Paradoks
Mas Rahman
Tulisan ke 287
*****
Banyak negara kaya sumber daya alamnya. Tetapi miskin rakyatnya dan bergantung kepada bantuan Asing. Apa penyebabnya ?.
Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Antara lain minyak bumi, gas alam, batu bara, emas, nikel. Sumber daya alam ini tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Dengan memiliki sumber daya alam yang besar ini. Selayaknya Indonesia menjadi salah satu negara superpower di dunia. Indonesia dengan kemakmuran ini, ironisnya masyarakat Indonesia hidup dibawah garis kemiskinan. Fenomena ini disebut sebagai Paradoks Indonesia.
" Paradoks Indonesia. Negara kaya raya tetapi banyak rakyatnya hidup miskin ". Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.
Indonesia termasuk 20 negara dengan ekonomi terbesar di dunia. PDB Indonesia pada tahun 2023, sebesar 1,4 triliun USD. Dengan pendapatan perkapita hanya 4,940 USD. Indonesia menjadi urutan kelima di negeri ASEAN. Dibandingkan pendapatan perkapita Singapura mencapai 84,733 USD dan Brunei Darussalam mencapai 33, 430 USD.
25,9 juta penduduk Indonesia yang hidup digaris kemiskinan atau 9 persen dari total penduduk Indonesia. Dibandingkan dengan Malaysia dan Vietnam hanya 6 persen dari total penduduknya.
Paradoks Indonesia akibat terjadinya capital outflow, produksi dan impor BBM. Korupsi, kolusi, nepotisme, diskriminasi. Serta menurunnya kualitas pendidikan dan sumber daya manusia Indonesia.
Untuk mengatasinya dengan mengelola kekayaan sumber daya alam secara efektif, memerangi korupsi, meningkatkan kualitas pendidikan dan melakukan perubahan sistem ekonomi yang merakyat.
Kasman pebisnis asal Kota Pariaman yang mempunyai kepedulian terhadap masyarakatnya. Mendirikan perusahaan tidak hanya mencari profit semata. Tetapi untuk menciptakan lapangan kerja, meningkatkan ketrampilan dan kualitas karyawan, meningkatkan kesejahteraan karyawan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat dan negara. Sebagian keuntungan perusahaan dibagikan untuk janda, yatim dan fakir miskin.
Bisnis konvensional mempunyai perspektip tentang berbisnis. Bisnis dan berbagi tidak ada kaitannya. Bisnis orientasinya untuk mencari profit. Sedangkan berbagi dianggap usaha yang dapat mengurangi profit perusahaan dan kekayaannya.
Kasman mempunyai perspektip yang berbeda terhadap bisnis. Bisnis tidak bisa dipisahkan dengan berbagi. Berbagi tidak mengurangi keuntungan perusahaan dan kekayaannya. Tetapi membuat bisnis dan kekayaannya menjadi berkah. Keuntungan perusahaan dan kekayaannya semakin bertambah. Dan dengan berbagi akan mendapat balasan 700 kebaikan.
Disetiap keuntungan perusahaan dan kekayaannya. Ada hak untuk janda, yatim dan fakir miskin. Kasman menyadari, setiap kendaraan perusahaannya melintasi jalan dengan baik, lancar dan mudah mendapatkan profit. Karena ada jasa, cucuran keringat dan airmata. Dari penggali pasir, pengangkut batu, pengaduk semen, pengambil air dan buruh bangunan.
Akhirnya Kasman memiliki perspektif yang baru tentang berbagi. Bahwa berbagi bukan sekedar menjadi kewajiban tetapi sudah menjadi kebutuhan. Sebagaimana manusia membutuhkan makan, minum, hidup, mati dan surga.
Bagi Kasman bahwa kehidupan itu paradoks, kompleksitas dan fenomena kontradiktif yang menarik. Disaat manusia menghadapi kesulitan akan mendapatkan kemudahan. Disaat manusia mengalami kegagalan akan meraih kesuksesan. Hal ini yang membuat manusia menemukan perspektif yang baru. Yang dapat membentuk dan memperkuat karakternya. Menjadi manusia dengan versi yang terbaik dari diri sendiri.
Mari berbisnis dan berbagi untuk menghilangkan Paradoks Indonesia.
Salam Literasi Pariaman, 4/2/25.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantul...salam literasi mas, sehat dan sukses selalu