SALAH PAHAM
Ini bukan soal yang pertama atau tiga yang terakhir, the last tree. Akan tetapi, ini tentang harga diri dan kepercayaan. Acapkali kita salah sangka pada tampilan fisik seseorang hingga timbulkan perselisihan. Tidak mudah menerka ekspresi wajah dan gestur seserang. Apalagi, itu hanya tampilan sekilas.
Hari itu, di tengah aktivitas lokakarya Program Guru Penggerak, saat lagi seru-serunya peserta presentasi, ada tindakan spontan terekam kamera peserta lain. Celakanya, spontanitas yang terekam itu ketika pada gestur yang tidak pas. Dua acungan jempol, namun menunjuk ke bawah. Lazimnya, gestur itu ditafsirkan sebagai ekspresi menegasikan, menolak. Tak ayal, presenter itu merasa diremehkan dan diabaikan.
"Bapak, apa yang salah dari tampilan saya?" Saya terkejut baca pesan WA ini. Apa maksudnya? Saya tidak ingat kalau telah mengritik atau mengomentari seseorang. Tapi pesan ini? Entahlah! Dua hari berselang dari waktu lokakarya itu, sebuah pengakuan harus kuucapkan, "Maafkan saya, itu bentuk ekspresi bangga spontan saya. Selamat, telah memulai langkah pertama, meski belum yang terbaik!"
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Akhirnya salah paham itu dapat terjawab