Mas Rahman

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
High Class

High Class

High Class

Mas Rahman

Tulisan ke 211

*****

Perspektif dari sebagian orang menganggap perempuan tidak perlu mempunyai mimpi berpendidikan tinggi. Karena apabila sudah berkeluarga pasti kembali mengurus masalah domestik, " dapur, kasur dan sumur ". Apakah stigma negatif ini masih berlaku di era globalisasi ?.

Pemikiran seperti itu masih ada, ketika seorang perempuan memilih untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Bahkan keluarga, saudara dan masyarakat mencibir, entah karena iri atau adagium lama masih menjadi prinsipnya. Takut enggak punya jodoh karena sibuk mengejar cita-cita. Jika perspektif seperti ini menjadi standarnya, kapan perempuan-perempuan bisa maju.

Apakah perempuan tidak boleh pintar. Dan tidak berhak memperoleh pendidikan yang tinggi. Padahal menuntut ilmu adalah kewajiban laki-laki dan perempuan tanpa memandang gender. Perempuan tidak hanya sekedar cantik tetapi juga harus cerdas. Perempuan harus mandiri, menginspirasi dan menjadi bagian dari perubahan dunia yang lebih baik.

Sejarah mencatat bahwa dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia itu, salah satunya ada peran perempuan. Hajjah Rangkayo Rasuna Said dianugerahi gelar pahlawan Nasional Indonesia. Rasuna Said menginginkan perempuan mandiri. Memperjuangkan pendidikan, kemajuan perempuan dan mengabdikan diri kepada masyarakat untuk kemajuan bangsa.

Stigma itu juga tidak berlaku bagi generasi alpha, karena terbukti perempuan ada yang menjadi Presiden. Presiden Republik Indonesia ke 5, Prof. Dr ( HC ) Megawati Soekarnoputri mengingatkan pentingnya perempuan bagi negara. Karena baiknya perempuan maka baik negerinya. Perempuan Indonesia harus bersatu memperjuangkan nasibnya atas kemerdekaan, kesetaraan dan kebersamaan dibidang ekonomi, pendidikan, sosial dan politik.

Era 4.0 dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi. perubahan begitu cepat terjadi discrupsi teknologi diperlukan adaptasi, inovatif dan kreatif dalam menghadapinya. perempuan wajib memiliki pendidikan yang tinggi dan wawasan yang luas. Pendidikan memberikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan perempuan untuk meraih kesuksesan dalam kehidupannya.

Di negara berkembang termasuk Indonesia, perempuan masih mengalami kesulitan dalam mengakses pendidikan yang tinggi. Karena sebagian orang masih male oriented yang mengutamakan laki-laki. Dan menggiring opini bahwa perempuan tidak pantas berpendidikan tinggi. Walaupun banyak pro dan kontra tentang hal itu. Dan stereotipe bahwa perempuan harus dijauhi dari pendidikan yang tinggi. Ini membuat banyak perempuan merasakan didiskriminasi untuk melanjutkan pendidikan yang tinggi. Perempuan yang berpendidikan masih dianggap sebelah mata. Karena dianggap akan menyaingi pasangan dan mendominasi rumah tangga dalam menjalani kehidupannya.

Tetapi hal itu tidak berlaku bagi perempuan -perempuan yang ingin maju seperti Lucy, Lusi dan Sofy. Pendidikan adalah hal yang paling fundamental dan penting bagi kemajuan perempuan. Perempuan harus terus berjuang untuk menuntut ilmu dimana pun dan kapanpun. Apalagi perempuan diberikan kebebasan berekpresi dan terbuka ruang yang lebar untuk berkarya. Tanpa melepaskan jati dirinya, kehormatan dan kemuliaannya sebagai perempuan.

Karena dengan meraih pendidikan yang tinggi akan sangat berarti dalam perjalanan kehidupannya. Menjadi perempuan mandiri menjadi kebanggaan. Karena dapat mengupayakan kehidupan yang lebih baik bagi dirinya dan keluarganya.

Akhirnya stereotipe tersebut dapat berubah ketika perempuan yang berpendidikan tinggi mempunyai karir yang cemerlang. Saat berumah tangga tercipta keluarga yang harmonis, mampu meningkatkan ekonomi keluarga dan strata sosialnya.

Lucy, Lusi dan Sofy mempunyai perspektif bahwa Pendidikan membuat perempuan menjadi hebat. Walaupun harus jatuh bangun berkali-kali untuk menjadi inspirasi untuk perempuan lainnya. Karena mempunyai pengaruh yang baik sebagai ibu dari anak-anaknya, ibu dari masyarakatnya, ibu bagi bangsanya.

Di era 4.0, perempuan mempunyai peranan yang penting dalam peradaban. Sebuah peradaban dimulai dari eksistensi perempuan yang membangun bangsa. Perempuan yang melahirkan, membangun generasi dan menjadi pemimpin bangsa. Pemimpin-pemimpin besar yang menguasai dunia dari dulu, sekarang dan akan datang, lahir dari rahim seorang perempuan. Perempuan yang unggul harus berdiri sebagai pilar peradaban. Karena suatu peradaban yang besar, maju dan berkembang tidak terlepas dari kontribusi perempuannya.

Perempuan dimanapun berada, mari menggapai pendidikan yang tinggi.

Salam Literasi.

Pariaman, 2/4/24.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ulasan yang inspiratif. Makasih, Pak.

03 Apr
Balas

Thanks My Best Friend komentarnya. Semoga Sekeluarga diterima amal ibadah puasa, mendapatkan Lailatul Qadar, fitrah kembali dan masuk surga.

07 Apr

Keren

03 Apr
Balas

Thanks My Best Friend komentarnya. Semoga Sekeluarga diterima amal ibadah puasa, mendapatkan Lailatul Qadar, fitrah kembali dan masuk surga.

07 Apr



search

New Post