Aku heran kenapa zaman sekarang ada saja orang tua yang tidak mau mendukung kegiatan anaknya di sekolah. contohnya seperti kegiatan seleksi lomba O2SN disekolah kami kemaren. Guru sudah capek melatih anaknya sampai rela berlembur-lembur. Pas sehari sebelum keberangkatan lomba. Anaknya datang dengan wajah memelas, agak kecemas-cemasan. Menyampaikan kata-kata ibunya yang melarang anaknya untuk ikut. Ketika ditanya kenapa, jawabannya nggak jelas. “ ibu dak boleh ikut buk “ itu aja alasannya. Mau menghubungi orang tuanya, jauh dipelosok kebun. Aku beri penjelasan, kamu terpilih nak kerena kamu pintar,kamu punya kemampuan, kamu Begitu, kamu begini dan bla,bla,bla,bla. Eh, anaknya malah semakin tertunduk layu. Akhirnya aku hanya bisa menyampaikan pesan untuk orang tuanya. agar besok menghadap Bapak Kepala Sekolah. untuk member penjelalasan. Kerena aku tidak ada waktu lagi untuk melatih siswa yang lain sebagai pengganti. Jangankan datang orang tuanya. Anaknya pun hilang batang hidung. Ah kesal! Beginilah resiko mengajar dipelosok kebun. Menghadapi wali murid yang rata-rata berpendidikan rendah. Tapi sebagai guru ya aku harus sabar dan kuat. Seperti lirik lagu siti badriah" aku kudu kuat". Walau kadang-kadang keluar juga semburan dari mulutku. He..he.. kayak ular naga aja ya.