Masriani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Memendam Tanya

Memendam Tanya

Hari itu aku ditimpa sial, dalam perjalanan menuju tempat kerja motorku mogok. Setelah diselidiki ternyata bensinnya habis. Entah mengapa hari itu aku teledor biasanya sebelum berangkat aku memeriksa keadaan motor. Memang hari ini ku terburu-buru karena harus menyelesaikan pekerjaan yang belumĀ  kelar kemarin.

Ku parkir motorku agak menepi berharap akan ada orang yang ku kenal melewati jalan itu. Hati semakin gelisah karena beberapa menit berlalu tak seorang pun orang yang ku kenal lalu lalang ditempat ku berdiri. Ku ambil gawai ku Hendak menelpon teman untuk meminta bantuannya. Belum sempat ku membuka gawaiku tiba-tiba ada seseorang mendekati ku dan memarkir kendaraannya tepat dibelakang motorku. Orang itu tidak membuka helmnya sehingga rasa was-was hadir dihati. "Ada apa ini, apa yang terjadi dengan motormu"orang itu bertanya padaku. "Entahlah, sepertinya aku kehabisan bensin"aku menjawab pertanyaannya sambil menengok ke arahnya. "Bagaimana bisa orang kantoran motornya kehabisan bensin seperti ini?" Dia bertanya lagi seolah mencibir ku. Dalam hati aku mendongkol. Orang ini mau membantu atau tidak. Ku hanya diam dan menatap dengan kejengkelan. Orang itu terus mendekat dan membuka helmnya. Aku kaget bukan kepalang, sekujur tubuh ini gemetaran, gugup tak terkira. Aku bungkam seribu bahasa. Tak tau apalagi yang harus kulakukan. Salah tingkah, namun ku tetap melawan rasa yang sedang berkecamuk. Aku menenangkan diri, ku tarik napas dalam-dalam dan ku lepaskan perlahan. Rasa grogi sedikit berkurang.

Kami berdua pun saling diam, aku tau apa yang kurasakan tentunya sama dengan yang dirasakannya. Dalam hening dia membuka suaranya" tunggu di sini, biar aku yang pergi membeli bensin eceran yang ada di sekitar tempat ini" ujarnya sambil mengontak motornya. Tanpa menjawab aku merogoh kantong bajuku dan mengambil uang pecahan dua puluh ribu ku berikan padanya. Dia menolaknya sambil berlalu.

Hati kian berkecamuk, tak percaya dengan apa yang kualami hari ini. Serasa ini hanya mimpi. Hayalan ku terputus karena deringan telepon. Oh Tuhan bos ku memanggil. Ku lihat jam telah menunjukkan puku 09 05. "Sudah sangat terlambat"gumamku dalam hati. Ku angkat telepon dari bos ku" Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu Bu, mohon maaf aku agak terlambat Bu. Motorku kehabisan bensin diri tengah perjalanan tapi sedikit lagi aku akan sampai Bu". Ucapku memulai pembicaraan. Dari seberang bos ku menjawab"baiklah, hati-hati di perjalanan".

Tak lama kemudian dirinya datang sambil membawa dua botol bensin. Dalam hati ku berucap syukur karena bisa melanjutkan perjalanan ke kantor secepatnya. Dengan sigapnya dia memasukkan bensin ke tangki motor."sudah, beres semua"katanya. " Makanya lain kali harus hati-hati" sambungannya sambil tersenyum. "Terima kasih banyak atas bantuannya"kataku padanya. Belum sempat membalas ucapanku. Teleponnya berdering. Dia agak menjauh dariku. Sepertinya pembicaraannya serius sekali dengan orang yang menelponnya. Aku pun mendekati dan mohon izin padanya untuk melanjutkan perjalanan ke kantor. Dia pun tidak sempat berkata-kata selain mengangkat tangannya tanda setuju.

Parigi Moutong, 10 Maret 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen cerpennya, Bunda. Salam literaso

10 Mar
Balas

Terima kasih sudah mampir pak, semoga kita semua selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa

10 Mar

keren dan cadas penolong yang misterius ya sampai aku penasaran siapakah gerangan. sehat sehat selalu Dinda.

10 Mar
Balas

Aamiin ya rabbal alamin Nantikan lanjutannya Doa yang sama buat kanda sekeluarga

10 Mar



search

New Post