Si Mumun Dicium Truk
Tagur 365 Day 95
Hari ini, bersama si Embul ceritanya mau jalan jalan ke daerah Cikerai. Setelah mengambil pesanan kerupuk Agan di SMA, kami oun langsung cus ke jalan raya. Memasuki Kelurahan Bagendung jalanan berkelok-kelok.
Tiba-tiba dari arah depan, sebuah truk ngebut.
Brak! Gubrakk! Dereerrrttt!
Astagfirullah. Kami kaget seketika. Rupanya truk terlalu mengambil jalan ke kanan. Sementara kami di kanan nggak mungkin banting ke kiri, karena jalan cor coran di sebelah kiri lebih rendah. Bagian belakang truk menghantam bagian depan si mumun.
Paksu turun menemui sopir truk. Saya pun mengingatkan untuk jangan emosi. Lima n menit kok belum kelar kelar. Ibunya Embul memberitahu bahwa ada serpihan kaca di jalanan tempat mumun tadi ditabrak. Saya pun turun, begitu melihat luka mumun sampai ke bagian dalam, saya jadi emosi.
"Pokoknya harus tanggung Jawab" teriak saya nggak terima.
Alhasil si mumun dibawa ke bengkel langganan. Sayang, sedang penuh dengan mobil yang mau diservis untuk mudik. Jadi setelah lebaran baru bisa. Mumun pun pulang dulu. Paksu minta KTP sopir truk. Apa jaesb sopir truk yang masih sangat muda itu? KTP nya ditahan, karena kejadian serupa. Paksu minta SIM, eh ternyata SIM pun ditahan orang. Owalah jadi sopir sudah langganan nyenggol nyenggol to
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terima kasih admin