Maskurdi

Maskurdi lahir di Kampung Nelayan Paseser Jumiang Desa Tanjung Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan pada 1972. Menempuh pendidikan formal secara nurmal. Seles...

Selengkapnya
Navigasi Web
MODUL 2.1 PEMBELAJARAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN BELAJAR MURID (TUGAS KONEKSI ANTAR MATERI)
Paradigma baru dalam desain pembelajaran

MODUL 2.1 PEMBELAJARAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN BELAJAR MURID (TUGAS KONEKSI ANTAR MATERI)

Oleh : (Maskurdi – Kelas 282 / CGP Angkatan 7 / Kab. Pamekasan)

A. Buatlah kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan pembelajaran berdiferensiasi dan bagaimana hal ini dapat dilakukan di kelas.

1. Definisi: Pembelajaran berdifferensiasi adalah pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan belajar murid sesuai dengan perbedaan kesiapan belajar murid, minat, dan profil belajar murid.

2. Karakteristik :

· Lingkungan belajar yang menarik perhatian siswa

· Tujuan pembelajaran di definisikan secara jelas

· Penilaian dilakukan secara berkelanjutan baik formatif maupun sumatif

· Guru memetakan kebutuhan belajar dan meresponnya dalam proses pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan

3. Contoh :

Melaksanakan pembelajaran Berdifferensiasi berdasarkan profil belajar murid.

Pak Hajar telah mengantongi daftar nama murid-muridnya yang memiliki profil belajar visual, auditori, dan kinestetik. Pada suatu hari ia akan mengajar muatan IPA dengan tujuan pembelajaran yaitu agar murid dapat mendemonstrasikan pemahaman mereka tentang sistem tata surya. Untuk memenuhi kebutuhan belajar muridnya ia merancang pembelajarannya sebagai berikut:

1. Untuk proses mengajar, ia menggunakan banyak gambar atau flash card dalam menjelaskan. Ia juga menyediakan video yang dilengkapi narasi yang dapat didengarkan oleh muridnya. Ia juga membuat sudut belajar atau display informasi yang ditaruh di pojok-pojok kelas dan memperbolehkan muridnya bergerak saat mengakses informasi tersebut.

2. Untuk proses penugasan, ia mempersilahkan murid-muridnya menentukan sendiri cara mendemonstrasikan pemahaman mereka baik dalam bentuk gambar, tulisan, rekaman wawancara, atau bermain peran. (Modul 2.1 CGP BPGP Jawa Timur)

4. Bukan contoh

Pada suatu hari Ibu Lisa sedang mengajar muatan Matematika tentang perkalian bilangan bulat. Dalam penugasan yang diberikan, ia mendapati ada 3 muridnya yang selesai dengan cepat. Sementara yang lainnya masih belum selesai. Agar ketiga muridnya tadi tidak diam saja, ia kemudian memberikan tugas tambahan kepada mereka sebanyak 20 soal lagi. Sementara kelas kembali menunggu murid-murid bekerja hingga semua murid selesai dengan tugasnya. (Modul 2.1 CGP BPGP Jawa Timur)

Pembelajaran berdiffrensiasi dapat dilakukan di kelas dengan cara :

a. Lebih dulu guru harus melakukan analisa kebutuhan murid (readiness, minat, dan profile belajar)

b. Kemudian guru merespon kebutuhan belajar murid tersebut berasarkan readiness, minat, atau profil belajar murid

c. Lalu membuat kelompok berdasarkan hasil merespon kebutuhan belajar murid tersebut

d. Memahami macam atau bentuk pembelajaran berdifferensiasi (differensiasi proses, konten, dan produk) serta cara pelaksanaannya

e. Merancang pembelajaran berdifferensiasi dan menerapkannya di kelas

f. Melakukan penilaian berkelanjutan sesuai desain atau rancangan pembelajaran berdifferensiasi yang telah dibuat

B. Jelaskan bagaimana pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dan membantu mencapai hasil belajar yang optimal. Jelaskan pula bagaimana Anda melihat kaitan antara materi dalam modul ini dengan modul lain di Program Pendidikan Guru Penggerak.

Setiap murid adalah pribadi yang unik oleh karena itu mereka pasti memiliki kebutuhan belajar yang berbeda. Berdasarkan hal ini maka guru harus juga merancang pembelajaran yang berbeda sesuai dengan kebutuhan belajar muridnya. Untuk dapat merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan murid, guru masih harus melakukan diagnosa kebutuhan belajar muridnya yang ditinjau dari beberapa aspek yaitu aspek kesiapan belajar murid, minat, dan profil belajarnya. Hal yang dapat dilakukan guru misalnya mengamati perilaku murid, mengidentifikasi pengetahuan awal, mereview dan melakukan refleksi terhadap praktik pembelajaran, berbicara dengan guru murid sebelumnya, memeriksa nilai raport sebleumnya, menggunakan berbagai penilaian formatif dan diagnostik, dan lain-lain. Setelah kebutuhan belajar murid sudah diketahui, lalu guru berusaha untuk merespon kebutuhan belajar tersebut dengan menggunakan pembelajaran berdifferensiasi yang dapat dilakukan dengan 3 macam differensiasi yaitu berdifferensiasi proses, konten, dan produk. (Modul 2.1 BBGP Jawa timur)

Dengan pembelajaran yang berdifferensiasi tersebut diharapkan kebutuhan belajar dapat terpenuhi sehingga murid akan tercapai tujuan belajarnya secara optimal.

Menurut Carol Ann Tomlinson dalam How to Differentiate Instruction in Academically Diverse Classrooms, 3rd Edition, Alexandria ada tujuh alasan mengapa pembelajaran berdifferensiasi dapat berhasil, yaitu:

1. Pembelajaran berdifferensiasi adalah bersisfat proaktif.

2. Pembelajaran berdifferensiasi lebih bersifat kualitatif daripada kuantitatif.

3. Pembelajaran berdifferensiasi berakar pada penilaian

4. Pembelajaran berdifferensiasi menggunakan beberapa pendekatan terhadap konten, proses, dan produk

5. Pembelajaran berdifferensiasi berpusat pada murid

6. Pembelajaran berdifferensiasi merupakan perpaduan dari pembelajaran seluruh kelas, kelompok, dan individual

7. Pembelajaran berdifferensiasi bersifat organik dan dinamis

Didalam pembelajaran modul sebelumnya (modul 1) ada sebuah filosofi pendidikan yang disampaikan oleh KHD bahwa mendidik itu adalah sebuah proses menuntun tumbuh kembang murid sesuai dengan kodrat keadaannya untuk mencapai kebahagiaan baik sebagai invidu atau sebagai bagian dari masyarakat. Bahkan KHD juga menyampaikan bahwa di dalam mendidik, semua yang dilakukan oleh guru adalah untuk “menghamba pada murid”. Artinya bahwa dalam mendidik, murid adalah ujung atau ending dari semua proses pendidikan tersebut. Maka untuk dapat memenuhi proses “menghamba pada murid” tersebut, pembelajaran berdifferensiasi merupakan sebuah paradigma yang bagus dalam proses mendidik. Paradigma ini tepat sekali untuk diterapkan dan dikembangkan oleh semua guru di sekolahnya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap ulasannya, salam sehat dan sukses selalu

20 Feb
Balas

Keren ulasan mencerahkan.

22 Feb
Balas

Keren ulasannya pak.Lengkap.

04 Mar
Balas

Keren dan menginspirasi. Salam dan bahagia selalu..

21 Feb
Balas



search

New Post