Mas Padil

Guru Fisika di SMA Terpadu Al-Qudwah, Lebak, Banten....

Selengkapnya
Navigasi Web

Belajar Di Rumah Jangan Memberatkan

Belajar Di Rumah Jangan Memberatkan

Karena wabah virus Covid-19, sekolah diliburkan. Dalam bahasa yang lebih halus, dinamakan belajar di rumah. Sudah dua pekan dilaksanakan, kebijakan belajar di rumah ini menuai respon yang cukup sengit.

Banyak orang tua yang mengeluhkan tugas dari sekolah terlalu sulit. Misalnya membuat video kegiatan. Pada akhirnya, orang tua yang mengerjakan. Padahal, orang tua juga belum menguasai teknologi ini.

Coba lihat dengan kita, deh. Meskipun kita akrab dengan gawai, belum tentu kita menguasai aplikasi ini itu yang menunjang pembelajaran, kan?

Apalagi, sifatnya belajar dari rumah itu mendadak. Kita tidak siap menghadapinya. Akhirnya kita kewalahan saat kondisi ini datang. Mau tidak mau kita belajar dengan segera. Akhirnya ada satu kondisi yang dipaksakan.

"Saya jadi uring-uringan sama anak. Diajarin ngeyel. Ogah-ogahan" curhat seorang ibu di kantor pusat informasi lingkungan kami. Yang saya maksud kantor ini adalah motor tukang sayur. Dari zaman baheula, tukang sayur masih menjadi tempat tukar menukar informasi. Dari sana informasi tersebar dengan cepat dan massif.

Di hari biasanya, tukang sayur di serbu ibu-ibu. Namun, kali ini, seperti menyesuaikan kondisi pula, tukang sayur agak sepi. Hanya ada tiga ibu-ibu.

"Saya sampai dua jam-an mbikin video anak, Bu. Saya jadi nggak bisa ngerjain tugas rumah," timpal ibu yang lain.

Anak saya masih TK. Libur juga. Namun, belum ada penugasan dari sekolah. Syukurlah. Namun, saya bisa merasakan kegemasan dari ibu-ibu depan saya itu.

Bisa jadi, memang berat tugas dari sekolah. Mungkin gurunya lihat dari buku sekolah. Banyak lho yang sering mengeluhkan konten buku. Kabarnya, pelajaran anak-anak zaman now berat-berat. Berbeda dengan konten mata pelajaran zaman doeloe.

Kegiatan Rumah Yang Menyenangkan

Di tengah kerisauan para orang tua tentang tugas anaknya, jangan lupa untuk memanfaatkan waktu liburan dengan melakukan kegiatan yang seru dan menyenangkan.

Meskipun bukan kita meminta kondisi ini, liburan menjadi satu keberkahan bagi banyak orang. Ya, dengan liburan ini, kita orang tua bisa memiliki waktu yang lebih banyak untuk kebersamaan dengan keluarga.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah, siswa saya sendiri yang kadang minta pal

30 Mar
Balas

alhamdulillah Bu

06 Nov



search

New Post