah dan belajar sebagai wujud rasa syukur mereka kepada Rabbnya juga rasa terima kasih kepada kedua orang tua dan sesama. Proyek ini, harus dilaporkan dan dipresentasikan refleksinya di kelas.

Proyek berikutnya, mereka akan aku imbau untuk menyisihkan sedikit rezeki mereka sebagai mahasiswa dalam kegiatan ‘Dengan berbagi aku bahagia’. Setiap mahasiswa boleh bersedekah berapa pun seikhlasnya. Hanya ada uang Rp. 2.000,00 alhamdulillah. Jika lebih dari itu, alhamdulillah dan alhamdulillah. Aku yakin, dalam perjuangan mewujudkan cita-cita mulia mereka, sangat membutuhkan pertolongan Allah. In syaa Allah, dengan gerakan ini, Allah akan balas kepedulian mereka dengan balasan yang lebih baik, berlipat ganda, dan berkah.

Semua kegiatan yang sudah aku rancang untuk semester ini, kuharap, akan menjadi pengalaman bermakna bagi mahasiswaku yang membuat mereka makin ‘berkilau’ baik sebagai hamba di hadapan Rabbnya maupun sebagai insan di hadapan sesamanya.