Odjie Samroji

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Boarding School, Siapa takut ?

Boarding School, Siapa takut ?

Bagi sebagian orang mungkin sudah mengenal istilah sekolah dengan model boarding school, memang dalam beberapa waktu terakhir model pendidikan dengan sistem boarding school tersebut kini mulai menjadi salah satu alternatif pendidikan yang cukup banyak diminati.

Model sekolah yang menyatu dengan asrama yag sudah dikenal sejak lama dengan istilah Pondok Pesantren memang menyajikan suasana yang berbeda. Semua peserta didik yg disebut santri harus berada 24 jam dilingkungan asrama dan sekolah. Semua aktivitas pendidikan berjalan dengan bimbingan para guru dan pendamping yang memberikan bimbingan intensif sehari semalam.

Dalam hal penerapan pendidikan karakter, sekolah dengan model boarding school akan mudah menerapkan berbagai program melalui beragam jadwal yang harus diikuti para santri. KPendalaman akhlak, kedisiplinan, kesederhanaan, kepemimpinan, semangat gotong royong dan lain-lain menjadi ciri khas pendidikan di pesantren. Maka tak heran apabila para alumni sekolah dengan model boarding school cenderung siap terjun dalam kehidupan masyarakat.

Pesantren memberikan banyak bekal bagi para santri, dengan keseimbangan kurikulum yang diberikan baik kurikulum agama maupun pendidikan umum menjadikan para santri memiliki kecerdasan secara intelektual, moral maupun spiritual. Dipesantren peserta didik memiliki waktu berinteraksi yang cukup bersama teman teman mereka, dengan sendirinya semangat kebersamaan bersosialisasi akan menjadi hal yag menarik bagi mereka.

Jadi, tidak ada alasan bagi orang tua untuk takut memilih boarding school sebagai tempat terbaik bagi para putra putrinya. Hanya saja mungkin masih sering terjadi salah persepsi tentang sistem pembinaan para santri. Sebagian kalangan menganggap sekolh dengan model boarsing school akan menjauhkan anak dari pergaulan luar. Ini yang mesti diluruskan. Di sebagian pesantren para santri tetap akan mendapatkan haknya untuk keluar dari asrama, berbaur dengan masyarakat pada jadwal yang ditentukan. Hanya saja untuk mendukung agar santri tetap fokus, santri tidak diberikan fasilitas memegang gadget seperti siswa disekolah umum. Namun percayalah, dengan tidak memegang smartPhone bukan berarti anak kita akan ketinggalan tekhnologi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post