Murdiyono, S.Pd.

Salah satu guru produktif di SMK yang mencoba untuk menulis oponi terkait pembelajaran di SMK....

Selengkapnya
Navigasi Web

Permasalahan Pembelajaran Daring

Permasalahan Pembelajaran Daring

Sudah dua bulan sejak diberlakukannya pembelajaran online/daring di hampir seluruh sekolah yang ada di Indonesia ternyata memunculkan berbagai permasalahan baru. Hal itu karena memang berlaku secara mendadak akibat kondisi pandemic yang terjadi. Sehingga banyak siswa, guru, sekolah yang belum mempersiapkan diri sejak awal. Kondisi ini membuat adaptasi dari pembelajaran konvensonal ke pembelajaran daring menjadi lambat.

Kegiatan pembelajaran yang selama ini dilakukan dengan cara tatap muka, harus diganti dengan model pembelajaran daring. System pembelajaran yang notabene sudah nyaman dan enjoy bagi sebagian besar guru, dengan secara mendadak diganti dengan pembelajaran daring. Pembelajaran yang dianggap efektif di saat pandemic seperti ini.

Komunikasi guru dengan siswa yang sebe,umnya dilakukan secara tatap muka di kelas, harus diganti dengan komunikasi secara online menggunakan media social dan aplikasi pembelajaran online. Mungkin untuk sebagian guru, aplikasi-aplikasi pembelajaran online masih menjadi hal baru. Begitu juga dengan orang tua dan siswa. Sehingga masih butuh waktu untuk beradaptasi terhadap penggunaan aplikasi tersebut.

Pembelajaran online disaat pandemic covid-19 mempunyai beberapa dampak positif. Guru yang biasanya harus berangkat ke sekolah dan masuk ke kelas-kelas, sekarang bisa di kerjakan dari rumah. Bisa juga disambi dengan mengerjakan tugas-tugas rumah. Selain itu guru banyak memiliki waktu untuk dapat mengembangkan diri dengan mengikuti pelatihan-pelatihan online.

Bagi siswa, pembelajaran daring membuat siswa lebih bebas untuk belajar dan mengerjakan kegiatan lain di rumah tanpa terikat tempat dan waktu. Siswa dapat melakukan pembelajaran kapan saja dan dimana saja. Namun apakah selama pembelajaran daring ini, siswa merasa senang sepenuhnya? Atau adakah siswa yang merasa bosan dan kesulitan mengikuti proses pembelajaran?

Ternyata beberapa siswa complain terhadap pelaksanaan pembelajaran daring. Mulai dari guru yang sama sekali tidak memberikan tugas apapun. Penyampaian materi dari guru yang terlalu banyak. Sampa dengan sisa yang kurang paham terhadap konteks dan materi yang diberikan oleh guru.

Banyak siswa yang hanya sekedar menunggu tugas dari guru dan mengerjakan tugas tersebut tanpa adanya interaksi antara guru dan siswa. Bahkan ada juga siswa yang menyalin pekerjaan siswa lain kemudan mengumpulkan tugas atas nama pribadi. Siswa belum mempunyai rasa tanggung jawab dan kesadaran diri terkait apa itu pembelajaran daring.

Pembelajaran daring membutuhkan motivasi diri dan semangat serta rasa ingin tahu yang tinggi dari siswa. Bagaimana mengatur waktu dengan baik antara pembelajaran daring dan kegiatan di rumah. Siswa yang belajar sendiri di rumah cenderung tidak focus dan lebih memilih untuk mencari kesenangan lain seperti nonton film atau bermain video game.

Siswa dengan kemampuan akademik yang kurang, akan sulit untuk segera mendapatkan feedback atau umpan balik dan penyelesaian langsung dari guru. Hal ini karena belum tentu semua siswa dapat online bersama-sama saat pembelajaran berlangsung. Dalam forum kelas online, mungkin hanya separuh saja siswa yang bisa live vicon dan online.

Selain itu, siswa juga tidak dapat beriteraksi langsung dengan temannya. Sehingga tidak ada pengingat dan motivasi dari temannya untuk segera mengerjakan tugas. Padahal motivasi dari teman sekelas akan lebih ampuh dibandingkan dengan perintah-perintah dari orang tua untuk mengerjakan tugas.

Hal lain yang menjadi permasalahan adalah aksesabilitas. Mungkin ada beberapa siswa yang tidak bisa mengikuti pembelajaran online karena factor tidak memiliki perangkat seperti HP, PC atau laptop. HP yang tidak kompatibel terhadap aplikasi pembelajaran online juga menjadi masalah. Koneksi internet di tiap daerah siswa juga berbeda-beda. Koneksi yang buruk akan menghambat proses pembelajaran online dan upload tugas. Bahkan ada siswa yang sama sekali tidak aktif di kelas online dikarenakan rumahnya tidak terjangkau sinyal internet.

Disinilah peran guru sangat pentng dalam menentukan model pembelajaran yang dapat mengakomodir semua siswa. Metode yang dapat menyesuaikan dengan kondisi siswa. Jika perlu dapat mengkombinasikan beberapa metode pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapt tercapai di semua kalangan siswa.

Orang tua siswa juga tdak semuanya berasal dari keluarga mampu. Untuk membeli kebutuhan pokok saja, terkadang masih susah. Apalagi untuk membeli kuota internet.

Guru juga masih keteteran untuk menyiapkan meteri dan konten belajar yang sesuai. Pemberlakuan pembelajaran daring yang mendadak, membuat guru hanya ala kadarnya saja membuat materi. Siswa hanya disuruh mencatat materi. Mengerjakan tugas. Mencatat materi lagi. Terus, terus dan terus. Belum mampu menyediakan konten dan materi pembelajaran yang menarik.

Itulah segelintir permasalahan terkait pembelajaran daring. Bagi saya, pembelajaran daring ini sebagai langkah awal untuk memasuki industry 4.0 yang sebenarnya. Semoga kedepan, pembelajaran daring ini tetap ada dan dikombinasikan dengan pembelajaran luring.

Semangat untuk semua siswa dan semua guru dalam melaksankan pembelajaran daring. Apa yang kalian kerjakan saat ini, akan ada manfaat dikemudian hari.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Itu terlaksana dg baik, bila semua komponen saling berkolaborasi dan bersinergis

23 May
Balas



search

New Post