MERAIH ASA

Entah kapan tepatnya aku menerima informasi itu. Tapi tiba-tiba saja aku merasa ada harapan untuk bisa memulainya. Rasa malu dan takut dicemooh seakan hilang dari benakku kali ini. Kuhubungi temanku yang kurasa punya visi dan misi sama. Alhamdulillah, gayung bersambut. Kami bertiga segera menghubungi panitia yang menyelenggarakan pelatihan kali ini. Dengan mantap aku isi formulir elektronik, itu sebutan mudahku, yang dikirim panitia.

Hari pertama pelatihan sungguh luar biasa. Ada teman-teman baru di ruangan aula SMP Negeri 3 Kudus. “Wah, orang hebat semua nich”, pikirku. Agak minder juga awalnya. “Bisa tidak, ya?” Waktu pun berjalan. Detik, menit, hingga berganti jam, ternyata makin lama semakin rileks. Tentu saja semua ini berkat para instruktur yang benar- benar dapat membangkitkan motivasi kami, diriku tepatnya.

“Mau berkarya lewat tulisan?Jangan takut. Tulis saja dari apa yang pernah dirasakan, dialami, dilakukan!”, begitu kata Ibu Yuli, instruktur pertama di pelatihan ini. Sagusabu, Satu Guru Satu Buku. Begitulah nama pelatihan kali ini. Di bawah naungan Media Guru, Sagusabu memberikan kesempatan kepada para guru, dari guru Paud, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah pertama, Sekolah menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, mahasiswa, bahkan sekelas Widya Iswara untuk kembali termotivasi membuat karya lewat menulis.

Aku sangat berharap, sebuah karya akan terwujud selepas pelatihan ini. Masih ingat di benakku, satu minggu satu novel kubaca ketika masa sekolah dulu. Kala itu ibuku hanya mengatakan aku seorang kutu buku karena selalu pegang dan baca buku. Maklum, ibuku seorang yang buta huruf. Setiap buku yang aku pegang dan aku baca dianggapnya buku pelajaran sekolah. “Duh..., maafkan aku ibu. Tapi aku memang belajar, belajar tentang kehidupan yang tertulis dalam setiap paragraf di novel yang kubaca.” Dari sini lah sebenarnya aku tertarik pada dunia tulis menulis. Untuk memulai dari mana aku menulis, siapa yang akan membantu, siapa yang bisa mengarahkan, di sagusabu dan Media Guru lah aku berharap.

Maryati Puji Astuti, adalah peserta Sagusabu Kudus