#tantangan menulis ke 29# 

Tidak ada yang sesuai keinginan kita dalam hidup ini. Begitu pula dalam menjalani kehidupan. Kita tidak tahu akan seperti apa dan akan bagaimana selanjutnya. Aku percaya Itu rahasia illahi. Tidak ada jalan yang lurus juga tanpa seizin yang maha kuasa. Akan ada cobaan dengan berbagai cara agar kita selalu mengingat sang pencipta. Begitu pula yang terjadi dengan ku. Aku menyayangi temanku  lebih dari hanya sekedar sahabat. tidak pernah terbesit keinginan untuk menduakan cinta. Semua yang mulanya baik-baik saja. Tiba-tiba ada yang merusak ketentraman  itu. Walaupun tidak berkurang rasa pada imamku. Tapi telah terselip orang lain disana. 

Tidak ada yang salah dengan semua itu. Tapi perasaan itu semakin hari semakin tidak terkendali. Perasaan cinta yang salah. Kami mencintai sesuatu yang tidak mungkin akan dimiliki.  Karena punya kehidupan lain yaitu keluarga. Siapa yang akan bertanggung jawab dengan semua ini. Tentu saja diriku sendiri. Yang tidak bisa menjaga hati. Yang memiliki hati yang tidak setia. Bukannya aku ingin tercebur dalam dosa ini. Tapi kenyataannya aku tidak bisa lepas dari itu. Ku coba kembali ke jalan ku semula. Agar persimpangan itu bisa ku lupakan tapi ku tidak sanggup. Karena mundur ku selangkah sepuluh langkah majunya perasaan itu. Aku tidak tahu mungkin hanya aku yang mengalami ini. Mungkin sebagian orang menilai aku wanita paling hina.  Menyayangi orang lain dalam diam ku. Sungguh ini suatu cobaaan sangat berat bagiku. Setiap langkah ku untuk kembali seperti ada beban berat bahkan sangat berat menahan setiap langkah itu. Aku menolak walaupun  hati ku memberontak. Kebahagian sesaat itu Merayuku kenapa tidak nikmati saja ini semua. Tapi ini bukan kehidupan yang ku mau. Aku hanya ingin satu cinta dan bahagia bersama cinta itu. 

Aku hanya ingin kembali, kembali ke jalan utama yang telah membahagiakan ku. Tidak  ada yang bersalah dengan ini, tidak juga ada yang salah dengan cinta ini. Tapi perasaan cinta ku ini benar-benar menyiksaku. Ku tidak inginkan ini tapi ini ku alami. Jiwa dan lubuk hati ku memberontak. Tapi semua semakin nyata. Aku hanya ingin kembali menjadi surga suamiku. Tanpa ada orang lain yang bersembunyi dalam lubuk hati ini. Jaga lah pandangan mu wahai kaum adam sesungguhnya iman ku sangat lemah dengan ini. Sesungguhnya tulang rusuk ini sangat lah rapuh. Akan meleleh walau hanya diterpa angin. 

Bisa saja aku menikmati ini dan memiliki cinta yang lain seperti yang kamu mau. Tapi rasa kuat ku untuk menjadi  wanita surga suamiku tidak akan mengalahkan keindahan sementara yang kau janjikan. Pergilah jauh dariku. Kembalikan ketenangan ku yang sudah kau rampas. Kembalikan hati ku yang separoh sudah ada dirimu dan rasa sakit yang  telah kau adakan diatas bahagia ku. Pergilah aku tidak inginkan cinta ini. Menjauhlah karena dengan begitu dirimu pun akan baik-baik saja. Persimpangan ini hanya semu dan penderitaan yang nyata.

Kotobaru, 25 juli 2020#baperkarenaceritateman#